Aku berpikir dunia paralel itu hanya ada di film yang biasa aku tonton. Tapi nyatanya itu ada. Dan aku mengalaminya sendiri.
Namaku Jeon Jungkook, aku seorang perawat di salah satu rumah sakit besar di kotaku. Terakhir kali aku ingat, aku berada di toilet. Tengah membersihkan tubuhku sehabis membantu operasi. Entah mengapa tiba-tiba aku terbangun di ranjang rumah sakit, dan sepertinya ini bukan rumah sakit tempat aku bekerja.
Saat akan bangun, tubuhku terasa berat, terutama di bagian perutku. Betapa kagetnya aku saat menyentuh perutku. Perutku berukuran sangat besar. Apakah aku memiliki penyakit yang aku tidak ketahui?
Selang 30 menit dari saat aku bangun, muncul seorang pria mengenakan jas yang terlihat seperti habis berlari. Rambut dan jasnya berantakan, keringat bercucuran di sekitar dahinya. Dia berjalan menghampiriku, lalu menggenggam tenganku.
"JungKook kau tidak apa?" Ini membuatku kaget. Bagaimana bisa dia tahu namaku? Aku tidak mengenalnya sama sekali.
"Teman-temanmu bilang, kau kontraksi saat sedang rapat di kantor tadi. Apa benar? Aku sudah bilang untuk mengambil cuti melahirkan walaupun hpl mu masih lama." Tunggu tunggu.. apa? Bagaimana? Kontraksi? Melahirkan? Apa yang tengah terjadi sebenarnya?
"Apa maksudmu aku sedang hamil?" Pria di sampingku menatapku bingung. Tidak mengerti, aku tidak mengerti dengan semua ini.
"Apa pingsan karna kontraksi membuatmu amnesia? Apa saat pingsan kau membentur sesuatu?" Pria itu terus mengecek dia setiap inci tubuhku.
"Tapi kau ingat aku kan? Aku Kim Taehyung, suamimu." Astaga apalagi ini Tuhan. Suami dia bilang?
Aku memegang kepalaku, pusing dengan semua yang telah terjadi saat ini. Setelah aku merenungkan semua ini, aku sedikit mengerti. Namaku tetap JungKook, aku tengah hamil yang sebentar lagi akan melahirkan, dan aku memiliki suami bernama Kim Taehyung. Tapi.. aku tidak tahu mengapa bisa jadi seperti ini.
Ya Tuhan.. apa di kehidupan sebelumnya aku memiliki dosa yang sangat besar? Sampai aku mengalami hal seperti ini.
Sudah seminggu aku dirawat, Kim Taehyung yang katanya suamiku ini selalu menemaniku. Pada akhirnya aku menerima semua ini. Aku akan menjalaninya. Entah aku akan kembali pada tubuhku atau tidak, aku akan tetap menjalaninya.
"Kook, apa perutmu terasa sakit?" Ia mengelus perutku dengan lembut. Ya sudah dua hari ini aku seperti mengalami kontraksi. Tapi kata dokter itu hanya kontraksi palsu, karna sebentar lagi mendekati hplku.
Aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan sambil menikmati elusan di perutku. Ya memang anak ini sangat aktif. Aku merasakan gerakan seperti berputar di dalam perutku.
"Tae, aku ingin berjalan di keluar"
"Kau yakin? Terakhir kali kau berjalan, kakimu langsung bengkak."
"Ya aku yakin. Lagipula jika kakiku bengkak lagi, ada kau yang akan menggendongku." Taehyung hanya tertawa mendengar ucapanku.
"Ya kau benar. Kata dokter juga akan bagus jika kau sering berjalan."
Akhirnya Taehyung menuntutku keluar. Aku berjalan dengan pelan sambil menggenggam tanganya erat. Tubuhku benar-benar terasa sangat berat untuk digerakkan. Sebenarnya aku belum terbiasa dengan tubuhku saat ini.
Sesekali aku mengusap perutku yang terasa sedikit sakit akibat pergerakan bayi ini. Taehyung juga terus bertanya apakah aku baik-baik saja. Sebenarnya aku merasa sedikit kesakitan, namun masih bisa aku tahan.
Saat ini kami tengah duduk di bangku taman rumah sakit. Entah mengapa aku merasa bahagia walaupun baru seminggu menjalani kehidupan pria ini. Taehyung sangat menjagaku, tutur katanya sangat lembut. Aku suka itu.
"Tae aku ingin pipis."
"Astaga. Masih bisa tahan?" Taehyung buru-buru membantuku berdiri dan kembali menuntunku.
"Santai saja. Aku masih bisa tahan sepertinya. Kita jalan perlahan saja Tae." Ucapku menenangkannya. Dia selalu panik saat aku bicara tengah merasakan apapun. Memang suami yang sangat siaga.
"Mau aku gendong saja?" Taehyung bersiap untuk menggendong ku, namun ku tahan tangannya.
"Tidak usah Tae. Kamar rawatku tidak terlalu jauh."
"Baiklah." Kami kembali berjalan setelah perdebatan kecil itu.
Sambil terus berjalan, aku mengusap perut bawahku yang terasa sedikit nyeri. Aku meringis pelan merasakan nyerinya. Kupikir aku tidak tahan untuk buang air. Tanpa aku sadari, ada air yang mengalir dariku.
"Tae, aku rasa aku tidak tahan untuk buang air. Air pipisku keluar sendiri."
Taehyung yang mendengar itu kembali panik. Ia segera memanggil perawat untuk memberitahu apa yang terjadi. Untungnya kami sudah sampai di lorong kamar rawatku.Tapi semakin lama, aliran air di kakiku semakin banyak. Perutku semakin nyeri. Aku berpegang erat pada lengannya dan sedikit membuka kakiku.
"Oouhh Tae.."
"Astaga Jungkook! Sepertinya kau akan melahirkan!"
"Eunghhh aahhh.."
"Tidak tidak. Jangan mengejan sekarang." Taehyung dengan sigap mengangkat tubuhku dan membawaku masuk ke kamar rawatku.
Perawat yang membantuku tadi segera memanggil dokter yang menanganiku. Taehyung meniduriku di ranjang. Menenangkan ku, dan mengintruksikan untuk tidak mengejan. Tapi demi Tuhan, ini sangat sakit.
"Tae aku tidak kuat. Sakit sekali." Aku menggenggam tangannya erat sambil meringkukkan tubuhku.
"Sabar sayang. Sebentar lagi ini berakhir." Taehyung terus menenangkanku. Dipijatnya punggung dan pinggangku untuk mengurangi rasa sakit.
Selang beberapa menit, dokter yang menanganiku datang dan memeriksa jalur lahirku.
"Ketubannya sudah pecah, tapi pembukaan masih sangat awal. Untungnya air ketubannya lumayan banyak, jadi jangan terlalu khawatir. Kita tunggu beberapa jam kedepan, jika tidak ada kemajuan, Jungkook-ssi harus di operasi sebelum air ketubannya mengering." Jelas dokter pada kami. Aku tidak terlalu fokus pada ucapan dokter. Sakit kontraksi terus menghantamku.
"Apa tidak ada cara lain dok? Istriku sudah sangat kesakitan."
"Tuan Taehyung bisa memberi rangsangan pada Tuan Jungkook. Memilin puting biasanya sangat bekerja untuk merangsang agar pembukaan lebih cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg - oneshoot
FanfictionAku baru pertama kali nulis ini. Mohon maaf jika ada salah kata dan tidak sesuai ekspektasi kalian Di skip aja jika tidak suka hal yang berbau mpreg dan birthscene