PROLOG

233 104 132
                                    

Bismillahirrahmanirrohim
Pelan-pelan yah jangan dulu di skip siapa tau nyaman:-D
.
.
.

Dia, lelaki pertama yang mau berusaha meluluhkan hatiku. Hati yang suci yang tak pernah menyimpan nama lelaki lain kini sekarang sudah berpenghuni.

Karena lambat laun seiring berjalannya waktu, aku mengukir indah nama seorang Rizalga Yusra Hadistiriyan di hatiku. Dengan seiringnya waktu pula aku bisa menerimanya menjadi calon suamiku.

Awalnya aku tidak mengerti tentang itu sebuah rasa dan hubungan saling melengkapi seperti halnya suami istri. Umurku yang juga masih belia dan tidak berpengalaman menyulitkan ku menerima perjodohan keluarga itu.

Namun setelah banyak yang terjadi aku mulai belajar untuk bisa lebih menerima keadaan dan kenyataan. Dari takdir yang menentukan dari nasib yang harus dijalani.

-

"Terimakasih sudah berlapang hati menerima semua ini. Aku tidak sempurna namun yakin engkaulah yang akan menjadi penyempurna hidupku. Mari kita lalui ini sama-sama!?

"Di satukan atas ke hendak-Nya dan dipisahkan atas izin ketentuan dari-Nya. Yang aku berdo-a, hanya maut yang bisa memisahkan kita. Aamiin Yarobbal Alamiin." aku hanyut dalam untaian katanya.

Masih di depan penghulu, Mas Izal yang hendak aku salami dan dia yang akan mengecup keningku ternyata menyertakan kalimat indah yang membuatku meneteskan air mata. 

Aku tau banyaknya rintangan yang kita lalui hingga bisa sampai sekarang ini. Bahkan sempat terlintas anggapan bahwa mungkin alam juga menolak perjodohan ini.

Karena apa yang di rencanakan tak sesuai dengan apa yang terlaksakan.

Tbc
😊

Maaf sebelumnya, buat yang baca cerita ini keberatan gak sih aku bikin cerita baru tapi di lapak lama? Awalnya sih cuma mau revisi tapi malah dapet ide lain.

Dan aku juga gak bisa lanjutin cerita lama itu. Kalo ada yang keberatan bisa komen yah. Mohon banget kasih saran tentang ini, aku jujur bingung dan ngerasa gak enak juga. Terimakasih🙏🙏🙏

JANGAN RENGGUT MASA DEPANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang