Brian - Deep In Love

3 0 0
                                    

Hari dimana Kang Brian melepaskan semua rasa yang selama ini dia pendam buat perempuan bernama Jung Ara adalah hari yang sama dimana dia nyakitin teman band yang udah seperti adiknya sendiri Kim Wonpil.

Oh, jangan ditanya bagaimana hancurnya Brian melihat SNS yang ramai membicarakan foto dia yang sedang memeluk Ara diparikiran kampus yang sepi. Brian cukup bersyukur, 'siapapun orang yang memotretnya' tidak melanjutkan kegiatannya karena hal yang selanjutnya Ara dan Brian lakukan malam itu memang udah diluar batas wajar.

Malam itu saat Brian dan Ara sampai diapartment mewah miliknya, bersamaan dengan telfon yang masuk ke Hp Brian. Jae adalah orang yang pertama kali menanyakan kebenaran foto itu, baru kemudian bertanya lebih lanjut mengenai apa yang sebenernya terjadi antara Brian dan Ara.

Brian menerima telfon Jae sambil menggengam tangan Ara yang gemetar, puluhan bahkan ratusan hate speech bertumpah ruah dikolom komentar foto tersebut. Brian tau pasti apa yang dirasakan Ara, takut, malu, merasa jahat, dan lain sebagainya. Dan detik ini, Brian jadi merasa sangat amat bersalah pada Ara juga Wonpil, karena jika dilihat dari segimanapun, villain di cerita ini adalah Brian, karena dia terlihat seperti merebut Ara dari Wonpil.

Walaupun nyatanya memang ada benarnya.

"Bang gue bakal jelasin semuanya nanti, gue ke apart lo ya"

"Bang, lo percaya kan sama gue? Gue bakal kesana, kalo bisa Wonpil juga kesana. Gue bakal jelasin semuanya." Kata Brian lalu menutup telfonnya.

Brian mengambil Hp yang ada di tangan Ara, lalu melemparnya cukup jauh dari sofa.

Ara menggigit kukunya lalu menatap Brian dengan tatapan sedih, takut, dan bersalah.

"Kak, maaf. Maafin Ara"

Brian langsung membawa Ara kepelukannya, memeluknya erat sambil mengusap punggung Ara berusaha meyakinkan perempuannya kalo semua bakal baik-baik aja.

"Jangan minta maaf, kamu gak salah. Gak ada yang salah. Kalopun harus ada yang salah itu aku Ra, bukan kamu."

"Engga kak, kalo aja aku gak nyamperin Kak Brian, kalo aja aku gak ngungkapin semuanya, kalo aja..."

"Ssstttt... Listen." Brian melepas pelukannya lalu menghapus air mata di wajah Ara, dia merapikan rambut lalu menangkup wajah Ara.

"Semua 'kalo aja' yang kamu bilang barusan, kalo gak dilakuin kita bakal selalu terjebak disituasi yang kita gamau, kamu paham kan situasi yang kayak apa?"

"Ara. Kalo pun kamu nyari yang jahat disini, itu aku, bukan kamu. Aku punya pilihan untuk cuma bilang 'iya' lalu pergi saat kamu ngungkapin perasaan kamu, tapi aku gak bisa. Aku yang milih jadi jahat disini, jadi please, please ya Ra, dont blame urself for this situation, please?"

Ara kembali memeluk Brian, melanjutkan menangis di dadanya, sambil mengucapkan maaf berkali-kali. Sedangkan Brian membalas pelukannya, mengelus kepala hingga punggung Ara pelan, sambil mengucapkan 'its okay, its not your fault' berulang kali juga.

Hari setelahnya, saat Brian berkumpul dengan anak enam hari lainnya untuk meluruskan semua masalah yang ada dibenaknya, bersamaan dengan Ara yang bertemu dengan Wonpil. Hari itu adalah hari yang cukup melegakan untuk mereka. Bukan karena merasa menang karena sekarang mereka udah bersama, tapi karena spit out about everyhting they buried so far tuh kayak buang tinja yang udah lama ditahan dan bikin perut sakit. Lega.

Mereka paham banget, mau menebus dosa ke Wonpil dengan cara apapun gak akan bisa lunas karena they already know that they're an evil ini this story. Tapi ya harus gimana? Hidup akan terus berjalan, entah berjalan untuk kebahagian atau kesedihan. Entah berjalan menuju padang bunga yang indah atau menuju karma yang memilukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story of 'Em - DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang