Kini perempuan berhijab yang berdarah asli Indonesia ini sedang di kamarnya menunggu hasil kerja kerasnya selama di SMA bersama teman-temannya di rumah [Name].
Terpampang di depan [Name] dan teman-temannya ada laptop untuk memberi tahukan hasil ia dan teman temannya. Gugup? Ya sangat. Karna saat [Name] masih sma dia terhitung anak yang nilainya pas-pasan.
"Eh ini gimana kalau kita gak lulus? Mana kan kita kalau ulangan selalu kerja sama?" Tanya temannya [Name] yang bisa kita sebut namanya Asyifa.
"Tau dah. Gw pasrah aja sama nilai. Mau lulus atau ga juga terserah" Ucap teman [Name] yang satu lagi sambil merebahkan dirinya di sofa, panggil aja Dinda.
"Eh bodoh! Anak setan satu ini kok malah santai aja!" Ucap Asyifa sambil memukul kepala Dinda.
"Ughh.. Sakit woy! Lagian pasti nanti juga lulus semuanya kok!" Ucap Dinda bangun dari rebahan sambil mengusap kepalanya yang tadi di pukul Asyifa.
Kedua teman [Name] masih lanjut ribut tarik-tarik hijab sambil adu mulut. Sedangkan [Name] ia masih pantengin laptopnya sambil menggigit jari telunjuknya, tidak peduli dengan kedua temannya itu.
Saat ada notifikasi yang bunyi di laptop [Name], ia langsung menutup laptopnya dengan kencang sehingga kedua temannya yang tadi ribut menghampiri [Name].
"Kenapa lu kocak?" Tanya Dinda sambil memperbaiki hijabnya, sama dengan Asyifa juga.
"Udah muncul woy! Gak sanggup liat aku!" Ucap [Name] sambil menggosok-gosok tanggannya.
"Lah..." Jawab kedua temannya bersamaan.
"Mana bisa kita liat kalau laptopnya di tutup." Ucap Asyifa sambil mulai membuka laptop [Name].Di laptopnya tertulis bahwa ketiga perempuan itu lulus, ya mereka langsung berpelukan. Tapi kok...
"Lah bentar ini notif apaan?" Ucap Dinda lalu mulai mengklik laptop [Name].
"[Name] lu dapet beasiswa!! Mana di Jepang lagi anjerr!!" Ucap Dinda kaget sekaligus ngegas. [Name] dan Asyifa tentu kaget, langsung cek dah tuh laptopnya [Name].
Dan lebih kaget lagi ternyata yang dapet beasiswa gak cuman [Name] tapi Asyifa juga. Terus Dinda? Ya kagak... Karna Dinda itu selalu kena skandal mulu jadi gak dapet, kalau misalkan Dinda baik pasti dapet juga.
"Din..." Lirih [Name] seraya melihat Dinda yang kayanya mau nangis.
"Heh gw gapapa!! Kalian lanjut aja ke jepang!! Nanti gw tungguin dah di Indonesia, yang penting kalian belajar di sana yang bener! Syukur-syukur dapet jodoh yekan!" Ucap Dinda yang sedang menahan air matanya agar tidak lolos. Mereka bertiga itu udah kaya sodara, kemana-mana pasti bareng terus. Mereka juga udah sahabatan dari SMP jadi wajar Dinda nangis karna gamau pisah sama sahabatnya.
"Din intinya lu harus tungguin kita balik ke Indonesia, lu jangan tinggalin dulu kita kawin." Ucap Asyifa yang dari tadi udah nangis.
"Ya lah. Gw juga disini mau kuliah dulu kali, atau gw kerja aja ya biar bisa susul kalian ke jepang?" Ucap Dinda sambil memasang mode berfikir
"Janganlah lu juga harus belajar biar bisa jadi pejabat gantiin yang sekarang! Tapi kalau lu sekarang mau kerja, lu mau kerja apa?" Tanya [Name] sambil mengelap ingusnya pake tisu.
"Bapak gw kan punya industri pertambangan. Kalau gw mau, gw tinggal lanjut aja kerjaan bapak gw. Lu lupa ya?" Ya Dinda itu keitung anak orkay.
"Lah iya! Tapi lu bisa aja kan ikut sama kita ke Jepang make jalur duit?" Ugh jalur duit gak tuh
"Ogah ah. Males gw belajar sejarah Jepang." Ucap Dinda sambil merebahkan dirinya lagi di sofa.
"Yaudah lah terserah lu aja, yang penting kalau lu mau ke Jepang kabarin kita dulu ya." Ucap Asyifa yang hanya di balas deheman oleh Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita beda. [ haikyuu x reader ]
Random[ Haikyuu x reader ] "Untuk mu agama mu, dan untuk ku agama ku." QS. Al-kafirun ayat 6. When mahen said: "cinta menyatukan kita yang tak sama. Aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam." Cerita tentang [Full name] yang menjadi incaran para cogan...