Kini [Name] dan kenma berjalan keluar kelas secara beriringan, karna kelas mereka sudah selesai. Mereka tengah berjalan ke ruangan club musik yang gedung khusus club. Katanya mau liat suna, semi, akaashi dan tsumu latihan.
Brakk
"Halo anak setan!" Ucap kenma sambil membuka pintu club dengan tidak santai, membuat semua orang yang ada di dalam kaget.
"Kaget fak," Gumam [Name] yang ada di belakang kenma sambil elus-elus dadanya.
"Santai bisa gak si?!" Pekik semi karna ia kaget sampe menjatuhkan gitar yang ia pegang.
Kenma masuk santai aja gak peduliin mereka lagi pada protes dan di susul oleh [Name] di belakangnya. [Name] duduk di jendela yang terbuka dengan kedua kakinya yang ia naikan ke jendela dan tas di pangkuannya, mengeluarkan dan mulai membaca novel fiksi yang ia bawa dari perpus tadi.
"Ekhm!" Dehem kenma yang mendapat perhatian dari [Name] dan teman-temannya.
"Gw cepuin gak yaa? Hmm..." Ucap kenma sambil memakai pose berfikir dan melirik kearah [Name] yang menatapnya tajam.
"Gak seru plis maennya cepuan!" Batin [Name] sambil berkeringat dingin.
Mereka yang melihat interaksi kenma dan [Name] merasa kepo.
"Kenapa ken?" Tanya suna sambil menyesuaikan nada bass yang ia pegang.
"Uhmm..." Ucap kenma sekali-kali melirik [Name] di ambang jendela. [Name] dengan tatapan tajamnya seperti mengatakan 'awas gw bunuh pulangnya anjir'
Kenma tertawa yang membuat teman-temannya semakin bingung.
"Apa si anjir garing." Ucap tsuki sambil membersihkan kecamatanya.
"Gak gak gak. Itu tadi hahaha dia hahaha anjirr lah gak sanggup gw," Ucap kenma sambil memegang perutnya.
"Maaf tadi kayanya stress karna pelajaran biologi." Ucap [Name] sambil melirik kenma tajam.
"Pantesan, si oren ngebul sama pelajaran biologi toh." Ucap kuro yang lagi rebahan di lantai dengan bantal yang di ambil dari sofa ruangan club musik.
"Iya stress dia." Timpal [Name] lalu kembali membaca novelnya.
"Boong ajir tadi gw mau ngo-" Sebelum kenma lanjut berucap, ia sudah di layangkan buku yang tadi [Name] baca dan tepat mengenai kepala belakangnya.
"Pfft-" Kuro menahan tawanya sedangkan yang lain sudah tertawa lepas. Untung aja ruang club musik punya peredam suara jadi gak terlalu kedenger keluar.
"Mampuss! Karmaa!" Ucap semi dengan tawa yang masih terdengar.
"Itte... Diem lu semua! Aduhh," Ucap kenma sambil mengelus kepala belakangnya.
[Name] memanfaatkan keadaan tersebut, langsung berlari ke arah kenma lalu mengambilnya cepat-cepat. Dan kembali ke posisi awalnya.
"Haha ah cape dahlah," Ucap akaashi lalu menetralkan nafasnya.
"Oh yah, [Name] tadi buku apa?" Lanjut akaashi bertanya.
[Name] sekerang keringat dingin part2.
"H-hah buku ini?" Ucap [Name] sambil memperlihatkan buku catatan mata pelajaran biologi.
"Bukan deh perasaan tadi warnanya abu-abu? Sedangkan itu warna putih." Lanjut akaashi mengintrogasi [Name].
"Hah?" Ucap [Name] pura-pura gatau sambil mengalihkan pandangannya ke luar.
"Ah yasudahlah mungkin tadi akaashi salah lihat. Sekarang kalian lanjutin ngapain diem terus dari tadi?" Ucap kita menasehati (dibaca: menceramahi) anggota band.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita beda. [ haikyuu x reader ]
Rastgele[ Haikyuu x reader ] "Untuk mu agama mu, dan untuk ku agama ku." QS. Al-kafirun ayat 6. When mahen said: "cinta menyatukan kita yang tak sama. Aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam." Cerita tentang [Full name] yang menjadi incaran para cogan...