"Kiw cewe~ apa nih kok pake hijab? Hmm," Ucap lelaki yang menghalangi jalan [Name].
"Maaf siapa ya?" Tanya [Name] yang sudak duduk di motor kyoko serta kyoko yang duduk di belakang.
Lelaki tadi pun membuka helm hitam yang menghalangi wajahnya "kenalin gw terushima yuuji. Dan ini temen-temen gw." Ucap lelaki yang bernama terushima itu dan mempersilahkan untuk teman-temannya mengenalkan diri masing-masing.
"Futakuchi kenji. Salken."
"Haha gw daisho suguru!"
"Naoyasu kuguri."
Mereka adalah musuh bebuyutan teman-temannya [Name]. Temen-temennya [Name] itu sebenernya sekumpulan anak geng motor yang kerjaannya balapan malem-malem, dan suka cari ribut sana-sini cuman gak kasih tau [Name] aja. Dan mereka juga cukup terkenal di kampusnya. Makanya waktu itu haru gak segan-segan buat ngomong kasar sama kuro di chap 8 yaaa karna begitu.
Suga yang melihat itu adalah musuhnya segera memberitahukannya kepada yang lain agar waspada.
"Sopan kah begitu?" Ucap kuro berdiri di samping [Name].
"Hah emang kita kenapa?" Tanya balik futakuchi.
"Tiba-tiba ngalangin jalan orang terus langsung ngajak kenalan. Gak ada etika ya kalian?" Ucap suga yang kelewat kesel.
"Lah kenapa? Mau ngajak kenalan aja kenapa ribet banget si?" Ucap suguru dengan memutar bola matanya malas.
"Ekhm." Okeh lord tendou sekarang maju ke depan.
"To the point. Sekarang kalian mau ngapain lagi?" Tanya tendou dengan wajah andalannya.
"Ya. Tenang aja, gak akan gw rebut kok." Ucap teru dengan seringaiyannya.
"Yaudah sekarang minggir, kita mau balik." Ucap akaashi.
"Haha jangan lupa ya." Ucap teru lalu segera pergi dari tempat tersebut dan di susul teman-temannya.
[Name] yang tidak tahu apa-apa hanya diam menyimak dan dia sedikit bingung oleh ucapan teru sebelum pergi. "Emang mereka mau ngapain?" Batin [Name] bertanya-tanya. Mereka yang melihat [Name] kebingungan mulai panik dan segera memikirkan alasan.
"[N-Name] o-oy ayo udah pu-pulang aja," Ucap kyoko sambil menggoyangkan bahu [Name].
"Tadi siapa? Kalian kenal?" Tanya [Name] menatap teman-temannya yang membatu.
"Ah... Itu tadi mereka suka cari gara-gara emang," Jawab akaashi berusaha menjawab dengan tenang.
"Terus apa masalahnya sama kalian?" Tanya lagi [Name].
Mereka yang kehabisan alasan pun diam saja. Suna yang melihat teman-temannya sedang panik dalam diam, akhirnya ia segera turun dari motornya dan menghampiri [Name].
"Udah jangan di pikirin ya, emang mereka suka nyari ribut sama kita. Dan bukan sama kita aja sama orang lain juga. Sekarang kita pulang yah?" Ucap suna dengan lembut dan menatapnya lekat serta tangannya yang berada di stang motor yang [Name] naiki.
"Okeh." Ucap [Name] singkat lalu mulai memakai helm.
"Gw duluan sama kyoko bye." Ucap [Name] lalu menjalankan motor kyoko langsung ngebut.
"Makasih sun," Ucap suga sambil memegang bahu suna. Suna menganggukan kepala sebagai jawaban.
"Yaudah ayo balik, besok masih harus ngampus." Ucap kenma lalu mulai menjalankan motornya dan di susul yang lain.
Setelah [Name] dan kyoko sudah sampai di apart [Name], ia segera berterima kasih kepada kyoko dan masuk kedalam gedung apart untuk tidur.
"Mencurigakan." Ucap [Name] sambil merebahkan dirinya ke kasur.
"Bodo amat ah, gw juga di indo bergaul sama anak modelan dinda yang bar-barnya bukan maen." Lanjutnya sambil menatap langit-langit atap kamar.
"Keknya seru kalau gw jailin? Oke besok mau pura-pura cuek sama mereka wahahaha rasain aja sampai mau jujur!" Ucapnya lagi sambil tertawa jahat modelan anime-anime bergenre gore.
Skip di kampus
Kini [Name] ada di kelas yang masih kosong, setia dengan novelnya sambil menikmati angin musim gugur di pagi hari.
Di bukanya pintu kelas dan menampilkan sosok pria berambut puding serta headset yang menempel di kepala pudingnya dan nintendo yang ada di genggamannya.
Atensi si pria berambut puding itu teralihkan ke sosok perempuan yang sedang membaca dengan tangan kiri sebagai topangan dagunya. Segera ia mendekati perempuan tersebut dengan maksud untuk duduk di bangkunya.
"[Name] dah sampe?" Tanya kenma seraya melepaskan tasnya dan meletakkannya di bawah meja.
"Hmm." [Name] menjawab hanya dengan deheman sambil membuka halaman novel berikutnya.
Kenma yang mendapat jawaban tersebut mengernyitkan dahinya. Ia tahu jawaban yang akan di lontarkan oleh [Name] ketika sedang marah, senang, sedih, kesal dll. Akhirnya kenma menganggap bila [Name] sedang buruk moodnya.
"Baca apa tuhh," Ucap kenma sambil mendekatkan kursinya ke bangku sang perempuan yang kepalanya terbalut oleh kain. [Name] kaget yang mendapat kenma sudah ada di samping mejanya sambil menopang dagu, serta mata kucingnya yang membaca halaman novel yang ia baca.
Sontak [Name] langsung menutup novelnya "main aja tuh darah sekarat." Ketus [Name] sambil melihat nindento kenma.
"Hiihh cemburu sama game?" Tanya kenma dengan wajahnya yang tidak bisa di artikan. Lalu ia pun mematikan nintendonya dan menyimpan ke mejanya.
"Nah udah gak main lagi." Ucap kenma sambil membolak-balikan telapak tangannya seraya tersenyum.
"Dih apasi." Ucap [Name] lalu membelakangi kenma. Pria puding pun tak habis fikir dengan sifat temannya yang jadi cuek.
"Lu ngapasi si ajirr sensi amat. Lagi bulanan lu?" Tanya kenma beralih ke belakang [Name] dan menatap matanya.
[Name] melirik kepada kenma lalu menghela nafas kasar "kagak." Ucapnya lalu duduk ke posisi awal menghadap depan.
Kenma pun pindah lagi ke depan dengan sabar "lu ngapa kek begitu?" Tanya kenma lagi.
"Kagak." Jawab [Name] singkat dengan matanya yang terus membaca.
"Apa dia marah gara-gara semalem ya? Gw kasih tau aja kali ya? Eh bodoh! Jangan lah!" Batin kenma sambil memasang pose berfikir.
[Name] yang melihat itu pun ingin rasanya tertawa tapi ia tahan. "Kesian juga ye.. Ah bodo ah kapan lagi jailin anak orang." Batin [Name].
Tak terasa kelas mereka sudah penuh dengan mahasiswa/i dan tak lama dosen pun datang. Kenma cepat-cepat menarik kursi yang ia duduki ke bangkunya. Ia masih sedikit melirik [Name] karna yaa "GAENAK DI CUEKIN WOYY MIKIR LAH BODOH!" Batin kenma berteriak.
Skip istirahat
[Name] berjalan ke kantin bersama dengan kenma tetapi tidak ada pembicaraan di antara mereka. Kenma sudah mencoba untuk mengobrol tapi selalu di jawab singkat oleh [Name], jadi ia memilih untuk bungkam dan hanya meliriknya sekali-kali.
"Tuh [Name]! Di sini!" Teriak suga sambil melambaikan tangannya ke atas.
Kenma dan [Name] segera menghampiri teman-temannya itu lalu [Name] segera memesan makanan dan minuman.
"[Name], nanti mau ikut main gak?" Tanya suna yang tepat di sebrang mejanya sambil tangan kanan yang ia gunakan untuk menopang dagunya.
"Gimana nanti aja." Jawab [Name] dengan dingin lalu memainkan hpnya yang tadi ia taruh di meja.
"Woylah gak dosakan jailin orang-orang ini?!" Batin [Name] sambil mati-matian ia menahan tawanya dan berusaha untuk terlihat dingin.
Mereka yang mendapat jawaban dari [Name] tadi kaget dan serempak langsung menatap kenma dengan wajah yang kebingungan.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita beda. [ haikyuu x reader ]
Sonstiges[ Haikyuu x reader ] "Untuk mu agama mu, dan untuk ku agama ku." QS. Al-kafirun ayat 6. When mahen said: "cinta menyatukan kita yang tak sama. Aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam." Cerita tentang [Full name] yang menjadi incaran para cogan...