Sekarang [Name] dan Asyifa ada di bandara, dan juga yang mengantar ada keluarga [Name], keluarga Asyifa dan Dinda.
"Kalian baik-baik ya disana, awas jangan cepet baper sama laki-laki yang ada di sana gw saranin" Ucap Dinda sambil berbisik pada [Name] dan Asyifa.
"Hahaha apasi lu din! Paling lu juga nanti yang baper sama laki-laki yang di kampus lu" Ucap [Name] diiringi tawanya.
"Iya nih si Dinda ada-ada aja." Ucap Asyifa sambil memukul lengan Dinda.
"Auuu sakit syifa! Nanti aja kita liat siapa yang baper duluan!" Ucap Dinda yang agaknya uhmm... Menantang(?)
"Okee!!" Jawab [Name] dan Asyifa serempak sampai menjadi pusat perhatian orang-orang yang lewat.
"Suttt kalian ini bicarain apa sih sampai teriak-teriak gitu?" Ucap umi Asyifa yang menghampiri mereka di susul yang lain.
"Ahh gak kok mi. Cuman tadi ni di dinda hahaha." Jawab Asyifa sambil tertawa kaku.
"Udah ah kalian mau kapan berangkat kalau bercanda terus dari tadi." Sekarang giliran uminya [Name].
"Dek udah lah kuliah di Indonesia aja, gausah ke Jepang, temenin abang lah. Ini juga nih gak kesian kah sama Dinda di tinggal sama kalian?" Tanya abang [Name] sambil menunjuk Dinda.
"Bilang aja abang gamau di tinggal sama [Name]." Ucap [Name] sambil berjalan hendak memeluk Angga. Angga dan [Name] berpelukan seperti teletabis lucuu.
"Siscon?" Ucap Dinda berbisik pada Asyifa.
Asyifa yang mendengar bisikan dari Dinda refleks memukul Dinda. "Sekate kate woy lu!"
"Suttt gw bercanda anjirrr." Ucap Dinda membekap mulut Asyifa.
"Yaudah! Syif ini 10 menit lagii pesawatnya berangkat!!" Ucap [Name] lalu cepat-cepat mengambil koper lalu lari meninggalkan Asyifa.
"Woyyy tunggu!! Yaudah semuanya kita pamit ya. Assalamu'alaikum." Ucap Asyifa cepat, lalu menyusul [Name] ke pesawat.
"Wa'alaikumussalam." Ucap mereka bareng.
Skip di dalem pesawat.
Asyifa duduk bersebelahan dengan [Name] di pinggir deket jendela pesawat.
"Syif yakin?" Tanya [Name] tiba-tiba.
"Heh lu kenapa?! Eh kan ada gw woy tenang meskipun beda univ nanti gw sering-sering main ke apart lu lah."
"Gw juga kan disana ga ada temen juga kan." Ucap Asyifa lalu meminum air mineralnya."Iya juga sih, tapi lu tau kan Jepang kaya gimana orang-orang disana?" Tanya [Name] lagi.
"Kenapa? Mereka baik kok, ramah juga." Ucap Asyifa
"Bukan bukan. Maksud gw kan disana itu banyak stalker terus gak sedikit juga yang suka bully, dan parahnya lagi banyak korbannya yang bunuh diri." Ucap [Name] melihat ke jendela pesawat.
"Ah iya juga si... Yang penting kita harus selalu berdoa kepada Allah agar di jauhi dari segala musibah." Ucap Asyifa mengingatkan [Name].
"Iyah ya, mungkin gw terlalu takut jauh dari keluarga kali ya? Oh yah makasih syif udah ngingetin." Ucap [Name] sambil tersenyum.
"Ya sama-sama." Ucap Asyifa sambil tersenyum.
Sesudah itu pun mereka tertidur karna masih lama juga sampenya. Jadi kita skip aja lah.
Skip waktu sampe di Jepang.
Asyifa dan [Name] berpisah. Kini [Name] sedang menaiki bus yang akan ke Tokyo. [Name] juga udah pesen apart sebelum dia ke Jepang jadi kalau udah sampe tinggal masuk aja dan rehat enaknyaa.
Bus yang [Name] naiki sudah berhenti tapi [Name] lupa jalan ke apartnya, karna ada banyak ramai orang. [Name] memutuskan untuk duduk dulu di halte terlebih dahulu untuk merehatkan kakinya.
Saat [Name] sedang minum ada orang yang tidak sengaja menyenggol botolnya, mengakibatkan minuman tumpah ke roknya [Name]. Untung ga terlalu banyak tumpahnya.
Oke mulai dari sini ceritanya berbicara dalam bahasa jepang oke.
"Ah maaf ya, tadi aku tidak melihat." Ucap pria itu yang rambutnya berwarna putih(?) sambil membungkuk kan badannya.
"Eh gapapa kok." Ucap [Name] sambil berdiri karna kaget tiba-tiba pria itu membungkuk kan badannya.
"Eh? Kau memakai hijab?" Ucap pria itu.
"Ah.. itu sebenarnya aku bukan asli orang Jepang, asal ku dari Indonesia." Ucap [Name].
"Di sini kuliah?" Tanya pria itu lagi.
"Iyah. Aku mendapat beasiswa di sini." Ucap [Name] sambil membersihkan roknya yang basah.
"Ah maaf yang tadi."
"Oh kau menerima beasiswa di Universitas academi kazuha kah?" Tanya pria itu dan di angguki oleh [Name]."Oh! Kita satu universitas! Perkenalkan namaku Sugawara koushi." Ucap pria tersebut memperkenalkan diri dan mengangkat tangan untuk berjabatan.
"Uhm perkenalkan aku [Full name], mohon kerja samanya." Ucap [Name] dan menyatukan tangannya.
Okeh sekarang suga lagi malu karna [Name] tidak menjabat tangannya balik. Ternyata dia lupa kalau [Name] itu beragama islam.
"Maaf, agamaku mengajarkan aku agar tidak bersentuhan dengan lawan jenis." Ucap [Name] meminta maaf dan merasa bersalah.
"Ah aku lupa..."
"Oh yah apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya suga."Aku sedang mencari apart yang lokasinya disini tapi aku lupa jalannya dimana." Ucap [Name] sambil melihatkan ponselnya yang memperlihatkan gedung apart [Name].
"Ohh apartemen itu! Mari ikuti aku." Ucap suga lalu berjalan mendahului [Name].
"Terima kasih suga." Ucap [Name] menyusul suga.
Setelah berjalan tidak ada percakapan antara mereka. Sesampai nya di apartemen [Name], ia hendak masuk ke gedung tersebut tapi di tahan oleh suga.
"Tunggu [Name]!"
"Uhm etto boleh ku meminta nomber telfonmu? Agar kita bisa bertemu kembali nanti di kampus, dan agar kau tidak tersesat lagi?" Ucap suga agak ragu karna baru bertemu sudah meminta nomber [Name]."Ahh iyah benar juga, sini handphone mu, biar ku tuliskan." Ucap [Name] lalu mengambil handphone suga.
"Nih sudah. Aku masuk dulu ya dan terima kasih sekali lagi." Ucap [Name] lalu masuk ke dalam tidak menunggu jawaban suga.
"Ah ternyata beda agama ya..." Batin suga lalu beranjak pergi dari apart [Name].
Sekarang [Name] sedang membereskan barang-barang dan baju-bajunya di apart nya yang terbilang sedang tapi luas.
Sesudah beres-beres [Name] mengingat perkataan suga tadi "agar tidak tersesat lagi?" Itu perkataannya. [Name] berfikir untuk berjalan-jalan sekalian mengenal lingkungan sekitar tapi hari sudah mulai sore dan waktunya untuk shalat ashar.
[Name] mengurungkan niatnya itu lalu pergi untuk mandi dan mengerjakan shalat.
Skip malem
Saat ini jam menunjukan pukul 10 malam [Name] belum tidur, dia masih mikir buat besok gimana hari pertamanya di kampus. Ia takut waktu pertama kali ke kampus ia sudah di bully atau rasisme gara-gara ia memakai hijab sendiri.
"Ahh [Name] sudahlah jangan terlalu banyak mikirin besok! Inget kata umi nanti juga bakal ada yang mau temenan sama [Name] kan?" Ucap [Name]
"OKEH SEKARANG TIDOR!!" Ucap [Name] lalu membaca doa tidur.
Tbc.
Nots:
Kalau misalkan make garis bawah itu lagi berbahasa Indonesia, tapi kalau biasa aja lagi berbahasa Jepang okehhh.Maap banget ini wattpad ku ngeleg mau up yang ini malah up yang lain adeuh maaf bangett!!
KAMU SEDANG MEMBACA
kita beda. [ haikyuu x reader ]
Random[ Haikyuu x reader ] "Untuk mu agama mu, dan untuk ku agama ku." QS. Al-kafirun ayat 6. When mahen said: "cinta menyatukan kita yang tak sama. Aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam." Cerita tentang [Full name] yang menjadi incaran para cogan...