bab 18

79 39 1
                                    

Haii guys bantu vote yaa..
Gak vote gak komen mandul canda eaa...
Jangan lupa follow wp ku

Dibaca dengan urut yaa.. Jangan di lompat, biar tau ceritanya..

Ini cerita yang dibuat sm penulis amatir ya, jadi maaf kalo masih ada kata/ penulisan kurang tepat/ tidak nyambung...

⚠️Typo bersebaran

Happy reading
Enjoy to my story'

🦋🦋🦋

"Aku pergi, tapi jiwa ku masih berada di dekat kalian, jaga dia baik baik ya. Selamat tinggal semuanya." - Alvin Wijaya.

🦋🦋🦋

Operasi sedang berlangsung, Alvin melihat Yesha yang ada disampingnya dengan air mata yang mengalir. Dia harus bisa membuat adiknya sembuh.

"Anda sudah siap?" Tanya dokter.

Alvin mengangguk." Siap dok."

Dokter membius Alvin, setelah Alvin di bius dia tidak merasakan apa apa, seakan tubuhnya mati rasa.

"Qila aku akan dateng nemuin kamu. Aku akan nemenin kamu disana." Ucap Alvin dalam hatinya.

Dokter dan lainnya mulai melakukan operasi ginjal itu. Alvin ingin meminta tolong kepada suster.

"Sus." Panggil Alvin.

"Iya ada apa?"

"Nanti selesai operasi kalo saya sudah gak ada, tolong makam kan saya di pemakaman cempaka putih blok E dekat dengan yang bernama Aqila Anggita ya sus." Ucap Alvin.

Suster mengangguk. "Baik."

Beberapa jam setelah pengambilan ginjal Alvin, dokter mulai mengoperasi Yesha.

Alvin sudah lemah, dia tidak berdaya. Tapi hal itu bukan membuat Alvin sedih, melainkan senang. Senang melihat adiknya itu akan hidup seperti orang-orang pada umumnya.

Lima jam sudah berlalu, operasi berjalan lancar, semua orang senang mendengar kabar itu. Saat ini Yesha sudah dipindahkan di ruang ICU. (Author gatau ya kira" op itu berapa jam wkwk)

Genta dan yang lainnya penasaran dengan siapa pendonor ginjal yang sangat berbaik hati itu, mereka memaksa dokter dan lainnya menjawab. Namun dokter tak mau memberi tau, sesuai permintaan sang pendonor.

"Dok sebenernya siapa yang mendonorkan ginjal untuk Yesha?" Tanya Genta.

"Maaf saya tidak bisa memberi tahu."

"Dok kita semua keluarga Yesha, kita wajib tau siapa pendonor nya, kita mau ngucapin terimakasih." Ucap Ares.

"Baik kalau begitu saya akan memberi tau. Pendonor nya teman kalian sendiri, sebelum operasi dia memaksa saya untuk mengambil ginjalnya, untuk diberikan kepada adiknya. Saya permisi."

"Teman?" Tanya Zidan.

"Masa Zaki sih? Dia kan gak pernah dateng ke RS." Ucap Oliv.

"Bentar bentar Alvin mana?!" Tanya Genta yang baru sadar.

"Nggak! Jangan bilang... Yang donorin ginjal Alvin?!" Ucap Ares.

"Ayo kita ke ruang operasi." Ucap Oliv.

Mereka berlari menuju ruang operasi. Sesampainya di sana mereka melihat mayat Alvin yang akan di bersihkan lalu dimakamkan.

"Al! Alvin!" Teriak Genta.

Stay With Me [TAMAT!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang