Assalamualaikum para readers Love Cold Boy
Part ini udah di tulis semalem kirain udah terpublis ternyata malah ke draf😭😭😭
Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote part ini dan kalau ada yang mau di sampaikan dari part ini comen aja jangan PC author🙏🏻😭
Happy Reading
********************"Algi gimana keadaan Dira" bunda Dira yang datang dengan tergesa-gesa di ikutin ayah dan kedua adik Dira
"Dira masih di yang tangin dokter bun" jawab Algi yang suaranya mulai melemah, dengan bunda yang berlari menuju di mana pintu UGD masih tertutup rapat
"Algi" panggil ayah pada Algi seraya memegang pundak Algi
"Maafin aku Yah gak bisa jagain Dira" ucap Algi menghambur ke pelukan ayah Dira
"Ini semua takdir nak bukan salah kamu" suara ayah yang berusaha menenangkan Algi dengan menepuk pundak Algi menyalurkan rasa ketenangan pada remaja di depannya ini
"Keluarga pasien?" tiba-tiba suara dokter membuyarkan mereka semua dan berlari ke hadapan dokter
"Saya bunda-nya dok" kata bunda Dira yang berlari ke hadapan dokter dengan derai air mata
"Ibu bisa ikut ke ruangan saya?" ucap dokter yang di anggukin oleh bunda Dira
"Ayah ikut bunda ya" pernyataan yang keluar dari mulut bunda kepada ayah, dan di balas anggukan oleh ayah
Setelah ayah dan bunda Dira mengikutin dokter untuk keruangannya Algi hanya menatap punggung ayah dan bunda Dira yang mulai mejauh
Saat melihat suster keluar dari ruangan Dira dengan cepat Algi menghampiri suster tersebut "sus saya bisa" ucap Algi pada suster yang masih di ambang pintu
"Bisa, tapi tolong satu-satu ya" jawab suster dan di anggukin mereka semua dan suster itu berlalu dari hadapan mereka semua
Melihat bagaimana keadaan Dira di atas brankar dengan selang infus yang menancap di kulit mulusnya dan alat pernapasan yang di sebut oksigen itu juga terpasang di atas hidungnya hal itu cukup membuat Algi lagi merasakan sakit, mengingat Dira juga memiliki trauma itu cukup membuatnya semakin khawatir
"Sayang?" Panggil Algi sambil memegang tangan Dira yang tak terkenal infus
"Sayang bangun" lirihnya,kali ini ia tidak bisa membendung air matanya, ia bersumpah tidak akan memaafkan orang yang telah membuat Dira seperti ini
"Maafin aku gak bisa jagain kamu sayang"
"Dira bangun sayang, ayo ngomong sama aku"
"Dira ayo cerita lagi sama aku"
Lihatlah bukankah Algi sudah seperti orang gilak yang berbicara sendiri tidak ada sautan dari orang yang di ajaknya bicara
Tiba-tiba saja tangan mungil yang sedang di genggam erat olehnya itu bergerak dan itu cukup membuat ia menatap orang yang sedang ada pergerakan, perlahan tapi pasti mata gadisnya sudah mulai membuka sempurna
"Sayang?" Panggil Algi lagi
"Ahkk lepas, jahat kamu jahat ahk lepasin Dira" tiba-tiba saja Dira memberontak kesetan saat sudah membuka matanya dengan sempurna
-0o0-
"Gimana keadaan anak saya dok?"
"Anak ibu dan bapak tidak apa-apa hanya saja trauma yang di alaminya akan semakin membuatnya merasa ketakutan berlebihan"
Mendengar penuturan dokter air mata bunda kembali jatuh lagi, ayah yang melihat bunda kembali menangis segara memeluk istrinya untuk menenangkan lewat pelukan hangatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cold Boy? [On Going]
Teen Fiction"kenapa sepeda Dira di tabrak" ucap Dira "lama" jawab algi dengan dingin algi cowok dingin yang tidak pernah tertarik dengan wanita tapi semua berubah ketika algi mengenal sosok Dira Dira seorang gadis yang mampu meluluhkan sikap dinginnya algi dan...