Into Lagu

570 21 1
                                    

Assalamualaikum readers kesayangan author
Maaf banget untuk para readers kalau cerita ini uploadnya lama karena author lagi sibuk banget kemarin sama kuliah, jadi nanti insyaallah author upload seminggu sekali ya ges


"Kuharap akan ada waktu di mana kau akan memiliki sudut pandangku"

Happy Reading
*******************

Malam yang cerah ini dua insan yang sedang berkasmara dengan indahnya melihat bintang-bintang dan danau yang terdapat bayangan bintang-bintang dari atas langit

"Kak Algi" panggil Dira seraya ia melihat ke sisi kanan dimana Algi sedang memandang lurus ke depan

Merasa dirinya di panggil Algi melirik kepada sang suara. Dira yang melihat Algi juga melihatnya dirinya membuat ia melanjutkan ucapannya "Kak Algi Dira mau tanya boleh" tanya Dira takut-takut pada Algi

Algi melihat jelas di raut wajah Dira bahwa Dira tidak berani menatap dirinya terlihat dari wajahnya yang selalalu menunduk. Algi membawa Dira untuk bersender di pundaknya sambil mengelus rambut kekasihnya itu "Sayang mau nanya apa?" Algi membuka suaranya saat ia rasa Dira sudah tenang bersender di pundaknya

"Kak Algi,apa bener ya kalau cinta laki-laki itu habis di orang lama?" Tanya Dira yang memandangin bayangan bintang melalui air danau

Algi sunggu terkejut dengan pertanyaan Dira bagaimana bisa wanita itu menanyakan hal berbau masalalu. Tapi di satu sisi Algi sangat bimbang untuk menjawab pertanyaan Dira, dirinya emang sangat bimbang apakah dirinya masih mencintai masalalu tetapi sekarang dia sudah memiliki pengganti wanita itu, yaitu Dira gadis cantik,lucu, dan polos ini

Butuh beberapa menit Algi mendiamkan pertanyaan dari Dira hingga ia tersadar dengar suara panggilan Dira "Kak Algi, kak Algi" seketika pikirannya menjadi buyar dan dia kembali melihat Dira

"Kenapa nanya kayak gitu?" Tanya Algi memastikan Dira

"Dira cuma tanya aja, emang itu bener ya?" Ucap Dira dan menyalangkan pertanyaan yang bisa di bilang sama dengan pertanyaannya yang awal

"Kemungkinan ada beberapa laki-laki yang kamu maksud, meraka cintanya habis di masalalu banyak kenangan yang mereka lalui, terkadang ada juga yang di tinggal ke luar negeri entah itu urusan pendidikan atau urusan bisnis orang tua nya" Algi lagi-lagi mencermati ucapannya kembali

"Oh gitu ya kak Algi, kak Algi juga termasuk dari laki-laki yang cintanya habis di masalalu?" Pertanyaan skakmat itu terlontar dari mulut polos Dira. Dirinya juga sangat bingung apakah ia masih mencintai masalalu nya tapi di lain sisi dia sudah mencintai Dira dengan sepenuh hatinya

Algi mentap memegang kedua pundak Dira agar menggarapnya dan di tatap dengan dalam mata Dira "sayang denger ya, aku gak mungkin masih mencintai orang di masalalu sementara aku sekarang udah sama kamu" ucapan itu bener-benar untuk meyakinin Dira

"Siapa taukan kak Algi terpaksa sama Dira"

Mengapa Dira menjadi sensi padanya seperti maminya saja saat sedang hamil adiknya itu, tapi mana mungkin jika Dira hamil dan dirinya belum menyentuh Dira. Algi pun menggelengkan kepalanya karena sudah berpikir yang tidak-tidak

Dira yang heran melihat Algi mengkerutkan jidatnya "kak Algi kenapa?" Tanya Dira yang masih heran dengan sikap Algi

Algi tersadar dengan suara Dira dan membawa Dira kedalam pelukannya sambil berbisik "aku ga pernah terpaksa sama kamu sayang, karena aku sendiri yang milih kamu untuk jadi teman hidup aku" setelah bisikan itu selesai Algi mencium puncak kepala Dira

Ternyata ada satu manusia yang duduk tidak jauh dari Algi dan Dira, bagaimana ekspresi pemuda itu saat melihat Algi dan Dira "sialan nyesel banget gue di sini tadi, awalnya mau galau malah gue jadi berasa ngontrak di bumi" dan kalian tau siapa pemuda itu?

Yaps itu adalah Cavin dirinya lagi ala-ala galau karena memikirkan nasib percintaannya yang tak semulus orang-orang. Sebenernya banyak yang mau dengan dirinya tapi dia saja yang masih ngestak di satu orang yang tidak pasti. kalau Cavin bilang "Cinta itu buta, sebanyak apapun yang dateng tapi hati gue maunya dia yang lain cuma angin lalu"

Yah seperti yang kalian baca betapa puitisnya seorang Cavin yang percintaannya muter-muter di situ aja tanda ada arah dan kejelasan

Tapi jangan kalian hujat si Cavin kalau dia hanya mencintai dalam diam, Cavin sudah mencintai Vina sejak mereka masih duduk di sekolah menengah pertama

Saat itu Cavin sudah pernah mengutarakan cintanya pada Vina tapi kalian tau jawaban Vina?
"Kita masih bocil banget vin untuk ngejalanin hubungan yang kayak gini" dan waktu mereka udah duduk di bangku menegah atas Cavin kembali mengutarakan cintanya lagi dan lagi-lagi Cavin masih di tolak dengan alasan "gue belum siap vin untuk ngejalanin hubungan"

Itu sebabnya dirinya tidak pernah mengutarakan cintanya lagi pada sang pujaan hatinya, tapi bukan berarti Cavin berhenti mencintai Vina malah Cavin makin tergila-gila pada Vina. Sebenernya apakah dirinya ini kurang ganteng, tapi kalau di lihat-lihat dari segimana pun dirinya ini sangat la sempurna dah kayak intro lagu, betapa gilanya Algi senyum-senyum sendiri membayangkan dirinya

Agk tapi bukan itu pokok masalahnya sekarang

Jika kalian mengatakan Cavin bodo maka bacalah kembali kata-kata puitus dari Cavin

Cavin kembali melihat dua sejoli yang sedang berpelukan layaknya anak dan bapak, tapi jika Algi di samakan bapak-bapak mukaknya terlalu mudah dan ganteng agk sial najis banget dirinya mengakatakan Algi ganteng meskipun faktanya seperti itu

Cavin bangkit dari kursinya karena ia sudah hampir mual melihat ke bucinan temannya itu, dari pada dirinya gumo lebih baik ia pergi dari tempat itu

Saat dirinya sudah berbalik badan dan ingin melangkah terdengar ada seorang memanggilnya "kak Cavin" emm dirinya sudah menebak suara itu

Saat ia menoleh dan benar Dira menghampiri dirinya dengan Algi yang membuntuti Dira dari belakang terlihat mata memicing Algi yang melihat ke arahnya, sudah di pastikan Algi mengira bahwa dirinya membuntuti Algi dan Dira

"Eh Dira" sapa Cavin pada Dira

"Kak Cavin ngapain disini?" Tanya Dira saat sudah berada di depan Cavin

"O-oh gapapa kok dir, gue lagi cari angin aja disini panas bet soalnya di rumah gue hehe" cengirnya menjawab pertanyaan Dira karena Algi sudah tepat di belakang Dira yang masih menatap dirinya dengan tajam

"Terus ini kak Cavin mau kemana?" Tanya Dira lagi

"Em kayaknya gue mau balik ke rumah atau ke bascamp si dir"

"Gi, gue duluan ya entar lu nyusul aja di bescamp" ucap Cavin dengan cepat dan buru-buru pergi dari hadapan dua sejoli itu

Algi dan Dira mentapa kepergian Cavin dengan seksama, Dira membuka suaranya pada Algi "kak Algi, kak Cavin kenapa aneh ya?" Algi yang mendengar ucapan Dira hanya mengacuhkan bahunya dan membawa Dira pergi dari danau itu

❤️🌼❤️

Jangan lupa vote ya ges, karena vote kalian itu berarti banget buat author biar makin semangat nulisnya

Jangan lupa follow ig author ig: lidya.wti atau langsung klik di bio profil author aja

See you kesayangan author

Love Cold Boy? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang