16 (Revisi)

937 75 18
                                        

Mita mendengar semua penjelasan yang sudah di katakan Kirana maupun Arya padanya.

Bahkan tentang kekuatan Aga, siapa Rega dan Arya, siapa Raja Abdhi, Ningsih, dan keadaan Desa kembang Langsak, di ceritakan nya semua, tanpa satu pun yang di sembunyikan.

Gadis itu membulat tidak percaya, karna ia pikir, semua hal aneh itu hanya ada di dalam Film, ternyata ada nyata bahkan di depan mata nya saat ini.

Mita berusaha mencerna semua penjelasan yang sudah ia dengar, dan melihat sahabat nya seperti orang linglung, Kirana pun merasa bersalah karna sudah melibatkan nya.

"Mit... maaf gue gak bermangsud melibatkan,-." ucap Kirana terhenti karna menerima tampolan Mita.

"kenapa lo gak cerita sama gue sejak awal sih?!! kesal tau gak sih gue, kalo hal seseru ini gak libat kan gue." ucap gadis itu yang membuat Kirana melongo.

"ha?"

"Ya ampun Na, ini tu benar-benar berasa kita lagi kaya ada di pelem-pelem fantasy tau gak sihhh... trus trus Aga itu, beneran lo gak ingat pernah ketemu dia??" tanya Mita memastikan.

Kirana menghela nafas nya, kemudian menggeleng.

"gue aja ketemu Aga ya cuma waktu kemarin, ketika gue selamat in mereka." jawab kirana.

Mita terlihat berfikir, sebelum mengangguk, seolah dia menemukan jawaban seperti seorang detective.

"kalo menurut gue nih ya, ada kemungkinan kalo ingatan lo itu ada yang hilang." jawab Mita sama seperti apa yang di katakan Arya padanya.

Kirana mengangkat sebelah alis nya. karna ia sendiri merasa hari-hari nya selama dua tahun yang lalu berjalan normal, dan tidak ada seauatu yang aneh.

"mungkin lo mikir nya, kalo itu gak mungkin, tapi dengan kenyataan mereka siluman, bisa aja itu emang benar adanya. lo pasti pernah lihat di berita-berita orang hilang di culik mahluk halus?? kondisi mereka juga kebanyakan gak tau, alias lupa apa yang sudah terjadi, tau nya ya mereka udah di selamat kan gitu aja, tapi gak tau gimana kejadian nya selama mereka hilang itu bagaimana." jelas Mita.

Arya setuju dengan ucapan gadis itu. ia juga berfikir, mungkin saja Kirana di culik dan di manfaat kan orang lain untuk terlibat dalam penculikan Ningsih dua tahun lalu.

"Tapi Mit, itu beda. mereka tau kalo mereka di culik, sedangkan gue? gue sendiri aja gak merasa pernah di culik atau ke tempat di mana Ningsih di culik, gue aja merasa dua tahun lalu, sampai sekarang, kehidupan gue ya normal-normal aja." jelas Kirana.

"trus apa lo bisa menjelaskan tentang patung buaya di kolam lo? kenapa patung itu bisa ada namanya Aga??" tanya Mita.

Kirana menatap patung itu, ia sendiri tidak mengerti bagaimana patung itu bisa ada di rumah nya, dan bagaimana nama Aga bisa terukir di sana.

"ya, mungkin aja gue beli patung itu entah kapan....." Kirana terdiam, ia merasa tidak pernah membeli patung itu, dan itu membuat pikiran nya kacau.

"nah, lo sendiri aja gak tau kapan patung itu ada, dan gue tau itu patung bukan lo beli, tapi patung itu pahatan dari buatan lo sendiri." Ucap Mita, hal itu mengejut kan baik Kirana maupun Arya.

"mangsud nona... patung itu di buat oleh nona Kirana sendiri??" tanya Arya memastikan.

"jangan panggil aku Nona, panggil saja Mita, aku sedikit yakin, karna aku kenal dari pahatan nya." jawab nya pada Arya.

"masa lo gak kenal pahatan lo sendiri Na?." lanjut nya.

Kirana mengkerut kan dahi nya, ia tidak mengerti, jika itu memang patung buatanya, mengapa ia tidak bisa mengingat nya.

LOVE TO BUAYA IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang