Hujan turun semakin lebat, Kirana terlihat mengendari mobil nya dengan cepat, melewati beberapa mobil dengan mudah nya.
Namun meski dalam kecepatan di atas rata-rata, ia tetap berhati-hati dan mentaati peraturan lalu lintas.
setelah dua jam, gadis itu pun akhirnya memasuki Kota tempat Desa kembang langsak berada.
Ketika terang, sesungguh nya kota itu akan menyuguhkan pemandangan indah gunung Nugini yang menjulang tinggi.
Namun karna hari telah gelap, di sertai hujan petir, Gunung Nugini di depan nya menjadi agak menyeramkan ketika petir menyambar memperlihatkan siluet puncak gunung tersebut yang berwarna hitam.
Kirana terus menyusuri jalan-jalan dengan berbekal dari arahan suara Google Map, Hingga akhir nya suara Google map tersebut pun menunjukan jika jarak Kirana dengan Desa Kembang Langsak sudah dekat.
'Pertigaan belok kanan'
Ucap suara Google Map yang diikuti Kirana.
Makin mendekat ke gunung, jalanan terlihat semakin sepi, bahkan rumah-ruman penduduk di sana terlihat mulai berjarak cukup jauh, selebih nya hanya ada banyak pepohonan di sana."Duh sepi banget, gue kok jadi merinding." ucap nya memegang stir nya erat-erat akan tetapi ia tidak berfikir untuk mundur.
'Lima meter Belok kanan, anda telah memasuki kawasan Desa kembang Langsak'
Ucap suara Google map kembali, yang membuat Kirana segera melajukan dengan cepat.
Namun ketika jarak nya baru mencapai dua meter, Seorang bapak-bapak menghentikan nya.
Kirana pun memojokan mobil nya, membuat bapak itu mendekat.
"Nona sebaiknya pergi, kawasan Gunung Nugini dan Desa kembang Langsak saat ini tidak dapat di akses." ucap Bapak tersebut menyuruh Kirana untuk pergi.
"Lho kenapa pak??? saya harus ke Desa kembang langsak sekarang." ucap Kirana bingung dan mencoba untuk meminta ijin baik-baik.
namun bukanya menjawab dengan ramah, bapak itu pun malah menggebrak mobil Kirana dengan emosi dan mengusir nya.
"Kalo aku bilang gak bisa ya gak bisa!!! punya telinga gak?!! cepat pergi dari sini!!! pergi!!!" bentak si Bapak yang membuat Kirana terkejut dan merasa ketakutan.
Kirana menggigit bibir nya, ia merasa bingung, karna ia juga harus segera mebolong Arya.
Dan melihat Kirana tidak juga pergi, Bapak itu pun kembali membentak.
"Masih di sini?! Cepat pergi kalo kamu mau selamat!!!" ucap si bapak itu yang langsung di turuti Kirana.
"I..iya pak." jawab Kirana, dan segera memutar balikan mobil nya.
"Aduhhh gue harus lewat mana nih?? sedangkan gue gak bisa masuk ke Desa Kembang langsak." ucap nya yang telah menepi kembali dan dalam keadaan bingung, sembari mengecek map di ponsel nya, berharap bisa menemukan jalan lain.
'Arya....Aryaa pleaseee tolong kontak aku lagi, aku butuh kejelasan pasti posisi mu sekarang.' ucap Kirana dalam batin nya berharap Arya mendengar.
Namun suara Arya pun tak kunjung menjawab, membuat Kirana semakin cemas.
Kirana membenamkan wajah nya di stir. ia bingung, karna di Map tidak menunjukan jalan manapun untuk bisa menuju ke kaki gunung di sebelah utara.
Namun kebingungan nya akhir nya terjawab, ketika ia mengingat seseorang yang mengetahui jelas akan pergunuan.
Segera ia memencet beberapa dial nomor, hingga suara seseorang di sebrang sana menjawab nya.
"Kirana." ucap suara bariton pria yang membuat senyum Kirana langsung tersungging.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO BUAYA II
RomansaKirana semula hanya mahasiswi biasa. namun hidup nya berubah setelah ia bertemu dengan Aga,pangeran siluman Buaya Hitam yang terbuang dari Negrinya. awal perjumpaan mereka sangatlah tidak menyenangkan,namun kebersamaan mereka membuat cinta akhirnya...