Kirana Akhirnya tiba di rumah nya. ia segera membaringkan Rega dalam bentuk buaya nya ke dalam kamar yang sudah ia siap kan.
ia kemudian mengambil segala macam obat-obatan untuk membantu menyembuh kan luka-luka yang ada di tubuh Rega.
Bukan hanya Rega saja, tapi dia juga membantu mengobati luka Arya, yang kini tengah berada di ruang tengah.
"istirahat lah di kamar mu, jika kau terus berada di sini, kau tidak akan cepat pulih." ucap Kirana pada Arya yang kini tengah berusaha membalut luka nya dengan duduk di lantai.
"Aku tidak apa-apa nona, seharus nya nona lah yang harus istirahat, nona adalah manusia, dan juga keadaan nona jauh lebih lemah sekarang. apalagi nona sudah melewati banyak hal sulit untuk emnolong kami, jadi sebaiknya nona tidur." ucap Arya.
Kirana mendekati Arya, ia pun kemudian membantu Arya membalut luka nya dengan benar.
"Tenang saja, aku juga punya fisik yang kuat." jawab nya.
Tak lama, HP Kirana pun berdering, dengan cepat gadis itu mengangkat nya, tanpa mengabaikan luka Arya yang masih di rawat nya.
"Iya Kak Farel.." jawab nya.
"Buaya nya ada di rumah ku kak hehehe...." cengir nya pada orang di seberang sana.
"Kenapa tidak kau bawa kemari???! bukan kah sudah ku katakan, akan jauh lebih baik jika kau membawa nya ke klinik ku langsung." Omel Kak Farel yang membuat Kirana kembali meringis.
"Maaf kan aku kakak, hari sudah gelap, jadi aku tidak ingin mengganggu istirahat kakak dan juga keluarga kakak." jelas nya.
"itu bukan lah suatu masalah Kirana, Buaya yang terluka, terkadang lebih Agresif, kau harus lebih berhati-hati." Peringat nya.
"Kakak tenang saja, aku sudah menempatkan nya di tempat yang aman." ucap Kirana sambil memposekan jari ok nya meski Farel tidak melihat.
sedangkan Arya yang mendengar percakapan mereka itu pun, segera melihat ke kamar tamu yang cukup mewah, di mana terdapat buaya besar yang sedang terbaring di atas kasur.
membuat Arya kemudian berfikir, bahwa Kirana mungkin memiliki pandangan lain tentang bagaimana 'tempat yang aman' itu.
"Baiklah, lalu bagaimana dengan luka nya? coba beri tau kakak rincian nya." Tanya Farel, dan Kirana berusaha berfikir.
"beberapa tulang di tubuh nya patah, dua kaki nya juga mengalami patah, dada nya ada luka tusuk, dengan kepala juga terluka." Jawab Kirana yang malah membuat Farel memekik.
"Gila! kenapa buaya itu bisa terluka separah itu??? Buaya itu tidak mungkin sedang tawuran kan??" Tanya Farel.
"iya." celetuk Kirana.
"Hah? hahaha.. Kakak hanya bercanda, mana mungkin ada buaya tawuran." ucap Farel tertawa, sedangkan Kirana membatin kalo sebenar nya candaan kakak nya adalah sebuah kebenaran.
"Tapi luka seperah itu sudah di pastikan ulah pemburu. ini tidak bisa di biarkan, kau bisa melakukan pertolongan pertama lebih dulu, kakak akan berusaha untuk datang ke tempat mu secepat nya." ucap Farel dan Kirana pun mengangguk.
"hah.. ini sudah kedua kali nya kau menyelamatkan buaya dari Gunung Nugini." Ucap Farel tiba-tiba yang membuat Kirana terkejut.
"Dua kali? apa mangsud kakak?" tanua gadis itu bingung.
"Apa kau lupa? ah kau pasti lupa, karna kejadian itu sudah terjadi dua setengah tahun yang lalu." Jawab Farel, sedangkan Kirana berusaha mengingat, buaya mana yang pernah ia selamatkan dua setengah tahun lalu, namun hasil nya tetap nihil.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO BUAYA II
Storie d'amoreKirana semula hanya mahasiswi biasa. namun hidup nya berubah setelah ia bertemu dengan Aga,pangeran siluman Buaya Hitam yang terbuang dari Negrinya. awal perjumpaan mereka sangatlah tidak menyenangkan,namun kebersamaan mereka membuat cinta akhirnya...