Malam telah larut, saat ini Aga sudah menyetujui tantangan Kirana untuk bermain dakon.
Mereka pun kemudian di bawa Aga ke tengah hutan di mana Kirana pernah di bawa nya ke sana.
Namun tempat ini agak berbeda, karna di dalam hutan tersebut terdapat rumah joglo yang nampak megah dengan kolam di pinggiran nya.
Tidak perlu menebak bagaimana caranya ada rumah joglo di sana, karna sudah pasti dengan kekuatan Aga hal itu mudah untuk di lakukan.
Dakon sudah siap ada di depan Kirana dan Aga. sedangkan di belakang gadis itu, terlihat Rega, Arya dan Mita yang tadi ikut menyusul sahabat nya, tengah duduk di sana.
Aga sendiri terlihat di temanai oleh Gandi dan Lili yang tengah di jaga oleh beberapa pengawal, dan sebelum permainan di mulai, sesaat Aga memandang Kirana, dan setelah mengetahui persahabatan gadis itu dengan kakak nya, Aga akhir nya memahami, jika saat itu Kirana dapat keluar dari hutan kekuasaan nya, itu semua pasti karna kakak nya yang menolong nya.
Pelayan sudah selesai memasukan batu dakon di setiap lubang dan hanya mengosongkan dua lubang di setiap sisi, kemudian mereka pun menunduk hormat, sebelum mundur, karma permainan bida di mulai.
Arya yang melihat tampak cemas, sedangkan Kirana yang ada di sana tengah berfikir untuk mengatur rencana.
"Apa nona Kirana bisa menang? karna Pangeran Aga cukup hebat dalam permainan dakon." ucap Arya yang nampak khawatir.
"Tenang saja, Kirana juga pandai dalam perhitungan." jawab Mita.
Namun Rega tidak menggubris Arya dan Mita, ia tetap memandang lurus menatap Kirana, sebelum kemudian berbicara.
"Hanya keberuntungan yang bisa membuat Kirana memenankan permainan ini." ucap Rega, yang membuat Mita dan Arya menatap nya.
"Silahkan kau bisa memulai duluan." ucap Aga, akan tetapi Kirana menggeleng.
"tidak baik menyuruh ku duluan hanya karna aku wanita." jawab Kirana.
"...Ayo kita lalukan dengan adil." lanjut gadis itu sambil mengulurkan tangan nya
"...mari kita lakukan suit, ada orang untuk jari telunjuk, semut untuk jari kelingking, dan gajah untuk jempol, orang mengalahkan semut, semut mengalahkan gajah, dan gajah mengalahkan orang, kita akan lakukan satu kali, dan yang menang boleh maju duluan." jelas Gadis itu.
Aga menatap tangan Kirana, ada perasaan samar di mana ia merasa tidak asing dengan suit tersebut, kemudian Aga mengangguk, ia juga ikut mengulur kan tangan nya dan akan memulai mengeluarkan pilihan nya setelah hitungan ke tiga.
Namun ketika Kirana mulai menghitunh, tiba-tiba Aga mendengar suara yang begitu familiar, dengan bayangan gadis yang sama persis seperti Kirana namun memiliki style yang berbeda.
Aisshhh kenapa aku selalu mengeluarkan orang lebih dulu?!
Ucap gadis halusinasi tersebut, sehingga ketika Kirana sudah menyebutkan angka tiga itu lah, Aga langsung reflek mengeluarkan jari jempol nya, dan ketika ia mendengar helaan nafas Kirana, di situlah ia baru menyadari, jika gadis itu ternyata mengeluarkan jari telunjuk.
"...Baik... kau menang, kau bisa memulai duluan." ucap Kirana, namun Aga masih tenggelam dalam kebingungan nya, suara dan bayangan tadi begitu mirip dengan Kirana, tapi mengapa style Kirana terlihat berbeda? di mana Aga merasa belum pernah bertemu Kirana dengan penampilan seperti itu dan ketika Kirana tidak melihat Aga bergerak, ia pun mengulangi kata-kata nya kembali.
"...kau.. bisa bermain lebih dulu." ucap gadis itu dengan perkataan yang sedikit di tekan kan.
Aga mengerut kan dahi nya, dan itu membuat Kirana semakin bingung dengan sikap Aga, dan bukan hanya Kirana yang menyadari hal itu, namun Rega di belakang juga menyadari keanehan Aga.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO BUAYA II
RomanceKirana semula hanya mahasiswi biasa. namun hidup nya berubah setelah ia bertemu dengan Aga,pangeran siluman Buaya Hitam yang terbuang dari Negrinya. awal perjumpaan mereka sangatlah tidak menyenangkan,namun kebersamaan mereka membuat cinta akhirnya...