12

3K 546 12
                                    

"Kenapa kau jadi suka barang gratisan?" tanya Kaminari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau jadi suka barang gratisan?" tanya Kaminari.

"Karena aku baru sadar, jika sesuatu akan terasa lebih enak saat di beri seseorang." Jawab (M/n) tanpa rasa bersalah.

Perdebatan antara bocah petir dan bocah kucing pun tidak dapat di hindari. Tapi karena kedua remaja itu berbagi satu braincell yang sama, masalah yang di debatkan pun menjadi berubah-ubah.

Yang awalnya dari barang gratisan berubah menjadi jenis ikan yang enak di jadikan sushi, lalu berubah lagi menjadi destinasi wisata pantai yang menyenangkan dan berakhir mendiskusikan, bagaimana liburan dapat berpengaruh pada emosi seseorang.

"Orang akan terlihat ceria jika mereka pergi liburan."

"Berarti Bakugou kurang piknik, makannya emosian." Celetukan (M/n) mengundang tatapan membunuh dari si empu nama.

Belum lagi banyaknya sumpah serapah yang keluar membuat murid kelas 1A mengakui bahwa (M/n) punya nyali yang besar, beruntung dia tidak di bom saat itu juga.

Pertarungan di arena masih berlanjut, hingga 2 peserta terakhir di babak pertama ini.

Bakugou melawan Uraraka.

Tanpa ampun dan rasa kasihan, remaja dengan surai ash blonde itu terus membombardir Uraraka dengan Quirknya. Para penonton menjadi terganggu karena hal itu, mereka mengecap Bakugou adalah seseorang yang tidak memiliki hati.

Beberapa pro hero mulai meneriakinya, di ikuti seluruh penonton yang ada di sana.

"Kalau aku jadi Bakugou, maka aku akan melakukan hal yang sama." Kaminari dan Sero langsung menoleh setelah mendengar gumaman (M/n).

"Apa kau tidak punya hati? Dia itu wanita loh?!" Kaminari mempertanyakan kewarasan temannya.

"Asal kau tau, kau juga di kalahkan seorang wanita di arena tadi." Sindir (M/n).

"Ya, tapi kan sudah ku katakan. Quirk nya itu musuh alami ku."

"Tetap saja kau kalah,"

"Mau pria atau wanita, jika mereka itu lawan kita. Maka kita harus berjuang sekuat tenaga, bagaimana jika nanti kita menghadapi villian yang berwujud seorang gadis kecil? Kau ingin mengalah?" Tanya (M/n) sedikit sebal dengan pendapat orang-orang.

Bukan masalah ia tidak memiliki hati atau empati, tapi kenapa para penonton dan pro hero yang datang hanya melihat dari satu sudut pandang saja?

Memang sih, cara yang bakugou gunakan itu terlalu brutal, hampir mirip dengan Villian yang menghabisi seseorang. Tapi tidak kah mereka melihat usaha yang dilakukan kedua bocah itu untuk meraih tujuanya?

Jika salah satu bergerak secara terang-terangan, maka yang satunya lagi akan menyerang diam-diam.

Sorakan penonton berhenti ketika Aizawa sensei berbicara setelah sekian lama terdiam. Sepertinya wali kelas 1-A itu juga tidak setuju dengan pendapat penonton.

Black cat (Bnha X M!Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang