Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Chuuuuu." Recovery Girl menggunakan Quirknya untuk mengobati anak-anak yang terluka.
"T-terima kasih banyak, Recovery Girl."
Kini Midoriya, (M/n) dan Bakugou tengah menghuni ruang kesehatan sekolah. Dengan keadaan Bakugou yang tak sadarkan diri dan cedera-cedera lainya yang dialami teman satu timnya.
"All Might, kau benar-benar tak tahu caranya menahan diri, ya?" tanya Recovery Girl.
"Jika kau menyerangnya sedikit lebih keras lagi, pasti akan ada cedera permanen!" omel wanita paruh baya itu mengangkat-angkat tongkatnya ke arah All Might.
"Satunya patah tulang, cedera punggung dan tak sadarkan diri. Bagaimana jika aku tidak bisa mengobati mereka?!"
"Mungkin, Bakugou takkan bangun untuk sementara waktu. Pokoknya, kalian bertiga istirahatlah disini," tutur Recovery Girl.
"Ano ... Recovery Girl," panggil (M/n).
"Bolehkah aku pulang kerumah?" tanya bocah kucing itu setelah kedua guru U.A melihatnya.
"Kau itu patah tulang, istirahatlah dulu."
"Aku lebih nyaman istirahat di rumah, lagi pula ini hanya patah tulang di salah satu kaki ku dan sudah kau obati. Jadi boleh ya? Ya?" Recovery Girl mendekat, hampir memukul kepala pemuda keras kepala itu jika tidak ingat cedera yang di alami pasiennya.
Kebanyakan luka ringan memang, namun itu terletak hampir di seluruh tubuh! Yang benar saja, anak ini terlalu memaksakan diri.
"Tidak." (M/n) mengerucutkan bibirnya saat mendengar jawaban dingin guru itu.
"Aku ingin pulang ... aku rindu kamar ku ... " gerutuan-gerutuan kecil itu masih dapat di dengan orang di dalam ruang kesehatan.
"Uhuk ... Recovery Girl, biar aku yang mengantarkan (L/n)-shounen." All Might membuka suara, setelah beberapa menit hanya terbatuk.
Recovery Girl menghela nafas, "kenapa orang-orang di sini begitu keras kepala?" tanyanya geram.
"Baiklah, kau boleh pulang. Tapi ingat kau harus istirahat."
"Yey!" (M/n) melompat turun dari ranjang ruang kesehatan.
"Anak ini!"
Setelah mengemasi barangnya (M/n) berjalan pulang. Seperti yang di katakan All Might tadi, Pro Hero nomor 1 itu pergi mengantar salah satu muridnya.
"Aku terkejut saat kau tidak memanggilku paman, (M/n)."
"Bukannya paman duluan yang memanggilku, (L/n)-shounen?" jawab (M/n) sambil menirukan gaya bicara All Might memanggil murid-muridnya.
"Ahahaha, kau benar." Keduanya tertawa.
"Kau sama seperti papa mu, pikiran kalian dalam memikirkan strategi benar-benar sama." ucap All Might.
