bagian3 28.08.2021

911 118 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketiga gadis itu masuk ke dalam kamar yang cukup besar muat untuk mereka bertiga

"Jahida ini kasur kamu,kita berdua udah nyiapin ini buat kamu semoga kamu nyaman disini"ucap saida lembut

"Terimakasih"ucapnya tulus

"Hi...semoga kita akrab yh nanti kita kaya sahabatan gitu,Mina udah pengen banget punya sahabat tiga orang ngga mau lebih jahida mau kan jadi sahabat kita berdua?jahida tenang aja kita berdua baik kok!"

Keduanya terkekeh kecil mendengar penuturan kalimat Mina yang menurut mereka lucu

"Bisa kok,panggil aku ida aja jangan jahida aku lebih suka panggilan Ida"ucap jahida tersenyum

"Jadi ida ada dua gimana dong.... Oh gini aja saida ida1 jahida ida2"

"Jangan ah panggil aku Aida aja gimana"
"Boleh boleh bagus itu"

"Yaudah ida sekarang kamu beresin baju kamu ke dalam lemari setelah itu kita pergi ke mushola sebentar lagi adzan Dzuhur berkumandang"

ida mengangguk dan beralih mengambilnya kopernya di bantu oleh kedua teman baru-nya

"Ida kamu dari Jakarta?"tanya Mina
"He'em ida dari Jakarta,kenapa gitu"
"Aida juga dari Jakarta sama kaya kamu"

"Oh ya....kalian berapa lama masuk pesantren ini?"
"Aku udah dari lima tahun di pesantren ini, sedangkan Aida baru satu tahun"

"Santriwati disini suka di gabungin ngga sama santriwan?"
"Santriwati sama santriwan bakal di gabungin kalau ada acara acara penting saja tapi masih dalam pengawasan abdi dhalem"jelas Aida

"Disini lebih ketat pesantren-annya tapi itu nyaman buat kita! asik juga kalian bisa mengenal agama lebih dalam lagi,disini juga ada mahasiswa yang kadang kadang ikut kelas ajaran agama kalau ada waktu luang atau ngga ada jadwal kuliah kaya aku"ucap Mina

"Mina masih kuliah?terus kuliahnya diluar pesantren?"

"Masih aku baru mau nyelesaian S1 aku! Iya aku kuliah diluar pesantren santriwati dan santriwan di perbolehkan berkuliah diluar pesantren sama pak kiyai sedangkan yang memilih hanya untuk mengenal agama lebih jauh akan tetap berada di pesantren kaya Aida dia udah S1 saat ustadz Akmal sama ustazah Dila mau berangkat umroh,Aida memutuskan masuk pesantren tahun lalu"jelas Mina

"Aida ternyata anak ustadz toh!!"
Saida tersenyum mendengar ucapan jahida

"Ayo kita ke mushola"ajak Aida
"Yuk"

~N.I.H~
~Nur Islami Hikmah~


"Ustazah jaleela cantik yah"ucap jahida,mereka kini berjalan menuju kamar setelah selesai shalat Dzuhur berjamaah dengan diimami oleh ustazah jaleela

"Iya,baik lagi"jawab saida seadanya
"Baik dari mananya?"sela Mina

"Mina mulai lagi deh"
"Ya ampun aida aku tuh masih kesel sama ustazah jaleela kenapa dia orangnya kaya gitu"

"Emangnya kenapa sama ustazah jaleela?"
"Gini yah Aida itu sama ustazah jaleela Deket banget kaya saudara kandung aja! Terus Aida suka sama putra pak kiyai udah satu tahun ini dia mencintai dalam diam,Gus khair namanya.aida cerita sama ustazah jaleela bahwa aida suka sama Gus khair  terus Aida masak setiap hari buat Gus khair dan dititip sama ustazah eh ustazah jaleela malah ngakunya itu dari dia,katanya dia yang masak,dan Gus khair percaya dong! Dan ternyata ustazah jaleela juga suka sama Gus khair lima bulan belakangan ini bikin keselkan"

"Astagfirullah!!! ida ga nyangka ternyata ustazah jaleela gitu orangnya"

"Namanya juga cinta pasti bakal dilakuin apa pun itu, ustazah jaleela lebih memilih mengikuti jejak ibunda Khadijah yang mengatakan cintanya langsung kepada Rasulullah,sedangkan aku mengikuti jejak ibunda Fatimah yang mencintai Ali dalam diam"

"Tapi sifatnya bertolak belakang sama ibunda Khadijah"cibir mina
"Jodoh ga akan kemana min,mungkin aja kamu nanti yang sama Gus khair"ucap jahida

"Ngga!!!! Mina cuma mau mengagumi ustadz Syabil aja"
"Ustadz Syabil?siapa?"

"Dia ustadz yang ngajar kita tentang agama sama kaya Gus khair yang baru ngajar setahun terakhir,dan sebentar lagi Gus Tahfiz juga bakal ikut ngajar"jelas Aida

Jahida mengangguk mendengar penjelasan Aida bola matanya kembali menuju depan dengan langkah kaki pelan sama seperti Aida dan Mina

Mereka berpapasan dengan kedua Gus yang tadi di bicarakan mereka

Aida menggeser tubuhnya ke belakang jahida saat mereka akan melewati mereka

Jahida mengerti mengapa Aida begitu karna salah satu dari mereka ada Gus khair meski dia belum tau yang mana karna tak terlalu memerhatikan wajahnya

"Assalamu'alaikum Gus"sapa Mina
"Waalaikumusalam"ucap keduanya

"Kalian sudah melaksanakan shalat Dzuhur?"tanya Gus Tahfiz

"Sudah gus. kalau begitu kami permisi Gus assalamu'alaikum"ucap jahida

"Waalaikumusalam"jawab mereka

Tubuh ketiganya menghilang dibalik tembok saat mereka berbelok arah

"Saida diem aja yah mas"ucap Tahfiz dibalas anggukan oleh sang kakak


Vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote and comment

Follow me 💚

PESANTREN {N.I.H} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang