bagian2 28.08.2021

1.2K 131 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jihan nama ibu dari jahida ini tengah berada di kantor pengurus pesantren bersama anaknya.

Di depan mereka ada pak kiyai,Bu nyai, kedua Gus dan salah satu wanita abdi dhalem

Jahida tengah menunduk diam dengan tiga laki laki di hadapannya dan dua wanita sedangkan ibunya ada di sampingnya

Jahida tak terbiasa dengan tatapan orang orang hingga ia memilih menunduk apalagi orang itu laki laki!

Ia mengingat ajaran orangtuanya yang untuk menundukkan kepalanya kepada orang yang lebih tua dan laki laki yang bukan mahramnya

"Ini jahida,cantik yh ternyata"ucap bu nyai

Ibu jahida hanya tersenyum menanggapinya

"Jahida akan sedikit merepotkan disini,ini kali pertamanya masuk pesantren jadi mohon maaf jika jahida nanti melakukan kesalahan,pak kiyai"

"Itu sudah tugas kami untuk membimbing para santri dan memberikan pengetahuan agama kepadanya,jadi ibu Jihan tenang saja"ucap pak kiyai

Ibu jahida tersenyum bahagia ia senang bisa melepas rasa khawatir akan tingkah anaknya nanti

"Arum kamu tolong panggil saida yh,jahida nanti bakal sekamar sama saida dan Mina"ucap Bu nyai
"Baik Bu nyai"ucap wanita yang duduk di sebelah Bu nyai lalu ia bangkit dan keluar dari ruangan

"Jangan diliatin terus iz nanti abi bisa marah"bisik Khair

Lantas Tahfiz memalingkan pandangannya ke arah sang kakak di sampingnya

Tentu saja ia tak ingin di ceramahi oleh sang kiyai yang tak lain adalah ayahnya

Tahfiz dan Khair mengingat ucapan sang kiyai tentang mereka yang harus menjaga pandangannya

' jangan terlalu memandang perempuan yang bukan mahram kalian,ingat jaga pandangan kalian! Mata kalian hanya boleh memandang istri kalian nanti,tidak boleh memandang perempuan sembarangan apa lagi sampai kalian tergoda!! Astagfirullah jangan sampai itu terjadi' itulah kira-kira nasihat yang mereka dengar

"Mas khair,saida akan kesini"bisik Tahfiz menggoda kakaknya
"Mas khair tau!"ia menghembuskan nafas pelan
"Sabar"ucap Tahfiz dibalas anggukan oleh khair

.....

"Kalau gitu saya pamit dulu"ucap sang ibu berdiri dari duduknya
Diikuti oleh yang lain begitupun jahida

"Loh umi mau pulang sekarang?ngga nunggu ida masuk ke asrama dulu gitu"ucapnya mendongakkan kepalanya menatap sang ibu

"Ngga,nanti umi pulangnya kemaleman,ida tau kan umi takut di jalan kalau malem walaupun udah di supirin sama mang dadang,emangnya ida mau umi kenapa napa dijalan"

Jahida menggelang "ida ngga mau! Yaudah umi hati-hati kalau ada apa apa nanti telepon Ida,ida pasti langsung Dateng umi tenang aja"

Jihan hanya tersenyum lalu mengangguk menatap sang anak ia kini memeluknya

PESANTREN {N.I.H} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang