bab11

887 120 13
                                    

01.09.2021

2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Khair akan menikah dengan ustazah jaleela seminggu setelah pernikahan Tahfiz dilaksanakan"ucap pak kiyai membuat keluarga itu kaget

"Abah kenapa tiba-tiba begini! Khair ndak bisa menikah dengan ustazah jaleela!"ucap khair tegas

Sedangkan ustazah hanya menunduk menahan rasa sakit setelah apa yang dikatakan Gus khair

"Khair dengarkan abah berbicara dulu Ndu"ucap Bu nyai

"Maaf sebelumnya jika lamaran ini berkesan memaksa Gus khair tapi saya mohon kepada gus khair untuk menerima lamaran ini!"ucap ayah ustazah jaleela

"khair! Ustazah jaleela menderita leukemia stadium akhir nak,di sisa hidupnya ini ia ingin bahagia bersamamu! Abah harap kamu mau menerimanya kamu tidak lupa ustadz aji pernah menolong ayah yg hampir meninggal karna kekurangan darah"

Khair menunduk dadanya sakit teramat sakit mendengar penuturan kata sang ayah

"Baik khari akan melakukannya"ucap Khair mengambil keputusannya

"Alhamdulillah"seru mereka sedangkan Tahfiz memandang kakaknya iba,ia tau khair tengah menunggu cintanya

Namun sekarang ia harus meletakkannya sungguh malang nasib kakaknya itu

"Beristirahat lah le,apalagi kamu Tahfiz besok kamu akan menikah segeralah beristirahat"ucap Bu nyai diangguki keduanya

Jaleela tersenyum bahagia, meskipun khair tak mencintainya setidaknya ia bisa hidup bersama dengan khair sebelum ajalnya memanggil



N.I.H
Nur Islami Hikmah



Segerombolan Mobil melaju beriringan menuntun mobil hitam dengan hiasan didepannya

yang bisa diyakini itu adalah mobil yang digunakan oleh sang pengantin pria

Menempuh jarak yang cukup jauh ahkirnya mereka sampai di depan rumah sang pengantin perempuan dengan hiasan auning di depan rumahnya

Mereka disambut dengan suka cita dan suasana bahagia menyambutnya

Khair melihat adiknya yang gugup disaat akan membacakan izab kabul ia berpikir akan kah ia begitu nanti meskipun ia tak menikah dengan orang yang ia cintai

Khair hanya tersenyum masam saat membayangkannya,membayangkan ia yang duduk disana bersama saida.
"Astagfirullah"gumamnya

Izab kabul diucapkan dengan lancar ,dan dengan mahar sebesar 4,2 triliun dan surah An-nisa

Jahida meminta Surat an-nisa untuk dijadikan mahar melalui ibunya dan Tahfiz dapat melakukan itu

Jahida yang berada di dalam kamar sendirian mendengar lantunan ayat suci itu dengan tenang dan haru,ternyata pemuda itu yang kini menjadi suaminya mampu memberikan keinginan jahida

tanpa ada unsur penolakan terlebih dahulu,ia penasaran dengan suaminya kini! Terdengar dari suaranya sedikit aga familiar menurut jahida.

Perlahan ayat suci yg dibacakan telah selesai sang bapak penghulu meminta sang pengantin wanita untuk kemari temua suaminya

Jahida berjalan dengan pelan sambil tangannya yang digandeng oleh ibunya sebelah kiri dan tantenya sebelah kanan

Semuanya terpana dengan kecantikan jahida,begitupun dengan Tahfiz

Mina dan ustadz syabil tersenyum melihat jahida,mereka berdua bergandengan tangan

Jangan salah Mina dan ustadz syabil menikah satu Minggu setelah jahida menerima lamaran dari Tahfiz

Mina?! Dia tau bahwa yang melamar jahida itu Tahfiz ia tau dari sang suami semalam sebelum mereka melakukan hubungan layaknya suami istri.

Jahida ia menatap suaminya yang kini berdiri dihadapan,jahida merasa bahwa tubuhnya kaku tiba tiba

Pemuda yang tengah berdiri di depannya adalah suaminya dan orang itu yang tak lain adalah tahfiz ia tengah tersenyum bahagia

Jahida memegang tangan Tahfiz lalu mencium punggung tangannya itu,dan Tahfiz mencium kening jahida dengan lembut

Ning inas yang melihat itu hanya tersenyum masam dua Minggu yang lalu ia melihat ustadz syabil yang menikah dengan Mina membuat hatinya perih

Sekarang ia melihat Gus Tahfiz yang tak lain adalah sepupu yang ia sukai juga menikah dengan jahida! Membuat hatinya bertambah sakit dan hancur



N.I.H
Nur Islami Hikmah




Tahfiz dan jahida berada di dalam kamar jahida yang sudah dihiasi layaknya pengantin

Tahfiz memandang jahida dari samping ia tersenyum melihat jahida yang tengah malu sambil menunduk

"Bismillahirrahmanirrahim"Tahfiz memegang tangan jahida membuat sang empuh semakin menunduk malu

"Jahida"panggilnya,jahida mengangkat kepalanya menatap tahfiz yang juga tengah menatapnya

"Ya"
"Mau shalat dulu sebelum melakukan kewajiban kita?"tanya nya membuat pipi jahida merona merah

Jahida hanya mengangguk malu,Tahfiz mencium pipi jahida yang merah merona itu lalu ia berlalu ke kamar mandi untuk mengambil wudhu

Sedangkan jahida ia memegang pipinya yang di cium lalu berpindah kepada dadanya yg berdetak lebih kencang

"Ida ga mimpikan?! Ya Allah jahida bahagia banget!"

"Ida ga mimpikan?! Ya Allah jahida bahagia banget!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote and comment

Follow me

PESANTREN {N.I.H} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang