bagian9 30.08.2021

777 100 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keduanya tepat berada di depan rumah dhalem
"Ketuk pintunya min"
"Kamu aja"
"Kamu aja Mina"
"Kamu aja"

Pintu di buka tiba tiba membuat mereka kaget dan melihat ke arah pintu nampak Bu nyai menyerngit memandang mereka

"Lo Mina jahida ngapain toh disini?"
"Ini nyai kita mau ngembaliin ponsel Gus Tahfiz tadi kita pinjam sebentar buat hubungi Aida"

"Oalah gitu toh,ayo masuk mungpung semuanya lagi di dalam"
"Kita mau ngembaliin ini aja nyai tidak perlu masuk"

"Ndak pa-pa ayo masuk"Bu nyai menarik kedua tangan mereka berdua untuk masuk

Ketiganya ada di ruang tamu Mina dan jahida menundukan pandangannya saat semua orang melihat ke arah mereka

Di sana ada pak kiyai,Gus Tahfiz dan Gus khair lalu Ning inas dan ustazah jaleela,dan ustadz syabil

"Loh ada apa umi?"tanya pak kiyai
"Ndak ada apa apa,mereka katanya mau ngembaliin ponsel Tahfiz"

"Ponsel?"
"Iya tahfiz tadi pinjemin ponsel katanya mereka mau nanya kabar Aida"jelas Tahfiz

"Duduk dulu"ucap pak kiyai diangguki mereka
"Ini Gus ponselnya terimakasih"jahida menaruhnya di meja dekat Tahfiz

"Jadi kalian menghubungi Aida terus Gimana kabar Aida?"tanya Bu nyai
"Emm anu...."

"Bicara aja ga pa-pa kok"ucap pak kiyai
"aida...Aida keluar dari pesantren kiyai"ucap mina

Mereka semua kaget apalagi Gus khair yang mendengar itu langsung menunduk seketika

Sedangkan ustazah jaleela tersenyum ia berpikir bahwa dirinya akan berjodoh dengan Gus Khair jadi Aida tidak ada

"Kenapa bisa mau keluar begitu"
"Aida akan menuntut ilmu agamanya ke kota Tarim kiyai"

"Bu nyai turut senang Aida ke kota Tarim tapi nyai juga agak sedih sebenarnya"
"Semoga perjalanan Aida di permudah yah"ucap pak kiyai

"Khair kenapa toh diam saja sambil menunduk begitu?"tanya Bu nyai
"Ndak pa-pa umi,Khair ke kamar dulu assalamu'alaikum"

Khair beranjak dari sana mengundang tatapan bingung dari mereka kecuali Tahfiz

"Waalaikumusalam"
"Akhir akhir ini kenapa Khair selalu murung"

"Abi ke atas dulu umi, assalamu'alaikum"
"Waalaikumusalam"ucap mereka

"Jahida umi mu ada di rumahkan?"
Jahida mengangkat kepalanya memandang Bu nyai yg ada di depannya

"Ada nyai.memangnya ada apa?"
"Ndak ada apa apa.boleh minta alamat rumahnya Ndak sama mina juga"

"Nggeh Bu nyai"
Bu nyai memberi buku kecil kepada jahida guna menulis alamatnya begitupun Mina

"Ida sama Mina balik ke asrama dulu nyai terimakasih assalamu'alaikum"
"Waalaikumusalam"

"Umi sudah dapat alamatnya nanti kamu sama Abi yang ke sana untuk melamarnya ke pada ibu nya"
"Nggeh mi"

"Ini alamat rumah Mina ustadz"
"Terimakasih Bu nyai"ucapnya menerima kertas itu

Ning inas memilih bungkam sedari tadi ia sedang menata hatinya yang semakin hancur,pertama ia mendengar Tahfiz tak ingin menikah dengannya,kedua ternyata tahfiz akan melamar jahida dan ketiga ustadz syabil akan melamar Mina!!!

Pak kiyai masuk ke dalam kamar Khair begitu saja,ia dapat melihat anak sulungnya sedang berada di balkon memandang mushola putri dengan tasbih di tangannya dan air mata yang tumpah di kedua matanya

"Ndu"panggil pak kiyai
Membuat Khair segera mengusap air matanya dengan sorban-nya dan membalikkan badan menatap pak kiyai

"Nggeh abi?"
"Kemari duduk disini"ujar pak kiyai menepuk sofa yang ada di sampingnya

Khair duduk disana dengan tenang namun tangannya masih menghitung tasbih

"Ngomong sama abi,Khair kenapa?semenjak Aida pulang Khair jadi murung begini"

"Ndak apa apa Abi"
"Semua anak abi ga pernah bohong jadi sekalinya bohong ketauan kaya kamu sekarang! Ngomong sama Abi kenapa?"

"Aida akan ke Tarim Abi"ucapnya menunduk
"Khair memiliki rasa pada Aida?"

"Nggeh abi satu tahun yang lalu,aida pun sama tapi Aida selalu menghindar dari Khair,dan Khair selalu melihatnya di mushola setiap tengah malam berdoa supaya ia tak mau memiliki rasa lagi pada khair! sebelum Aida pulang"jelasnya

"Memangnya kenapa sampai aida tak mau memiliki rasa kepadamu?"

"Abi Taukan ustazah jaleela dan aida itu pernah akur,dan sekarang mereka menjadi merenggang karna mereka menyukai orang yg sama yaitu Khair. Abi"

"Ndu siapa pun yang menyukaimu itu tidak penting nak,kau berdoa kepada Allah meminta petunjuknya,maka allah akan memberi petunjuk untukmu memilih"

"Jika Aida memang harus ke Tarim untuk menuntut ilmu maka itu jalannya,jika Khair di takdirkan bersamanya, Allah pasti akan menyatukan kalian dalam ikatan yang Allah ridho-i"

"Nggeh abi"

Vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote and comment

Follow me 💚

PESANTREN {N.I.H} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang