Jahida bingung dengan perasaannya ntah kenapa menjadi begini,hatinya slalu berdebar jika ia bertemu dengan Gus Tahfiz
Dan ia juga merasa cemburu saat Gus Tahfiz tersenyum ke pada Ning inas seperti sekarang. ia tengah menyambut kedatangan Ning inas bersama dengan Mina dan Aida
Wajah Mina menjadi lebih datar dari sebelumnya sedangkan aida juga menampilkan wajah yang sama itu membuat jahida bingung juga?Aida kenapa?
Saat jahida menoleh ke arah Gus Tahfiz dan Gus khair,tapi ternyata bukan hanya ada mereka saja tapi ada juga Ning inas ,ustazah jaleela dan ustadz syabil yg tengah tertawa bersama
Irene a.k.a ning INAS MAIDA
Arti namanya
(inas: baik hati
Maida: Indah nan cantik)"Kalian kenapa ga gabung sama mereka aja"tanya Bu nyai
Mereka hanya menanggapinya dengan senyuman sambil menggeleng"Bu nyai kita akan ke asrama sekarang"
"Oalah,tunggu sebentar yh mbak Arum lagi ambil ponsel kalian"
"Nggeh Bu nyai""Memangnya kalian ada perlu apa dengan ponsel kalian malam ini?"tanya pak kiyai
"Jahida mau ngabarin umi kiyai, kalau Mina ada tugas kampus katanya dan Aida....."
"Aida kenapa?"
"Umi korban tabrak lari kiyai dan besok Aida izin pulang,Aida mau di jemput sama paman Aida"ucapnya lirih"Astagfirullah"pekik keduanya membuat yang tengah tertawa diam dan melihat kearah mereka,Aida memilih menunduk diam sedangkan tangannya di pegang oleh kedua sahabatnya
"Kenapa baru ngabarin sekarang da"
"Aida juga baru tau barusan dari tetangga Aida yg juga mondok disini kiyai""Jahida sama Mina izin ikut kerumah Aida boleh kiyai,nanti kami kabari orangtua kami"izin Mina
KAMU SEDANG MEMBACA
PESANTREN {N.I.H} (END)
Fiksi Penggemarjauh dari orangtua hanya untuk mengetahui lebih dalam tentang Islam itulah yang kami mau!! walau akan ada rindu dihati kami kepada orang orang tersayang! menjunjung tinggi ajaran yang telah dikenalkan kepada kami sedari kecil mambuat kami ingin tau...