Bruk"Awhh," Rintih seorang wanita muda yang tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang mungkin tidak jauh berbeda umur dengannya.
"Astaga, maafkan saya. Saya tidak sengaja, sungguh saya benar-benar tidak sengaja menabrak anda," Pria yang tanpa sengaja menabrak wanita itu spontan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu berdiri karena sempat terjatuh.
Wanita itu mengalihkan pandangannya dari mengelus tangannya yang sedikit terbentur menjadi menatap uluran tangan didepannya. Namun dia tidak langsung menggapai uluran tangan itu, melainkan memandangi sejenak seseorang yang menabraknya tadi.
Baru saja beberapa detik melakukan eye contact dengan pria yang menabraknya, dirinya sudah dibuat melayang oleh pria ini. Ketampanan dan tatapan matanya sungguh sangat mubazir jika tidak terus dipandang.
*Fokus sama tatapan mata Jisoo aja*
"Nona? Apa anda tetap ingin terduduk disana dan tidak ingin berdiri? Saya tidak mempunyai banyak waktu, saya sedang buru-buru," Wanita itu segera tersadar dan langsung menggapai tangan Jisoo kemudian berdiri dengan perlahan.
"Anda tidak apa-apa? Maaf saya tidak bisa membawa anda ke rumah sakit, saya sedang terburu-buru. Saya harap anda baik-baik saja," Saat akan hendak kembali berlari, wanita itu menahan Jisoo dengan menggenggam lengannya. Jisoo berbalik dan menatap wanita itu dengan raut bingung dan sedikit emosi. Tidak tahukah bahwa dirinya sedang terburu-buru?
"Kau akan pergi? Lalu bagaimana denganku? Kakiku sakit dan akan sangat susah bagiku untuk berjalan. Apa kau bukan pria yang bertanggungjawab? Meninggalkan wanita yang kau lukai?," Jisoo mengernyit heran, kenapa dari nada bicara wanita itu seperti dirinya sedang mencampakkannya?
"Excuse me? Saya tau saya salah karena tanpa di sengaja menabrak anda. Tapi kenapa nada berbicara anda seperti terarah bahwa saya adalah orang jahat bagi anda?," Jisoo benar-benar serius sekarang. Jisoo sangat tidak menyukai jika seseorang mengatakan omong kosong dalam keadaan dirinya sedang terburu-buru seperti ini.
"Kau memang jahat, menelantarkan seseorang yang kau buat luka. Apa kau tidak ada rasa bersalah sedikitpun terhadapku karena telah menabrakku begitu keras tadi?," Jisoo menghela nafasnya kasar dan memijat pelipisnya dengan tangan satunya. Ada-ada saja masalah datang menimpanya ini.
Tapi tidak mungkin jika Jisoo harus mengantar wanita asing ini ke rumah sakit. Mungkin jika Jisoo tidak sedang terburu-buru, dia akan mengantarnya sebagai permintaan maaf. Tapi dirinya benar-benar sedang terburu-buru.
Beberapa menit yang lalu maid di mansion nya menelpon dan mengabari istrinya terpeleset di kamar mandi dan sekarang tengah dibawa ke rumah sakit oleh Irene yang kebetulan sedang mengunjungi mansion nya.
Tapi bagaimana dengan wanita di hadapannya ini? Jisoo yakin wanita ini tidak akan membiarkannya pergi sebelum dirinya bertanggung jawab karena sudah menabraknya. Apa sekalian saja Jisoo membawa wanita ini ke rumah sakit tempat dimana istrinya dibawa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby J || Jenlim SEASON 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL MY BABY J] Perjalanan kehidupan rumah tangga Limario Manoban dengan Jennie Manoban. Keluarga mereka penuh dengan kehangatan dan keromantisan. Hingga di tengah jalan seseorang kembali ingin memasuki hubungan mereka. Melakukan segala cara agar...