"Mworago?! Bagaimana bisa itu terjadi? Baiklah aku akan kesana segera eonnie,"Wanita itu mematikan sambungan telepon kemudian menghela nafasnya. Segera menyiapkan diri untuk pergi ke suatu tempat. Namun baru saja hendak keluar kamar, tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang pria tampan, tinggi dan putih yang tak lain adalah suaminya berdiri menatap bingung ke arahnya.
"Kamu mau kemana sayang? Kenapa setelan mu sangat rapih? Dan kenapa tidak mengatakan padaku kalau kamu hendak pergi,"
Jennie berjalan mendekati Lim dan menggenggam erat tangan atas sang suami "Hai sayang calm down, Aku berniat untuk mengatakan padamu, tapi kamu sudah terlanjur melontarkan pertanyaan padaku,"
"Jadi kamu mau kemana?,"
"Aku mau ke rumah sakit, tadi Irene eonnie menghubungi dan mengabarkan kalau Rose masuk rumah sakit karena terjatuh dari kamar mandi. Tapi untung kandungannya masih bisa di selamatkan,"
"Aku akan pergi sendiri bersama supir pribadi kita, karena kamu masih sakit. Tolong jaga anak kita ya, aku tidak akan lama," Jennie tersenyum simpul dan hendak melewati Lim untuk keluar dari kamar namun Lim justru menahan tangannya.
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri sayang, aku ikut bersamamu. Kamu bawa anak kita dan persiapkan perlengkapannya. Aku akan bersiap-siap dulu,"
Jennie mengernyit lalu bergantian dirinya yang menahan tangan Lim "Tapi kamu masih sakit Lim, kamu belum sembuh total. Biarkan aku saja yang pergi, aku janji tidak akan lama. Hanya berkunjung sebentar, setelah itu aku akan pulang," Lim tersenyum tipis kemudian mencium singkat pipi istrinya.
"Maaf sayang tapi hari ini aku ingin keras kepala karena aku sekarang tidak ingin jauh-jauh darimu. Aku akan bersiap-siap, kamu lebih baik menyiapkan perlengkapan anak kita untuk disana nanti,"
Jennie hanya menghela nafas pasrah memandang sekilas punggung sang suami yang berjalan menjauh, dirinya tidak punya pilihan selain mengalah pada sang suami. Lagipula sebenernya Jennie pun tidak ingin pergi hanya sendiri, tapi dirinya juga tidak ingin egois untuk meminta Lim menemaninya pergi menjenguk sahabatnya. Tapi lihatlah sekarang, justru Lim yang memaksa untuk ikut.
Tak ingin membuang banyak waktu, Jennie segera mengambil tas dan mulai memasukkan barang-barang yang sekiranya di perlukan nanti untuk anaknya, seperti susu asi cadangan, popok dan satu setelan baju untuk ganti. Karena dia pikir, mereka akan sedikit lama disana. Alasannya tentu karena pasti Lim akan berbincang dulu dengan Jisoo, mengingat dua saudara itu sudah lama tidak saling berjumpa.
...
"Sial, ternyata Jennie sudah memiliki kekasih. Baru saja aku merasakan jatuh hati untuk pertama kalinya pada seorang perempuan. Tapi sialnya perempuan itu sudah memiliki kekasih,"
Lee Taeyong, usia 17 tahun bersekolah di SOPA. Di sekolahnya Taeyong dikenal dengan kepopulerannya karena ketampanan dan jabatan kapten basket yang ia pegang. Selain kedua kelebihan itu, Lelaki ini mempunyai sisi kekurangannya yaitu playboy. Banyak gadis yang sudah merasakan menjadi kekasihnya, bahkan satu sekolah pun mengetahui itu.
Namun baru-baru ini setelah mengenal Jennie, Taeyong merasakan getaran di hatinya saat melihat wanita bermata kucing itu meskipun hanya dengan sekali bertemu. Yang tanpa diketahui dirinya sudah jatuh cinta dengan seorang wanita bersuami yang terpaut 7 Tahun lebih tua darinya.
Taeyong tidak menyadari bahwa umurnya dengan Jennie terpaut sangat jauh. Mungkin karena Jennie yang memang terlihat masih cantik dan mempunyai baby face di wajahnya seperti gadis sekolah pada umumnya, sehingga tidak satupun orang diluar sana yang menyangka bahwa Jennie sudah berumur 24 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby J || Jenlim SEASON 2 [END]
Novela Juvenil[SEQUEL MY BABY J] Perjalanan kehidupan rumah tangga Limario Manoban dengan Jennie Manoban. Keluarga mereka penuh dengan kehangatan dan keromantisan. Hingga di tengah jalan seseorang kembali ingin memasuki hubungan mereka. Melakukan segala cara agar...