Di bawah pohon rindang yang menutupi teriknya sinar matahari terdapat seorang wanita yang sedang tersenyum melihat dua laki-laki kesayangannya bersenang-senang di pinggir pantai.
Sudah hampir setengah jam mereka bertiga disini tapi anak dan ayah itu masih betah dengan dunia mereka sendiri. Tadi dia ada disana menemani mereka bermain tapi tak tahan dengan sinar matahari yang seakan membakar kulitnya sampai ke dalam.
"Daripada bosan menunggu mereka selesai bermain lebih baik aku membelikan mereka makanan ringan. Pasti mereka lapar," Gumam nya sembari beranjak menuju salah satu truk makanan dengan desain yang sangat cantik.
"Chogi, aku pesan waffle nya tiga, lemon tea nya dua,"
Bartender perempuan dengan pakaian lumayan terbuka itu tersenyum ramah dan mempersilakannya untuk duduk sembari menunggu.
Tapi sebelum pergi, ia menanyakan sesuatu kepada perempuan tersebut.
"Ah apa kalian menjual susu juga?,"
Bartender itu tersenyum kemudian mengangguk "Kami menyediakannya nona. Pasti untuk anakmu,"
"Nde majjayo. Tolong buatkan juga susu satu," Jennie, wanita dengan rok berwarna putih dan bercorak bunga serta baju yang terlihat bahu putih nan mulusnya itu duduk di salah satu kursi untuk menunggu pesanannya.
Wanita itu memainkan ponselnya melihat-lihat akun sosial medianya yang sudah lama ini tidak ia lihat. Asik dengan ponselnya, Jennie tidak menyadari bahwa seseorang datang dan duduk di sampingnya.
Seseorang itu tersenyum menatap Jennie yang masih belum menyadari keberadaannya. Akhirnya ia pun menyentuh bahunya dan itu membuat Jennie tersentak dan langsung menoleh ke sebelah kiri dengan cepat.
"O-ow tenang Jennie Kim. Aku bukan orang jahat," Jennie menghela nafas. Deb Naver, kenapa wanita itu tiba-tiba ada disini?
"Deb, apa yang kau lakukan disini? Oh dan sekedar untuk mengingatkan, aku Jennie Manoban sekarang, bukan Jennie Kim lagi," Jennie mengkoreksi dengan pengucapan yang pelan namun ada ketegasan dalam matanya.
"Oh sorry, my bad. Aku tidak tau nama marga suamimu jadi aku spontan memanggilmu dengan Jennie Kim," Jennie hanya mengangguk. Meskipun rasanya aneh jika Deb tidak mengetahuinya.
Manoban adalah marga yang sangat di kenal banyak orang bahkan sampai luar negeri. Dan Deb bukanlah tipe orang yang ketinggalan berita tidak tau siapa Manoban itu. Terlebih Deb adalah sahabat Jennie.
"Kau belum menjawab pertanyaanku. Apa yang kau lakukan disini?,"
Deb tersenyum miring kemudian mendekatkan kursinya. Jennie melihat itu sedikit terkejut karena sahabatnya itu mendekatkan wajahnya ke arahnya.
"Kau sangat ingin tau tentangku ya?,"
Wanita bermata kucing itu mengernyitkan keningnya. Kemudian bergerak menjauh dan sedikit berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya. Jujur ia mulai merasa risih.
Pertanyaannya tadi hanya sekedar basa-basi seorang teman. Selain itu juga Jennie heran, setahunya Deb tidak suka pergi ke pantai.
Kecuali jika ada yang mengajaknya untuk menemani. Dan Jennie rasa wanita itu sendiri sekarang. Lalu untuk apa Deb disini?
"Aku hanya bertanya,"
Deb tersenyum "Nothing. Just want,"
Deb bilang itu keinginannya berarti wanita itu benar-benar sendiri datang kesini. Mungkinkah seleranya sudah berubah karena Jennie sudah sangat jarang berkomunikasi dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby J || Jenlim SEASON 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL MY BABY J] Perjalanan kehidupan rumah tangga Limario Manoban dengan Jennie Manoban. Keluarga mereka penuh dengan kehangatan dan keromantisan. Hingga di tengah jalan seseorang kembali ingin memasuki hubungan mereka. Melakukan segala cara agar...