•32•

1.6K 150 14
                                    


Before Accident

Setelah mendapat perintah pria berbadan besar itu bergerak cepat untuk memanggil seluruh anak buahnya untuk mempercepat rencana bos mereka sesuai dengan yang di perintahkan.

Tapi saat memasuki ruangan dimana ia menghubungi seluruh anak buahnya untuk berkumpul, pria itu terkejut ketika melihat ruangan yang begitu berantakan dan banyak sekali mayat tergeletak yang tak lain adalah anak buahnya sendiri.

"Ada apa ini? Kenapa ini bisa terjadi? Siapa yang melakukannya?," Ucapnya dengan lantang melirik sekitar ruangan barangkali menemukan seseorang.

"Aku yang melakukannya,"

Suara yang berasal dari belakang itu membuatnya sontak membalikkan tubuhnya. Tubuhnya menegang setelah melihat sosok pria paruh yang masih dengan ketampanannya berdiri dengan tenang tak jauh darinya.

"Kau.. bukankah kau Gong Yoo? Kenapa kau masih hidup? Bukankah kau sudah meninggal puluhan tahun yang lalu?!," Teriaknya dengan panik.

Bagaimana tidak panik. Semua orang tentu tau siapa pria ini dan seberapa besar pengaruhnya untuk negara ginseng ini. Terlebih dia adalah kakek dari Limario, pria yang akan mungkin akan di bunuh oleh tuannya beberapa saat lagi.

Melihat pria itu ada disini, dia pasti sudah mengetahui semuanya.

Salah satu tangan itu keluar dari saku celananya menggaruk pelipisnya berlagak seperti orang bingung.

"Nega? Apa aku sudah mati? Berarti aku disini karena akan menjadi malaikat maut untukmu?,"

Pria berbadan besar itu menggeleng panik "Ampun, aku mohon ampun. Ampuni aku," Tangannya menangkup memohon ampun sambil berlutut di depan Gong Yoo.

Gong Yoo tersenyum tipis "Apa malaikat maut pernah mengampuni seseorang?,"

"Kurasa tidak jadi, maaf,"

Pria itu tetap menggeleng panik dan berjalan dengan kedua lututnya mendekati Gong Yoo, dan kembali bersujud benar-benar di kakinya.

"Aku minta maaf, please jangan lakukan apapun. Aku, aku akan memberitahumu apa rencana kami,"

"Tapi kumohon setelah itu lepaskan aku. Istriku sedang hamil sekarang," Ucapnya dengan pilu seraya meneteskan air matanya mengingat sang istri di rumah.

Tapi Gong Yoo tetap tidak bergeming, ia justru memundurkan langkahnya "Seharusnya kau sudah tau konsekuensi dari bekerja untuknya. Kau tidak akan mati, tapi kau akan gila seperti merasa akan mati ketika melihat orang tersayangmu disakiti,"

Pria itu menundukkan kepalanya dalam sadar bahwa selama ini dia sudah masuk ke dalam neraka yang sudah dibuat oleh Taeyong kepada kehidupannya.

"Aku mohon bantu aku, aku ingin terbebas darinya. Jika kau tidak mengasihaniku, setidaknya kasihanilah istriku dan calon anak kami. Aku tidak ingin melihat mereka disakiti oleh Lee Taeyong,"

Gong Yoo diam menatap dingin pria berbadan besar dan memiliki hati seperti hello Kitty tersebut dengan intens.

"Maaf, aku tidak berminat. Urus urusanmu sendiri," Setelahnya Gong Yoo berbalik hendak pergi meninggalkan pria itu sampai akhirnya tiba-tiba pria itu bersuara dengan lantang.

"Limario dalam bahaya. Aku tau kau tidak akan menduga Limario akan kalah dari Lee Taeyong karena dia sudah tidak mempunyai banyak orang, oleh sebab itu kau sangat tenang. Tapi.."

Gong Yoo berbalik.

"Lee Taeyong berencana akan mati bersama dengan Limario. Dia mengatakan itu padaku beberapa saat yang lalu. 'Jika aku sudah tidak memiliki orang, maka jalan satu-satunya adalah dengan mati bersama Limario. Aku tak mendapat Jennie, dan dia pun tidak akan mendapatkannya',"

Baby J || Jenlim SEASON 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang