•18•

1.5K 189 14
                                    

Satu bulan telah berlalu. Sampai detik ini Lim masih belum mendapatkan maaf dari Jennie. Bukan belum mendapatkan, tapi karena memang Jennie yang tidak ingin menemuinya sampai sekarang.

Limario kini tidak berada di mansion tempat tinggalnya dengan Jennie beserta putranya. Dia kini berada di apartemen pribadinya. Menurut informasi orang tua Jennie, Istri dan putranya kini tinggal bersama mereka.

Pria itu lega, setidaknya ada yang menjaga Jennie selagi dirinya tidak berada disampingnya. Pagi ini seharusnya Lim bekerja, tapi yang dilakukannya sekarang hanya berdiam diri memandang pemandangan Seoul dari kaca yang memperlihatkan suasana kota ginseng dari atas.

Lim rindu putranya. Lim rindu Taeho. Lim rindu bermain dengan jagoannya. Ia pernah memohon pada Jennie untuk membiarkannya bertemu Taeho jika istrinya itu tidak ingin menemuinya. Tapi Jennie melarang dan mengatakan bahwa dia masih perlu waktu. Ia mengerti, tapi apa salah jika Lim ingin bertemu dengan anak kandungnya.

Walaupun hanya sesaat, itu tidak masalah baginya. Karena dari sebelum kejadian di hari itu, Lim tidak bersama dengan putranya karena Hye Kyo mengatakan bahwa ia ingin Taeho menginap. Lim pun membiarkannya dan memberi izin. Maka dari itu sudah sangat lama Lim tidak melihat putranya.

"Apa yang Taeho lakukan sekarang?," Gumam Lim. Raut wajahnya sangat teduh dan sendu. Sungguh memprihatinkan jika orang lain melihatnya.

Tapi kesedihan itu tidak berlangsung lama ketika Lim teringat sesuatu.  Hari ini hari minggu dan Jennie selalu mengajaknya ke taman di hari itu bersama Taeho. Itu bermaksud agar anak mereka mendapatkan nutrisi yang baik melalui matahari pagi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Lim melihat jam yang terpasang di lengan kirinya. Waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi. Jika Jennie benar-benar pergi ke taman, itu artinya mereka masih berada disana.

Segera Lim mengambil kunci mobil beserta ponsel diatas meja lalu pergi keluar dengan berlari.

...

Lim sampai di taman tempat biasa keluarga kecilnya menghabiskan banyak waktu di setiap pekan. Pria itu keluar dari mobil kemudian mengedarkan pandangannya mencari sosok istri dan putranya. Lim pun memutuskan berjalan menelusuri taman mencari Jennie. Ia harap mereka benar-benar datang kesini.

Setengah jam mencari akhirnya Lim menyerah. Ia sudah berkeliling tapi tidak menemukan mereka. Apa mereka tidak datang? Atau mereka sudah pulang? Dan akhirnya Lim pun terduduk lesu di salah satu kursi disana. Dia sudah bersemangat tadi namun kenyataan kembali mematahkannya.

"Samchon," Pria itu mendongak saat suara anak kecil terdengar. Di hadapannya seorang lelaki kecil berdiri sambil menyodorkan satu cup eskrim padanya. Lim mengernyit lalu membuat postur menunjuk dirinya bermaksud, apakah ini untukku?

Anak kecil itu mengangguk imut. Lim tersenyum kecil lalu mengambilnya. Sebenarnya Lim tidak mood, tapi dia ingin menghargai usaha anak kecil itu yang sepertinya ingin membuatnya merasa lebih baik dengan eskrim.

"Gomawo, kenapa kau memberikanku eskrim? Kau membelinya dengan uangmu sendiri?," Anak itu menggeleng. Lalu menunjuk kearah belakang.

"Samchon itu yang menyuruhku untuk memberikannya padamu. Annyeong," Setelah mengatakannya anak kecil itu pun pergi. Lim memandangnya bingung. Lalu menoleh kebelakang. Sedikit terkejut Samchon yang dimaksud ternyata adalah Kai.

Kai tersenyum saat Lim menyadari keberadaannya. Ia melangkah maju dan duduk di sebelah Lim dengan tangan juga memegang eskrim dengan rasa sama seperti Lim. Chocolate.

"Kau rupanya. Kukira gadis-gadis disini ingin menggodaku lagi," Canda Lim memandang eskrim di tangannya.

"Gadis-gadis disini sering menggodamu? Wah, aku penasaran apa yang akan dilakukan Jennie jika mengetahuinya," Lim terkekeh kecil.

Baby J || Jenlim SEASON 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang