__06

294 44 2
                                    

Kamis, 30 Agustus 2018

Renjun berjalan –berlari– menuju ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah. Ia baru saja mendapatkan info dari Eric bahwa Jaemin masuk UKS karena habis adu jotos dengan salahsatu osis.

Di depan pintu uks, ia mengatur nafasnya yang tersenggal supaya lebih tenang. Setelah dirasa nafasnya mulai kembali normal ia pun segera masuk.

Disana, Jaemin sedang duduk menatap ke arahnya dengan pandangan yang sulit diarti kan.

"Kenapa kamu--"

GREP

Ucapan Renjun terpotong karena Jaemin memeluknya erat.

"Dia yang mulai." potong Jaemin.

"Terus kenapa kamu bisa kepancing emosi?"

Jaemin menyamankan posisinya dipelukan Renjun, "Daniel bilang kalo dia bakal rebut kamu dari aku."

"Hah?"

Sekarang Jaemin mendongkak untuk melihat wajah bingung kekasih mungilnya yang entah kenapa semakin hari semakin imut saja.

"Iya, dia bilang kayak gitu."

Renjun diam, Daniel memang suka kepadanya. Namun ia tidak menyukai Daniel, ia hanya menganggap Daniel sekedar kakak, tidak lebih.

"Aku takut Njun, aku takut kehilangan kamu. Walaupun diluar sana ada 10 yang kayak Renjana, aku pasti bakal tetep milih kamu. Kamu si tukang ngegas, tapi aku sayang."

Wajah Renjun memerah, jujur ia nyaman dengan Jaemin. Apalagi ketika mendengar Jaemin memanggilnya dengan sebutan Njun.

"Udah Na jangan ngerdus mulu." ujar Renjun sambil memainkan rambut hitam Jaemin.

"Aku ga lagi ngerdus, ini fakta. Dan kamu harus percaya."

"Hih musyrik percaya sama Nana."

Lalu mereka tertawa bersama, menikmati waktu berdua di uks yang kebetulan sedang sepi.

Renjun tidak ingin Jaemin pergi.

"Na,"

"Kenapa Njun?" lalu Jaemin mencium tangan Renjun yang sedang ia genggam.

"Yang kamu bilang Sanha suka sama kamu, itu.. kamu tau dari siapa?"

Jaemin tidak langsung menjawab, ia memilih menggenggam tangan Renjun erat. "Sanha sendiri yang bilang."

Renjun menganggukkan kepalanya, walaupun tidak bisa dipungkiri jika hatinya sakit begitu mendengar Sanha menyukai Jaemin.

Bolehkah Renjun egois?

Jika boleh, ia tidak ingin Jaemin menjadi milik orang lain. Cukup menjadi miliknya saja, milik seorang Renjana Abimanyu.

"Njun, kamu ngelamun?"

"Hah? Enggak kok Na. Oh, iya mana yang sakit?"

Jaemin memandang Renjun, lalu menegakkan posisinya menjadi duduk menghadap si mungil.

"Yang ini," tunjuknya kearah pipi. Dimana ada luka lebam. Pasti sakit, pikir Renjun.

"Bentar, aku ambil kotak--"

"Enggak!"

Renjun memandang kekasihnya dengan tatapan bingung, "Kenapa?" tanyanya.

"Aku cuma butuh vitamin C,"

Wajah Renjun blank seketika, ia tidak mengerti.

"Cium." lanjut Jaemin

Oalah bangsyul.

2018 : JAEMREN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang