Chapter 2

1.9K 203 2
                                    

Hari makin silih berganti, tak terasa waktu yang tersisa untuk Ohm mencari pasangan hanya tinggal 5 hari.

Mungkin jika dilihat dari luar, Ohm Pawat tetaplah seorang bos yang berwibawa, tegas, dan terkenal galak dimata para karyawannya. Namun, sebenarnya yang terjadi didalam otaknya adalah 'cara bagaimana ia mendapatkan pasangan dan menikahinya'.

Entahlah, dia sudah terlalu lelah memikirkan itu, belum lagi akhir-akhir ini pekerjaannya sangat banyak, hingga tak ada waktu untuknya beristirahat.

Akhir pekan ini waktu yang tepat untuk berleha-leha. Tak ada lagi dokumen mengerikan yang harus dikerjakan Ohm.

Tubuh kekar itu direbahkannya diatas kasur empuk, sesekali matanya dibawa menatap langit-langit kamar sambil ber-overthinking ria.

'Apa gue tolak aja ya permintaan daddy?' - gumamnya rendah.

Ohm pikir itu adalah keputusan yang benar. Bahkan sampai sekarang, dia masih tak habis pikir dengan permintaan sang daddy beberapa hari lalu.

Tanpa pikir panjang, ia meraih ponsel yang diletakkannya diatas nakas dan kemudian ia mengetikkan berbagai alasan penolakan atas apa yang telah daddy-nya minta.

Tapi, belum juga ia mengirim chat itu, tiba-tiba notif pesan lain masuk.





Tapi, belum juga ia mengirim chat itu, tiba-tiba notif pesan lain masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




'APALAGI INI YA TUHAN!!!!!!' - Ohm Pawat sedang tertekan.











Bersambung....


Jangan lupa pencet bintangnya maniez,, 😉

OhmNanon Happy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang