Semua cerita bersifat fiksi hanya karangan penulis, banyak yang dilebih lebihkan.
Let's Read
.
.
.(。・ω・。)
Dalam suasana kelas yang sedikit riuh karena memang sedang tidak ada pelajaran. Anak anak disana sedang sibuk melakukan kegiatan masing-masing ada yang sedang membuat konten video joget joget, ada pula yang sedang melakukan konser dadakan, ada pula yang sekedar menggambar. Sedangkan Benny dan Gandhi saat ini menampakkan wajah serius saat membaca pesan pada ponsel mereka masing-masing.
~Karena gue dalam keadaan yang superduper males, gue udah booking villa buat camping. Nanti berangkat abis pulang sekolah jangan lupa jemput gue, gue di tekongteng~
Begitulah kira-kira isi pesan dari Raka yang dari kemarin dia menghilang bak jin masuk kedalam botol. Semua anggota seketeng tanpa terkecuali sedang memaki Raka melalui pesan. "Kenapa lo ngilang, kenapa nggak ngabarin, kenapa nggak sekolah, dan kenapa lain-lainnya".
Benar saja setelah Raka bertemu Bu Tika bersama Ethan dan berpisah dengan Ethan diparkiran kemarin Raka tidak bisa dihubungi. Bahkan mamanya sampai menghubungi Benny menanyakan dimana Raka. Alhasil Benny berbohong jika mereka sedang bersama dan Raka akan menginap. Maaf tante Benny bohong.
Sesuai yang dikatakan Raka, semua anggota seketeng tanpa terkecuali mendatangi tekongteng untuk menjemput Raka.
Sampai ditempat mereka tidak membahas apapun mengenai Raka, karena sebelumnya Naqi sudah meminta agar mereka tidak bertanya apapun kepada Raka. Biarkan Raka sendiri yang akan membuka suara katanya. Lagian mereka akan bersenang senang tanpa memikirkan apapun.
Perjalanan menuju tempat camping sangat sepi di mobil Benny yang bersama Raka, Gandhi serta Naqi yang memaksa ikut mobil Benny daripada Ammar hanya alunan lagu dari Justin Bieber terdengar disana.
Hening dan tetap seperti itu sampai mereka tiba tempat camping satu jam setelahnya.
Suasana berubah ketika suara Naqi yang menyuruh Naqa membuat lawakan agar mereka tertawa. Tetapi bukan lawakan yang keluar melainkan tingkah lucu dari Naqa yang membuat semuanya tertawa gemas. Tidak masalah asalkan mereka sudah tertawa itu yang ada dipikiran Naqa saat itu.
"Bikin tenda disini aja, kak."
Kata pertama yang Naqi keluarkan saat mereka sampai di halaman vila pada Gandhi yang membawa tenda dari mobil Ammar, Gandhi mengangguk mengerti.
Tempat yang mereka gunakan untuk camping ini ada rumahnya dan tersedia kamar pula. Tapi taukah kalian betapa hebatnya si kembar membujuk kakak kakaknya itu agar membuat tenda saja di sampingnya.
"Awas aja kalo lo malem malem ga bisa tidur."
Ancaman maut keluar begitu saja dari bibir Benny yang saat ini membantu mendirikan tenda tersebut.
"Bisa tenang aja."
Dengan percaya diri Naqi berseru.
Saat ini mereka memiliki tugas masing-masing. Naqi, Gandhi serta Benny mendirikan tenda, Raka dan Naqa sedang menyusun kursi dan meja portable, sedangkan Ammar dan Endo saat ini terlihat memindahkan barang kedalam rumah.
Matahari sebentar lagi sudah mulai menghilang dari tempatnya, hanya cahaya orange yang terlihat indah saat dilihat dari tempat dimana anak seketeng duduk sekarang. Hawa dingin juga sudah mulai terasa namun masih bisa mereka lawan bersama satu kaleng soda ditangan mereka.
"Ayo kita bikin jadwal buat hari ini sama besok."
Suara Ammar terdengar dan memancing semua menarik kapala melihat kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Raka || JAY
FanfictionSemua ada dipihak Raka!! tentu saja. "Bintangnya banyak kan," tanya Raka. "Iya.. satu, dua, tiga." "Jangan di hitung," potong Raka. "Kenapa." "Lo bisa kehilangan bulan saat lo sibuk menghitung bintang." • Semua cerita bersifat fiksi hanya karangan...