11. Raka

80 7 1
                                    

Semua cerita bersifat fiksi hanya karangan penulis, banyak yang dilebih lebihkan.

Let's Read
.
.
.

(。・ω・。)

Sorak sorak terdengar riuh diseluruh penjuru gedung olahraga SMA Cakrawala tempat dimana turnamen bergilir untuk olahraga bola basket dilaksanakan.

Hari ini merupakah hari final setelah satu minggu berjalannya pertandingan.

Bukan hanya para murid Cakrawala yang memadati gedung olahraga itu tetapi dua sekolah lain yang saat ini masuk ke babak final. SMA Cendanasia Bahara melawan SMA Sinar Bangsa, dimana lawan dari Cendanasia Bahara itu mengalahkan sekolah tuan rumah untuk dapat melaju ke final.

Terlihat dari posisi anak Seketeng duduk sekarang yang tak jauh dari lapangan, Ammar serta timnya sedang melakukan pemanasan. Kurang dari sepuluh menit pertandingan akan dimulai.

Setelah adegan pengenalan pemain wasit laki laki terlihat memasuki area pertandingan dan memulai dengan satu tiupan peluitnya.

"WAAAA, GO BABANG GO BABANG!!"

Sorak semangat dari Naqa, Naqi serta Endo.

"Anjir, suara lo!!" Gandhi yang duduk disebalah Naqi menutup telinganya.

"Nggak seru kalo cuma diem ngeliat, kak!" Naqi menoleh ke arah Gandhi.

Ada benarnya juga ucapan Naqi, duduk saja tidak seru. Naqa, Naqi serta Endo tetap berjoget dengan berbagai macam jogetan. Ke kanan ke kiri kemudian berdiri begitu seterusnya. Tidak ada lelahnya.

Keenam anak Seketeng yang duduk dibangku penonton dengan atribut yang telah disiapkan Gandhi serta si kembar kemarin yang terlihat menggemaskan.

Naqa, Naqi serta Endo menggunakan rambut badut warna pelangi. Gandhi menggunakan memakai topi corong seperti traffic cone, yang bisa jadi menutupi penonton dibelakangnya namun dia bodoamat. Benny mengkuncir rambut depannya menggunakan pita warna orange dan memakai kacamata zebra. Serta Raka memakai bando jerapah yang dengan susah payah Gandhi pakaikan. Semua membawa banner bertulis nama sekolahnya dan nama Ammar.

"HEADSHOOT!!" Gandhi berteriak saat Ammar sedang menguasai bola sendirian di area lawan.

"YASAAAA!!" Semua siswa Cendanasia Bahara yang datang berserok setelah Ammar mendapat tiga point dari posisinya.

Suasana makin seru saat point mereka hanya selisih dua point saja.

"SI ANJIR GUE DILEMPAR KACANG, MAJU SINI. BERANI LO!!" Gandhi mengelus dahinya yang baru saja terkena kacang kulit.

"Lumayan bisa dimakan," Benny bersuara seraya mengambil kacang yang ada dibawahnya.

"Oiya bener juga."

"WOY YANG LEMPAR GUE KACANG, JANGAN CUMA SATU KURANG WOY!!" lanjut Gandhi menoleh kanan kiri depan belakangnya.

"Goblok!!" Benny berseru pelan.

"Anjing kaget gue!" Gandhi tiba-tiba mengeplak kepala Benny, walau pelan suara Benny bisa didengar Gandhi.

"WAAAAAAA LASKAR KEJAR!!"

Sorak murid Sinar Bangsa setelah Laskar pemimpin tim berhasil mendapat satu point. Menjadikan mereka berselisih satu point saja.

Bola dikuasai Ammar saat ini. Ammar mengoper bola pada Mahesa yang tak terkawal karena lawan terfokus pada Ammar.

Satu point didapat di dua detik sebelum set pertama selesai.

Setelah melihat beberapa pertunjukan dari anak Cakrawala pertandingan set kedua dimulai kembali. Para pemain dari dua tim masuk kembali ke area pertandingan yang telah berpindah posisi.

About Raka || JAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang