Semua cerita bersifat fiksi hanya karangan penulis, banyak yang dilebih lebihkan.
Let's Read
.
.
.(。・ω・。)
"Eh babi! Tangkep!" Ammar melemparkan flashdisk pada Ethan tepat saat Ethan menoleh, saat ini mereka selesai menjalani ujian.
Ammar dan Ethan adalah teman satu kelas dan saat ujian pun mereka tetap dalam kelas yang sama.
"Dari Raka." Ethan menangkap flashdisk itu dengan gampang.
"Mau nggak, kalo nggak mau sini balikin!" Lanjut Ammar sebab Ethan dalam mode cengoh.
"Nggak cukup keberanian dia, sampek nitip ke elo!"
"Suka-suka Raka lah. Kalo nggak mau siniin!"
"Sana balik!" Perintah Ethan tiba-tiba.
"Tanpa lo suruh!" Ammar mendengus mendengar perintah Ethan baru saja, siapa dia berani merintah dia.
Karena hari ini hari terakhir mereka ujian kelulusan sesuai janji Raka sudah mendapatkan data dari ayahnya. Raka menitipan flashdisk pada Ammar karena dia sudah malas serta dia juga tidak punya banyak waktu.
Setelah Ammar menjawab Ethan dia pergi keluar kelas, kemana? ke tempat tongkrongan sudah pasti.
Sedangkan Ethan mendudukan dirinya di bangku kelas. Dia mengambil ponsel dan menghubungkan flashdisk tersebut pada ponselnya, melihat isi disana. Ethan masih sibuk membuka file serta beberapa video disana. Sesuai janji Raka padanya Raka berhasil mendapatkan data yang Ethan inginkan. Ethan hanya menginginkan kejelasan mengenai kasus kakaknya yang pada subuh hari sehari setelah penerbangannya ditemukan meninggal diperjalanan pulang kerumahnya.
Saat itu menurut yang didengar Ethan kakaknya terkena rumor pelecehan, namun bukan Ethan kalau hanya diam tidak bertindak. Ethan sama sekali tidak percaya mengenai rumor itu dan itu mungkin hanya akal-akalan mereka menyangkal untuk nama baik perusahaan. Namun setelah melihat ini Ethan akhirnya percaya jika memang kakaknya bersalah.
"Harusnya dari dulu aja lo kasih datanya biar gue nggak bertindak jauh sama lo." Monolog Ethan dikelas yang hanya ada dirinya.
Ethan mencabut flashdisk yang terhubung dengan ponselnya dan tengah sibuk mencari nama Raka disana.
Nomor Raka tidak aktif setelah Ethan mencoba menguhungi Raka. Setelah berkali-kali dia mencoba namun hasilnya tetap sama. Ethan bahkan mencoba menghubungi teman-teman Raka namun hasilnya sama saja tidak ada satupun teman-temannya yang bisa dihubungi, seakan memang sudah direncanakan.
(。・ω・。)
Ditempat lain, di sekolah seorang Pradina bersekolah.
"Marin!" Suara Dina menggema dikelas yang hanya menyisakan mereka.
"Rin, lo kenapa sih?" Tanya Dina penasaran. Sebab setelah acara ulang tahunnya satu bulan lalu gadis yang saat ini melepas ikat rambutnya itu tidak berbicara padanya bahkan pindah tempat duduk jauh darinya.
"Lo marah sama gue?" Tanya Dina kembali. Dina berjalan ke arah dimana Marin duduk yaitu dibelakang.
"Lo marah gara-gara Raka. Lo belain Raka?" Dina memberanikan diri bertanya soal acara ulang tahun Marin yang kacau.
Marin tetap duduk merapikan rambutnya menggunakan sisir yang dia bawa.
"Jawab Rin! Lo belain Raka?" Dina sedikit mendorong Meja Marin.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Raka || JAY
FanfictionSemua ada dipihak Raka!! tentu saja. "Bintangnya banyak kan," tanya Raka. "Iya.. satu, dua, tiga." "Jangan di hitung," potong Raka. "Kenapa." "Lo bisa kehilangan bulan saat lo sibuk menghitung bintang." • Semua cerita bersifat fiksi hanya karangan...