bagian10

11.2K 706 39
                                    

Hari ini dimana sudah 3hari Rei belum sadarkan diri. Para keluarga pun hanya mampu menghela nafas. Mereka hanya bisa berdo'a dan berharap agar Rei mereka cepat kembali sadar. Apakah mereka masih bisa menyebutnya Rei mereka?, itu yang mereka fikirkan.

Di suatu tempat yang indah, lebih tepatnya sebuah taman yang indah dan luas, duduk lah seorang remaja laki-laki di kursi taman sambil memandangi indahnya hamparan berbagai jenis bunga.

"Rei." Sapa dua orang wanita tua. Rei yang merasa terpanggil pun menoleh kebelakang.

"Oma, nenek" Sapa Rei dengan bersemangat dan memeluk kedua wanita yang menggunakan baju putih itu.

Mereka adalah oma Rei serta nenek yang menolong Rei ketika di usir.

"Oma, nenek Rei kangen. " Ucap Rei yang masih dalam pelukan mereka.

"Oma sama nenek juga kangen sayang sama kamu" Ucap oma dan nenek hanya mampu mengangguk dan tersenyum.

"Oma, oma udah ketemu ya sama nenek? " Tanya Rei.

"Sudah sayang, oma sudah ketemu dengan nenek, dan oma hanya bisa mengucapkan terimakasih pada nenek yang sudah menolong dan merawat mu di saat mereka mengusirmu. " Ucap oma dengan penuh kelembutan serta sambil mengusap sayang rambut Rei.

"Nenek, apakah nenek sudah ketemu kakek dan anak nenek? . " Tanya Rei

"Sudah sayang nenek sudah bertemu dengan mereka, serta maaf kan nenek karena nenek kamu jadi terluka" Ucap nenek sambil memandang sendu Rei dan tak lupa tangannya yang mengelus sayang surai hitam Rei.

"Tidak apa nek, ini bukan salah nenek, oh iya nek bolehkah Rei bertemu dengan kakek dan paman? " Tanya Rei.

"Nanti ya sayang, ini belum saatnya kamu bertemu dengan mereka dan berada di sini. " Ucap nenek dengan senyum yang tulus.

"Maksud nenek apa?" Tanya Rei.

"Biar oma mu saja ya yang jawab nya. "

"Oma, maksud nenek gimana oma? " Tanya Rei.

"Rei sayang apa kamu benci sama keluarga mu? " Tanya oma.

"Tidak oma, Rei tidak benci dengan mereka, Rei hanya kecewa, apakah Rei segitunya tak dapat dipercaya? . Apakah Rei pernah berbohong sama mereka?. Apakah Rei sudah tak pantas lagi oma mendapat kasih sayang mereka?. Apakah mereka segitu tak percaya sama Rei oma?, apakah mereka dulu udah enggak sayang Rei lagi oma?, apakah dulu kak reisha dan sahabat Rei lebih berharga dan lebih dapat di percaya dari pada Rei?, apakah Rei seburuk itu oma?, apakah Rei sudah tak pantas mendapatkan kasih sayang?, apakah mereka hidup bahagia oma disaat mereka membuang Rei. Jika memang iya mereka bahagia Rei ikhlas kalau Rei harus hidup di luar sana dengan bertarung nyawa. Rei ikhlas Rei hidup penuh kesusahan dan penderitaan, Rei ikhlas oma, Rei hanya ingin mereka bahagia walaupun Rei enggak disisi mereka oma, Rei bahagia jika mereka bahagia walaupun Rei harus pergi jauh dari hidup mereka. Rei bahagia jika mereka bahagia walaupun Rei penuh luka, penuh penderitaan, penuh kesusahan oma"jawab Rei dengan isak tangis yang didalam nya penuh kesedihan dan penderitaan.

Oma dan nenek mendengar itupun hanya mampu menangis, alangkah malangnya cucu kecil mereka. Sebegitu berat beban dan kesedihan yang dibawa di bahunya. Sebegitu sakitnya kehidupan cucu kecil mereka, di usia nya yang masih di bilang remaja ini sudah harus menanggung masalah yang berat.

"Rei sayang, ini bukan saat nya kamu ada di tempat ini, kembalilah nak. Sungguh mereka hidup tidak bahagia, mereka hidup dengan penuh penyesalan, mereka selama bertahun-tahun mencari mu sayang kembalilah" Ucap oma masih dengan air mata yang mengalir di matanya.

"Apakah oma disini juga tidak menginginkan Rei?. Apakah oma tidak ingin bersama Rei?. Apakah Rei harus hidup seorang diri lagi oma?. Haruskah Rei merasakan pahitnya dan kerasnnya dunia seorang lagi oma?. Haruskah Rei menangis di setiap malam lagi oma?. Apakah Rei di ciptakan hanya untuk seorang diri? Mengapa orang-orang menyuruh Rei pergi?. Jika oma memang mau rei pergi baik Rei pergi. Namun bila saatnya tiba nanti Rei hanya mampu berharap oma dan nenek yang datang untuk menjemput Rei. Makasih nek, oma sudah datang untuk menemui dan membuat Rei merasakan pelukan kalian lagi walau hanya sebentar. Rei pamit. "Ucap Rei dengan isak tangisnya, dan dia pun melepaskan pelukannya. Rei pun berjalan mundur berapa langkah dan mulai menghilang dengan  perlahan.

Oma dan nenek yang melihat itu pun hanya mampu menangis, disaat mereka mendengarkan keluhan penderitaan dari sang cucu. Mereka pun hanya bisa tersenyum yang di paksa saat melihat cucu mereka yang akan kembali ke tempat aslinya.

"Bertahanlah sayang, ini tidak akan lama lagi. Semoga kau selalu bahagia. Berbahagialah hingga nanti di saatnya tiba kami akan datang menjemputmu dan kita akan kembali bersama" Ucap nenek dan oma didalam hati.

Sedangkan di tempat lain. Keluarga Amston yang berada di dalam ruangan Rei mengalihkan fokusnya saat mendengar lenguhan Rei.

Eughh

Mereka pun langsung menghampiri ranjang Rei.
"Sayang, hei, apa yang sakit sayang?. " Tanya mommy sambil mengusap surai lembut Rei.

"Oma, jangan tinggalkan Rei, biarkan Rei ikut bersama oma. " Ucap Rei dengan mata yang masih tertutup, dan tak lama dari itu Rei pun kejang-kejang.

Keluarga yang di situ pun panik, dengan segera daddy memencet tombol disamping ranjang Rei. Tak lama dari itu pun sang dokter datang bersama perawat lainnya.

"Mohon maaf tuan, bisakah kalian menunggu di luar" Ucap dokter dengan sopan serta nada bisa yang panik.

"Baiklah, tolong selamatkan dia" Ucap daddy, dan langsung beranjak keluar dengan mommy yang sedang menangis di pelukannya serta diikuti oleh keluarga yang lain.

Keluarga Amston yang menunggu diluar hanya mampu menatap kosong pintu ruangan itu. Mereka menangis tak sanggup akan kehilangan si bungsu mereka.

"Oma/mak/sayang, jangan engkau bawa dia pergi bersamamu, kami mohon, izinkan kami sekali lagi untuk meminta maaf padanya, izinkan kami sekali lagi berkumpul dengannya, izinkan kami sekali lagi bermain, bercanda, tertawa bersamanya. Izinkan kami merasakan pelukanny, izinkan kami kembali mendengarkan rengekannya, izinkan kami untuk melihat sifat manja nya yang selama ini kami rindukan, izinkan kami untuk membesarkannya, izinkan kami menembus semua kesalahan kami dulu. Izinkan kami untuk bersamanya, jangan ambil dia dari kami, kami mohon, izinkan kami dan berikan kami satu kesempatan lagi. Maafkan kami karena kesalahan kami dulu, kami menghancurkan hidup kesayangan mu, sibungsumu, cucu kecilmu. Kami mohon kembalikan dia kepada kami jangan bawa dia pergi ke tempat mu. Karena disini masih ada yang menunggunya dan ingin meminta maaf padanya" Batin mereka semua, mereka tak mampu berbuat apa-apa lagi, yang hanya mereka lakukan hanya berdo'a dan berharap agar oma/mama/istri mereka tak mengambil sikecil mereka.

Maaf aku enggak bisa up sampai triple.serta mohon maaf untuk yang up keduanya kemalaman atau kelamaan. Semoga kalian suka sama part ini.

Silahkan di baca dan jangan lupa untuk vote dan komennya:)

ReyhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang