bagian18

5.8K 393 63
                                    

Di kamar yang luas, terdapat 2 orang lelaki berbeda usia yang masih berada di alam mimpinya. Salah satu dari merekapun terbangun dari tidurnya. Ia memperhatikan seorang anak laki-lakinya yang masih terlelap dengan wajah damai nya.

Ia mengusap pelan wajah damai itu sungguh hari ini hari yang ia rindukan olehnya, hari dimana ia tidur dengan sikecilnya.

"Hei Rei, apakah kamu tahu sayang bahwa daddy sangat merindukan dirimu, apakah kamu tahu bahwa daddy sangat menyesal akan perbuatan daddy dulu, apakah kamu tahu Rei bagaimana hancurnya daddy saat mengetahui kebenarannya, apakah kamu tahu Rei betapa daddy sangat rindu akan dirimu, daddy setiap malam selalu masuk ke kamar mu hanya untuk mengurangi rasa rindu daddy namun itu tidak cukup Rei, karena kamar itu hanya seperti kamar yang tak pernah di gunakan, wangi ruangan yang dulu sangat khas wangimu tak ada lagi, kamar yang dulu penuh kecerian dan kegembiraan itu hilang, daddy sangat merindukan mu rei, hingga daddy setiap malam menangis di kamarmu sayang" Ucap daddy dengan air mata yang siap menetes.

"Daddy sangat menyesal Rei, maafkan daddy, mari kita mengulang untuk waktu yang lama" Ucap daddy dan menciun kening Rei.

Setelah itu daddy pun melihat jan yang tertera di dinding kamar Rei ternyata sudah menunjukan untuk makan malam, daddy pun segera membangunkan Rei.

"Rei, sayang ayo bangun nak sudah saatnya makan malam" Ucap daddy sambil mengelus surai hitam Rei.

"Eungh, iya dad" Lenguh Rei, dan ingin mengucek matanya namun segera di tahan daddy.

"No, jangan di kucek baby nanti mata mu sakit, sudah ayo kita cuci muka" Ucap daddy, sambil menggendong Rei ala koala, Rei hanya pasra karena ia masih lemas karena bangun tidur. Demam Rei pun sudah turun.

Setelah mencuci muka Rei dan daddy pun segera turun untuk makan malam.  Tampak la di sana semua orang sudah berkumpul. Mereka senang saat Rei mau ikut makan dengan mereka namun mereka juga sedih karena mereka tidak bisa berinteraksi si seperti dulu.

"Rei sayang, kamu sudah bangun nak, apakah kepalamu masih pusing nak? " Tanya momny.

"Sudah tidak mom.. Mommy" Ucap Rei dengan terbata-bata saat mengatakan mommy.

Mommy dan yang lain terkejut saat Rei memanggil mommy dengan sebutan mommy bukan lagi dengan sebutan tante. Air mata mommy pun menetes mommy rindu dengan panggilan itu, mommy rindu saat putra kecilnya memanggilnya dengan sebutan mommy.

Mommy pun segera menghampiri Rei dan memeluknya.
"Maafin mommy sayang, maafin mommy, mommy yang seharusnya jadi cinta pertama malah menjadi orang pertama yang melukai hati dan dirimu, maafkan mommy karena kesalahan yang telah mommy lakukan" Ucap mommy dengan terisak.

"Sudah mom jangan nangis lagi, Rei sudah maafin mommy kok, sudah ayo mari kita makan" Ucap Rei sambil mengusap air mata yang ada di pipi mommy, mommy hanya mampu memejamkan matanya saat tangan kecil itu menyentuh pipinya, ia sangat rindu dengan sentuhan tangan kecil itu.

"Sudah ayo kita makan" Ajak mommy.

Rei pun melangkah ke meja makan dan duduk diantara mommy dan daddy. Rei masih belum menyadari tatapan sendu dan penuh kerinduan dari saudaranya.
Sungguh mereka ingin memeluk Rei tapi mereka sadar bahwa Rei masih belum memafkan mereka, jadi mereka harus menahan diri mereka.

"Sayang kamu mau makan apa nak? " Tanya mommy.

"Rei makan apa aja mom asal jangan ada kacang dan juga cabe nya ya" Ucap Rei dengan nada sedikit manja.

Mereka yang mendengar itu tertegun karena sudah lama mereka tak mendengar nada manja ini, merekapun tersenyum setelah mereka sada dari keterkejutan mereka.

"Iya sayang, mommy inget kok kalau kamu alergi kacang dan tidak bisa makan-makanan pedas, ini sayang makanlah yang banyak agar pipi putra kecil mommy ini kembali terisi" Ucao mommy sambil mencium gemas pipi Rei.

Mereka pun memakan makan mereka engan tenang tanpa bersuara karena itu merupakan peraturan dari keluarga Amston.

Setelah selesai makan mereka keruang keluarga. Mereka kumpul dengan Rei yang ada di pangkuan daddy.

"Emm, opa, apa opa tidak rindu dengan Rei, apa opa tidak mau memeluk Rei? " Tanya Rei dengan tatapan polos yang sangat mereka rindukan, ternyata tatapan itu masih ada.

"Tentu saja opa rindu dengan cucu kecil opa ini, maaf kan opa ya sayang, opa sangat rindu padamu" Ucap opa.

"Iya opa Rei sudah maafin, Rei juga rindu opa" Ucap Rei dengan tersenyum manis. Opa yang melihat itu pun geram dan langsung mencium gemas pipi Rei.

Rei pun mengalihkan pandangannya kepada kakak dan abangnya yang menatap sendu dirinya. Rei pun tersenyum penuh ketulusan.

"Kakak, abang, apa kalian tidak rindu pada adik kecil kalian, apa kalian tidak ingin memeluk adik kecil kalian, kemarilah Rei merindukan kalian" Ucap Rei dan Rei pun merentangkan tangannya agar saudaranya memeluk dirinya.

Mereka yang melihat itupun beranjak dan memeluk Rei dengan erat tak lupa dengan mulut yang selalu menggumamkan kata maaf.

"Sudah kakak abang jangan menangis, kalian jelek soalnya kalau menangis, hus hus jangan dekat Rei nanti Rei terkena ingus kalian" Ucap Rei dengan nada jijik yang di buat buat, para saudara nya yang melihat itupun saling mengkode satu sama lain.

Rei yang melihat itupun gelagapan sendiri, ia tahu apa yang akan di lakukan oleh saudara-saudaranya itu. Mereka pun mendekat kearah Rei dan menggelitik Rei tanpa ampun, dan Rei hanya mampu minta ampun dan minta tolong pada daddy, mommy, dan opa nya.

Para orang tua hanya tersenyum karena momen inilah yang mereka rindukan. Setelah puas mengerjai Rei mereka pun berhenti dan Rei kembali ke pangkuan samg daddy.

"Daddy bolehkah Rei minta sesuatu" Tanya Rei dengan puppy eyes yang sangat menggemaskan.
"Tentu boleh sayang" Ucap daddy sambil mencium gemas pipi Rei.
"Rei ingin sekolah daddy boleh ya" Ucap Rei. Daddy pun berpikir sejenak dan kemudian tersenyum ke arah Rei.
"Tentu saja boleh, minggu depan kamu akan sekolah di sekolah milik kita" Ucap daddy.
"Oke daddy terimakasih" Ucap Rei.
"Iya sayang sama-sama, sudah mari kita tidur ini sudah malam, ayo Rei kita tidur bersama dengan mommy juga" Ucap daddy.
"Ayo" Ucap Rei semangat.

Mereka hanya terkekeh melihat tingkah Rei yang menggemaskan ini. Setelah itu mereka pun beranjak pergi kekamar masing-masing untuk beristirahat.

Maaf untuk part ini sampai sini dulu ya.
Jangan lupa vote dan komennya.
Maaf jika author up nya lama.
Untuk kali ini partnya bukan perbawangan ya🤭

ReyhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang