3

114 15 0
                                    

"Luna apa kah kau yakin tak mau menggunakan sepatuku saja?" Ucapku saat berjalan santai dengan Luna di hutan

" Tidak perlu " ucapnya lembut tak habis fikir ada orang yang menyebutnya loony

"Tapi dingin disini Luna kau bisa sakit nanti" ucapku berjalan di samping Luna

"Ya aku sudah terbiasa" ucapnya dan aku pasrah ngangguk

" Udara kosong Luna" ucapku saat Luna mengelus thestral

" Thestral vanka, kau tak bisa melihatnya kecuali kau melihat kematian di depan matamu" cerita Luna lembut

" Aku melihat kematian di depanku tapi itu cuma memory " ucapku

" Seharusnya bisa terjadi tapi tergantung keadaan juga" Luna menengok ke belakang saat Harry mendekat

" Aku pergi Luna sepertinya kalian akan bicara berdua" ucapku lalu berjalan keluar hutan.

Lanjut di kantor Dumbledore

" Kake yakin akan melakukannya di libur nanti" tanyaku

" Ya dan kau ikut denganku juga" ucapnya

" Baiklah "ucapku

" Dan siapkan mental mu " Dumbledore

" Aku sudah terlatih akhir akhir ini " ucapku

Lalu kembali ke great hall sepetinya Harry masih bersama Luna. Tapi di meja slytherin Astoria dia melambai lambai menyuruhku duduk disana.

Aku duduk di samping nya yang sedang makan.

" Well cukup berani anak gryffindor masuk kedalam sarang ular " salah satu anak slytherin (Theodore Nott)

" Well cukup berani bagi ular berbicara di hadapan singa yang sedang lapar " ucapku sambil mengambil sandwich

" Kau kemari karena tak ada teman kan?" Draco

" Kata siapa orang Astoria yang memanggil" ucapku lalu Astoria mengangguk

" Bagaimana kabarmu di gryffindor? Mereka masih menjauhi mu?" Daphne

" Ya sama seperti sebelumnya, tak masalah bagiku tak penting juga" ucapku

" Bahkan Sahabat mu menjauhi mu"
pansy, aku menatapnya heran dengan jaaban nya dengan nada biasa itu tak. Nyolot " hanya menegaskan" sambungnya saat dia sadar aku menatapnya

" Dia tidak menjauhiku temannya yang membuatnya menjauhiku" ucapku santai

" Kau tak stress di bicarakan banyak orang? Bahkan mereka menatap kearah mu sekarang " blaise

Aku mengedarkan pandangan ke belakang " siapa peduli aku saja tak mengenal mereka apa pentingnya bagiku, menurutku mereka itu hanya kotoran yang tercium saat aku lewat" sarkas ku orang yang di sekitar menatapku

" Sepertinya kau salah masuk asrama, kau cocok di slytherin, kalimat pedas mu itu" Theodore

" Ternyata kau tak se aneh yang ku kira selama ini" pansy yang tatapannya mulai melunak

" Memang kau memikirkan apa?" Tanyaku

" Well pertama kau aneh dengan potongan pendek mu kukira kau meniruku, kedua kau punya dady issues ( gatau tulisannya rip my English) ketiga kau anak yang tak peduli sekitar keempat kau cerdas walaupun berada di barisan kedua kelima kau memiliki kelebihan " ucapnya panjang lebar

" Well kau meneliti ku sangat dalam ternyata butuh berapa lama kau meneliti ku?" Tanya ku

" Jangan pede tapi itu terlihat jelas padamu"

yovanka zabrina black ll daughter of blackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang