22. Fakta

56 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

Happy Reading

***



Pagi hari di hari Senin, Raka dan teman-temannya nampak berkumpul di depan ruang kesiswaan di SMA nya. Semua teman sekelas Raka duduk rapi berbasis diemperan itu.

"Lo udah keterima ya" ucap salah satu teman Raka untuk memecah keheningan. Nampak canggung karna udah 3 bulan lebih mereka tak jumpa.

"Ya gitu lah. Puji Tuhan" jawab Raka.

Tiba-tiba Langit, teman Raka menyeletuk dengan kerasnya,"Ka ada yang demen sama lo." Ujar Langit.

Semua atensi mata terkunci pada Langit. "Siapa?" Tanya salah satu teman cewek Raka.

Raka pun juga penasaran, dia hanya diam. "Si kelas sebelah." Jawab Langit dengan menaik turunkan alisnya menggoda.

"Siapa?" Tanya Raka

"Mawar." Teriak Langit.

Pas sekali Mawar dan teman-temannya sedang duduk didaerah itu juga. Entah kenapa Mawar dan teman-temannya disitu. Padahal belum gilirannya kelas mereka untuk mengambil ijazah.

Raka melihat Mawar dan tersenyum. Semua kira Raka juga menyukai Mawar. Karna Raka jarang sekali tersenyum bahkan ikut nrimbung sama teman-temannya.

Sekitar 15 menit Raka digoda oleh teman-temannya, akhirnya Raka bisa masuk kedalam dan sesegera mengambil ijazahnya. Raka sudah cap 3 jari sekitar seminggu yang lalu. Dan karna ijazah yang suatu kewajiban untuk mendaftar ulang itu mengharuskan sekolah Raka memproses dengan cepat.

"Maraka." Panggil Mawar saat Raka baru saja keluar. Semua orang menatap mereka berdua. Hal itu membuat Raka risih.

"Ya?"

"Boleh ngomong sesuatu?" Ujar Mawar.

"Soal?" Tanya Raka bingung.

"Gue suka sama lo."

Raka terkejut, masalahnya dia berada tepat didepan pintu kesiswaan. Raka sudah punya Alma. Dan tak ada orang yang tau satupun. Raka tak suka hubungan yang diumbar. Namun sesekali ingin sekali dia mengumbar tentang Alma untuk menghindari kejadian seperti ini.

Raka tersenyum,"kita omongin di ruang musik aja."

"Cieee...." Sorak semua orang yang ada disana.

"Jangan lupa pajak nya ya Mawar!!" Teriak teman-teman Mawar. Dan dibalas senyuman oleh Mawar.

Raka membuka ruang musik, dia menyodorkan kursi yang tertata rapi ke arah Mawar. Hal itu membuat Mawar semakin yakin kalau dia akan diterima. Semakin yakin pula karna Raka memperlakukan dia seperti ini.

CINTA SEGITIGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang