***
Happy Reading
***
Perjalanan Alma dan Raka ditemani oleh kakaknya Tirta dan Fatimah. Sayangnya mama Raka tidak jadi ikut karna menurut mamanya ini acara anak remaja. Kalau beliau ikut, bisa saja beliau melarang mereka melakukan ini itu.
Untuk bunda Alma, selepas menanyakan apakah Alma boleh kalau tidak bersama mama Raka, beliau menjawab boleh. Lagian mereka juga pernah double-date waktu malam valentine kemarin. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Raka sedikit canggung karna waktu itu keluarga Alma belum mengetahui siapa dirinya. Tapi bunda Alma meyakinkan,"nggak ada orang yang nggak salah. Kamu melakukan itu pasti ada alasannya. Mama kamu pernah bilang sama bunda, bagaimana perjuangan kamu, bagaimana sifat pesimis kamu muncul dan banyak hal yang kamu pikirkan. Pasti nya, sekarang kamu juga memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan kalian. Nak, selagi masih muda. Nikmati saja alur yang diberikan sama Allah. Semua pasti ada hikmahnya." Tutur bunda Alma beberapa hari lalu.
Alma menemani Raka duduk di bangku depan. Tirta sengaja duduk di bangku belakang karna tadi malam dia baru saja pulang ke rumah.
"Ngantuk ya?" Tanya Raka.
Alma menengok ke arah Raka,"dikit."
"Tidur aja."
"Lo gak ada temennya." Jawab Alma.
Raka meraih tangan kanan Alma. Membawa tangan Alma ke genggamannya. Alma melihat ke arah Raka dan tersenyum.
***
Perjalanan yang memakan waktu satu jam yang menurut mereka melelahkan itu terbayar dengan suasana dinginnya hutan dan jernihnya air sungai. Alma tercengang melihat suasana begitu nyamannya. Kalau kata Raka, lokasi ini memang tersembunyi. Dilihat dari perjalanan mereka tadi menempuh beberapa plosok perdesaan.
"Cantik banget." Gumam Alma
"Kayak lo." Usil Raka
Alma mendecih,"apaan."
Raka membantu kakaknya untuk mendirikan dua tenda. Satu untuk mereka dan satu lagi untuk Fatimah dan Alma. Sementara para cewek menyiapkan mie rebus instan dengan kompor camping yang mereka sewa.
"Kak Tirta, Raka!!" Panggil Alma saat mie yang mereka masak sudah siap namun para cowok masih asik bermain air di pinggiran sungai.
"Makan dulu yuk." Ajak Fatimah.
"Wahhh!" Seru Tirta
"Baunya sedep banget." Lanjutnya.
"Sini tak ambilkan." Kata Fatimah ke Tirta.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEGITIGA [END]
Fanfiction[END] - [lokal ver] - [Mark Lee] Alam semesta ini sungguh misterius. Bahkan untuk urusan cinta. Tuhan, aku bertanya mengapa engkau mempertemukan kita tanpa menyatukan kita? Jawaban yang terlihat nyata namun masih dipertanyakan. Kalian beda, satu me...