Jangan lupa untuk memberikan Vote pada cerita ini ^_^
H a p p y R e a d i n g . . .
~♥~“Aku masih ingin hidup.”
—Kiara A.D
~♥~
17 Mei 2015
Aku menatap pria yang tersenyum lembut padaku. Dia memegang tanganku, dan mengelusnya penuh kelembutan.
“Aku senang kamu sudah baikkan, Ara. Makanya, lain kali jangan bandel kalau dibilangin. Istirahat yang cukup, sama jaga pola makan kamu.” Aku tersenyum saat mendengar ucapannya yang menesehatiku namun penuh perhatian.
Melihat senyumnya membuatku dadaku terasa sesak. Perasaan ragu menghampiriku. Tapi, ini adalah keputusanku, aku tetap harus mengatakannya walau mungkin akan mengecewakannya.
Kutarik perlahan tanganku berada di genggamanya. Dia menarik kembali tanganku dan mengangkat keningnya bertanya.
“Kenapa, Ara? Ada masalah?”
Aku kembali menarik tanganku dan bergantian menggenggam tangannya.
“Ada yang mau aku sampain sama kamu.” Aku terdiam, dia juga masih diam menunggu lanjutan dari perkataanku.
“Maaf, Vin. Aku nggak bisa masuk kuliah bareng kamu. Aku pingin lanjut ke Amerika. Itu udah jadi mimpi aku sejak dulu, dan aku ingin mewujudkannya.” Aku menundukkan kepalaku setelah mengatakan semua itu. Aku tidak berani menatap wajahnya yang mungkin kecewa padaku.
Kurasakan tangannya menjauh dari genggamanku. Dia melepaskan tanganku.
“Kamu udah daftar?” tanyanya, dan aku hanya mengangguk, masih dengan kepala tertunduk.
“Udah diterima?” tanyanya lagi, yang kubalas dengan anggukan kepala lagi.
“Kenapa baru bilang sekarang, hm? Kan kalau kamu bilang dari awal, aku juga bisa usahain biar bisa kuliah di sana bareng kamu.” Aku menganggkat kepalaku saat mendengar ucapannya. Aku menatap matanya yang memandangku kecewa.
“Kapan kamu berangkat?” tanyanya menatapku.
“Besok.” Hening, tidak ada lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh Kevin, membuatku menjadi gelisah.
“Maaf, Vin.” Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku.
Kulihat dia yang menghela napas panjang, kemudian meraih tangangku.
“Aku memang sedikit kecewa. Kamu nggak mau membaginya denganku, padahal kamu tahu bahwa kuliah bareng kamu itu adalah impianku. Tapi baiklah, aku nggak mungkin marah atau menghalangi cita-cita kamu. Aku hanya ingin kita tetap sama, walaupun nanti kita akan berbeda benua. Kamu mengerti maksudku kan, Ara?” Senyumku mengembang saat mendengar perkataannya. Dia memang paling mengerti aku.
“Aku ingin kita tetap bersama, aku bisa LDR asal itu kamu.” Perkataannya membuat senyumku semakin lebar. Aku kemudian menganggukan kepala menyetujui ucapannya.
“Aku sayang kamu, Vin.”
“Aku juga sayang kamu, Ara.”
~♥~18 Mei 2015
Aku menatap mamaku yang masih menangis sejak pagi tadi. Hari ini hari keberangkatanku, dan keluargaku kini menemaniku disini. Dan tentu saja ada Kevin dan juga Clara yang tampak tak rela ditinggal olehku.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX | My Future Husband
Romance⚠️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kiara tidak menyangka jika kepulangannya disambut oleh hal tak terduga. Penghianatan, kekecewaan, hingga permintaan yang tak pernah dibayangkan olehnya. Takdir seolah mempermainkannya, terus saja membawanya pada titik...