Chapter 5

137 20 57
                                    

Follow, Vote, dan Comment!
Kalau ada typo, tolong ditandain biar bisa langsung diperbaiki.

Happy Reading...

~♥~

"Kamu pernah menjadi alasanku tersenyum bahagia, sebelum menjadi penyebab lukaku."

~♥~

Hening, aku masih menatap bingung pada Clara yang terpaku menatapku.

"La?" Panggilku.

"Aku tinggal disini." Ucapan Clara membuatku bertambah bingung.

"Hah? Tinggal disini? Maksud lo?" tanyaku lagi, namun Clara kembali terdiam.

Pikiran-pikiran negativ yang mulai bermunculan di otakku, namun aku langsung menepisnya.

"Ohh, lo lagi numpang di rumahnya Kevin ya?" tanyaku kembali, mencoba berpikiran positif.

"Kevin mana? Gue kangen banget sama dia." Kulihat Clara yang tampak gelisah memainkan tangannya, seperti kebiasaannya.

"Semua sudah berubah, Ra." Aku terdiam, otakku mencoba untuk mencerna perkataan Clara.

"Kita udah nggak sama seperti dulu lagi, Ra. Lo, gue ataupun Kevin," jelas Clara.

"Gue istrinya Kevin."

Napasku terasa berhenti sejenak saat kata-kata yang tidak pernah kubayangkan, keluar dari mulut Clara.

"Hahaha. Lo pasti bercanda kan? Lo sama Kevin pasti mau ngeprank gue kan? Iya kan?"

Aku mencoba tertawa seakan baru saja mendengar sebuah lelucon. Namun diamnya Clara membuat tawaku terhenti.

Mataku berkaca-kaca, dan kugenggam tangan Clara, "semua itu nggak bener kan?" tanyaku lagi.

Clara menarik tangannya, dan menatapku penuh penyesalan. "Maaf, Ara."

"La!"

"Ada apa ini?"

Suara itu...

"Kiara?!"

Kevin...

"Apa maksud ucapan Clara?"

Aku sebenarnya sangat ingin memeluknya dan mengatakan bahwa aku sangat merindukannya, tapi entah kenapa malah kata-kata itu yang keluar dari mulutku.

"Apa maksud kamu, Ra?"

"Clara bilang kalau dia istri kamu... Itu bohong kan?" tanyaku lagi, berharap bahwa Kevin akan membenarkan ucapanku. Tapi diamnya Kevin seolah membenarkan semua ucapan Clara.

"Jadi... Itu benar?"

"Ra..."

Plakkk

"Brengsek!!!"
"BAJINGAN KAMU, VIN!!!"
"GILA YA KALIAN BERDUA?! NUSUK DARI BELAKANG!!!"

Aku tidak ingin menangis, aku tidak ingin tampak menyedihkan didepan mereka, tapi air mataku turun dengan sendirinya tanpa bisa kucegah.

"Kenapa kamu tega, Vin?"
"Aku berusaha mati-matian menjaga dan mempertahankan hubungan kita! Tapi, ternyata aku dengan bodohnya berusaha untuk mempertahankan hubungan yang sudah kamu hancurkannya."

Aku tersenyum miris menatap dua manusia yang benar-benar tega berbuat seperti ini padaku.

"Dan lo, La. Temen gue, sahabat gue, orang yang gue percaya ternyata malah menusuk gue dari belakang."

EX | My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang