#5

1.4K 237 25
                                    

Andin dan Queen masih disana, sepertinya mereka masih rindu akan kedua orang tuanya itu.
Sampai akhirnya mereka pun pamit untuk pulang karna hari sudah menjelang siang.

"Mah pah Andin sama Queen pulang dulu yah, nanti kita kesini lagi ketemu sama mama papah" ucapnya dengan tersenyum manis

" iya mah pah Queen sama kak Andin pulang dulu yah, dadah" ucap Queen sambil melambaikan tangannya kearah dua liang lahat di depannya.

×××

Disisi lain Aldebaran masih saja melamun di dalam kamarnya, kondisi hatinya saat
ini jauh dari kata baik.
Ia masih saja memikirkan ucapan Andin semalam, sebenarnya ada apa? Kenapa ia tak tahu?

Suara ketukan pintu dari luar kamar berhasil membuyarkan lamunan Al kala itu, ia pun langsung menyuruh orang tersebut untuk masuk.
Ternyata orang itu adalah mbok Yati, beliau menghampiri Aldebaran bertujuan untuk mengajaknya sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Mas Al kenapa? Kok murung gitu?" tanya mbok Yati dengan suara yang begitu lembut
"Gpp mbok" jawabnya diiringi dengan senyum tipis yang di paksanya.

Mbok Yati menatap Al, dengan tatapan penuh iba, ia tahu bahwa Aldebaran sekarang sedang tidak baik baik saja.

"Oiya mas Al belum sarapan kan? Kita sarapan di ruang makan yah, ibu sama bapak juga udah nungguin disana" tutur mbok Yati yang mengajak Aldebaran untuk sarapan pagi ini

"Al gak laper mbok, mbok duluan aja yaa, nanti kalau Al laper, Al tinggal ambil sendiri"
"Yaudah mbok keluar dulu yah, kalau laper mas Al bisa panggil mbok" ucap mbok Yati yang tau akan keadaan Al saat ini, ia tahu kalau saat ini Aldebaran butuh ruang untuk menenangkan dirinya sendiri

"Iya mbok" jawab Al di iringi dengan senyum manisnya.
Setelah itu mbok Yati pun pergi meninggalkan Al sendirian di kamarnya, memberikan ruang untuk menenangkan dirinya.

Saat mbok Yati pergi ke Ruang makan untuk menyajikan makanan yang telah di masaknya, Rosa ibu dari Aldebaran menanyakan keberadaan sang anak kepadanya.
Ia pun menjelaskan bahwa Al anaknya tak mau makan dengan alasan dia tak lapar, dan juga dia memberitahu keadaan Aldebaran saat ini.

Setelah selesai menyajikan makanannya, mbok Yati pun pamit untuk pergi ke dapur dan membersihkan alat masak yang di gunakannya untuk memasak nasi goreng pagi ini.

"Pah kita samperin Al yuk, mama takut dia kenapa napa" ucap Rosa dengan perasaan  yang begitu khawatir pada anak sulungnya itu
"Iya, kita samperin Al yah"

Rosa dan Pratama pun pergi untuk mengecek keadaan anaknya itu.
Rosa pun mengetuk pintu kamar Aldebaran, dengan Aldebaran yang teriak dari dalam kamar mempersilahkannya untuk masuk.

"Hey Al, how are you?" tanya mama Rosa yang ingin memastikan keadaan Al sekarang
"I'm fine, ma" jawabnya dengan suaranya yang lemah tak seperti biasanya

"Mah pah, aku mau tanya sesuatu" ucap Al sambil menatap bergantian kedua orang tuanya
"Kenapa Andin bilang kalau aku adalah anak dari seorang pembunuh?" lanjutnya

Deg!
Pertanyaan itu kini kembali di lontarkan oleh Aldebaran, setelah semalam ia menanyakannya tetapi dia tak mendapat jawaban apapun.

Rosa menatap suaminya seolah mengisyaratkan ia tak tahu harus menjawab apa, dengan penuh keyakinan Pratama pun mencoba menjelaskan semuanya terhadap anak sulungnya itu.

I Always Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang