#13

1.6K 202 40
                                    

Happy Reading...

Sudah tiga hari lamanya Andin memutuskan untuk tidak berangkat bekerja. Ia masih takut kalau Samuel nanti akan berbuat hal yang nekat padanya.
Sementara Aldebaran, dia sedang berada di luar kota sekarang, untuk menyelesaikan pekerjaannya disana. 

Hari ini Andin memutuskan untuk resign dari pekerjaannya, ia sudah tak nyaman dengan kondisi sekarang. Dimana bosnya itu mempunyai rasa yang lebih kepadanya.

Dengan penuh keyakinan Andin melangkahkan kakinya didepan ruang kerja Samuel.
"Selamat pagi pak" sapanya
"Pagi juga, sudah lama saya gak ngeliat kamu" balas Sam
"Oiya ada apa?" lanjutnya

"Saya- mau mengundurkan diri dari sini pak" ucapnya terbata bata
"Mengundurkan diri?!"
"Iya, saya udah gak nyaman kerja disini. Dan untuk hutang saya sama bapak, minggu ini akan saya lunaskan" ucap Andin

"Uang dari mana kamu akan bayar? Atau kamu sudah berubah fikiran? Meninggalkan calon suami kamu dan_
"Uang dari mana, itu bukan urusan bapak! Dan satu lagi, saya gak akan pernah tinggalin calon suami saya, demi laki laki seperti bapak!" sulutnya
"Permisi" lanjutnya lantas bergegas pergi meninggalkan ruang kerja Samuel

"Kurang ajar Andin, lihat saja nanti, gak akan saya lepasin kamu! Dan gak akan bisa kamu ninggalin saya!"

×××

Andin sudah memilih keputusan, setelah ia resign dari perkerjaan sebelumnya, ia akan segera mencari pekerjaan yang baru. Dan untuk melunasi hutangnya pada Samuel, ia akan meminjam kepada bank dan akan di bayar berangsur dari gaji pekerjaan barunya nanti.

Dengan begitu hubungannya dengan Aldebaran akan baik baik saja, tanpa ia harus meminta bantuan pada calon suaminya.
Semoga saja apa yang sudah di susunnya bisa berjalan sesuai keinginannya. 

Satu minggu setelah Andin datang ke caffe sunset untuk mengundurkan diri, kini ia kembali mendatangi caffe tersebut untuk bertemu dengan Samuel.
Ia berniat untuk melunasi hutangnya hari ini.

Kini Andin sudah memasuki ruang kerja Samuel dan langsung memberikan uang yang sudah di siapkannya untuk membayar hutangnya.
"Ini uang, untuk membayar hutang saya kepada bapak"

Sedangkan Samuel ia hanya tersenyum devil disana
"Sebenarnya kamu gak perlu repot repot bayar hutang kamu ke saya, cukup kamu tinggalin Aldebaran dan kamu mau sama saya" ucapnya enteng
"Sayangnya saya tidak akan memilih pilihan itu, lebih baik saya membayar hutang saya, dari pada harus hidup bersama laki laki seperti Anda!" balasnya

"Berani kamu bilang kayak gitu di depan saya?!" gertaknya lantas berdiri dari kursinya dan mendekat ke arah Andin
"Untuk apa saya tidak berani?" balas Andin

Kini mereka saling menatap sinis satu sama lain, entahlah tiba tiba ada perasaan buruk di hati Andin, ia merasa seperti akan terjadi sesuatu yang tidak akan mengenakan baginya.
Karena itu Andin hendak bergegas pergi dari ruangan itu.

"Saya rasa urusan saya sudah selesai dengan anda!" ucapnya lalu hendak pergi meninggalkan ruang kerja Samuel.
Namun tindakannya itu terlebih dahulu di hentikan oleh cengkraman tangan dari Samuel.

"Mau kemana kamu?!"
"Saya mau pergi, urusan kita sudah selesai!" gertak Andin dengan ia yang berusaha melepaskan cengkraman tangan dari Samuel
"Saya gak akan pernah biarin kamu pergi dari hidup saya!"

Kini mata Andin membulat sempurna, rasa takut itu kini semakin melekat pada dirinya. Ia pun terus memberontak agar ia bisa lepas dari genggaman Samuel.
Sayangnya tenaganya tak sebanding dengan pria yang kini mencengkram pergelangannya.
Sampai akhirnya ia jatuh dan terbentur oleh sebuah meja yang berada disana, dan tak lama setelahnya dia pun tak sadarkan diri.

"Saya gak akan biarin kamu tinggalin saya, dan saya akan buat kamu gak bisa tinggalin saya!" gumamnya

Setelah kejadian itu Samuel pun langsung membawa Andin kedalam gendongannya, dan langsung membawa gadis itu keluar dari ruang kerjanya.
Setelah keluar dari ruang kerjanya, Elsa yang tak lain adalah teman dekat Andin dulu di restoran tersebut, terkejut melihat teman dekatnya yang berada di gendongan bosnya sekarang.

"Lho pak Andin kenapa?!" tanyanya dengan raut wajah yang amat sangat khawatir akan kondisi temannya
"Dia tadi pingsan, dan saya akan bawa dia ke rumah sakit. Saya titip caffe ya, saya harus segera bawa Andin ke rumah sakit" jelas Sam
"Baik pak"

×××

Sementara di tempat yang berbeda nampak Aldebaran yang sedang meeting dengan klien kerjanya. Tiba tiba saja dirinya teringat dengan calon istrinya yang tak lain adalah Andinina, kenapa rasa khawatir akan gadisnya itu tiba tiba terasa dalam hatinya?
Apa ada sesuatu hal yang terjadi pada Andin?

Sontak panggilan dari Rendy asistennya itu berhasil membuyarkan lamunan Aldebaran
"Bapak baik baik aja?" tanyanya
"Oh iya, saya baik baik aja. Kita lanjut ya meeting nya" balasnya
"Baik pak"

"Saya harap kamu baik baik aja Ndin" batin Aldebaran.

×××

Di sisi lain Samuel yang tengah membawa Andin yang sedang pingsan, dia tak lantas membawa gadis itu ke rumah sakit melainkan ke unit apartemennya.
Bukannya dia menyadarkan Andin, tetapi ia malah membuat gadis itu agar tak cepat sadar.

Di dalam perjalanan tadi, ia sempat membeli obat bius. Sebenarnya di jalan tadi Andin sudah sempat sadar, tapi karna kelakuan dari Samuel yang langsung membiusnya, ia pun lantas  kembali pingsan.

Di dalam unit apartemen milik Samuel, tampak Andin yang sedang berbaring. Nampaknya gadis itu tak kunjung sadar, di samping Andin nampak Samuel yang tengah mengelus lembut pipi Andin. Sebenarnya ingin apa lelaki itu?

"Saya akan buat kamu, gak bisa ninggalin saya, karna saya gak mau hal itu sampai terjadi" gumamnya.

'Cup'






Jangan lupa vote ❤





I Always Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang