Chp. 3

404 49 8
                                    

ೋ❀❀ೋ

Tsukasa dan Hanami duduk di bangku taman RS setelah membeli makanan di kantin.

Hanami mengigit biskuit yg ia beli tdi. "Oh, ya, Tsukasa."

Tsukasa menoleh. "Umurmu berapa?" Tanya Hanami.

"18."

"Oh, berarti aku lebih tua setahun darimu, hehe," canda Hanami.

"Oh umurmu 19? Kau mahasiswa atau masih SMA?" Tanya Tsukasa.

"Aku sudah lulus kuliah," ucap Hanami sambil mengorek telinga.

"Hah?!" Pekik Tsukasa terkejut.

"Hahaha, jangan terkejut seperti itu. Iya, aku sudah lulus kuliah. Karna aku dulu saat SD aku hanya sekolah 5 tahun, SMP dan SMA 2 tahun. Kuliah hanya 2 semester," tutur Hanami.

"Kau pasti anak yang pintar 'kan? Kau sampai menyelesaikan sekolah dgn cepat," ungkap Tsukasa.

"Hahaha, tidak juga. Adikku lebih bahkan lebih pintar dariku. Aku hanya ingin cepat-cepat selesai sekolah, lalu mengambil jurusan yang ku mau."

Tsukasa tersenyum, "kau berkata seperti itu seakan akan itu sangat mudah."

"Hahaha, tak juga. Terkadang sulit mencari sekolah yang menerima siswa yang sekolahnya setengah-setengah," keluh Hanami.

Tsukasa mengangguk. "Kau masuk jurusan apa?"

Hanami berpikir sejenak, ia harus menyembunyikan indentitasnya, maka dari itu ia tak bisa menjawab kalau ia mengambil jurusan militer.

"Ekonomi," ucap Hanami, lalu mengigit biskuitnya.

"Oh, begitu...."

Tsukasa terdiam. Keduanya tak membicarakan apa-apa lagi setelah 3 menit.

"Ada yang ingin kau bicarakan lagi?" Tanya Hanami yang baru saja datang setelah membuang bungkus biskuitnya.

"A-aku...."

Hanami menaikkan alisnya, menunggu jawaban Tsukasa.

Tsukasa mengaruk tengkuknya. "Aku bingung mau bicara apa lagi," ucap Tsukasa dengan senyum canggungnya.

Ah ... Hanami jadi ikutan canggung. Hanami punya ide. Hanami mencari kartu nomor telpon di tasnya. "Tsukasa, ini."

Tsukasa menatap kartu itu sebentar, lalu menerimanya. Hanami berdiri dari duduknya, "jika kau ingin membicarakan sesuatu, kau bisa hubungi aku."

Tsukasa mendongak, lalu menatap kartu yg diberikan Hanami kembali. 

"Kalau begitu, sampai jumpa lagi." Hanami lalu berjalan menjauh.

"Tunggu!""

Hanami berbalik badan. Tsukasa berjalan mendekat ke arah gadis itu. "Kenapa kau memberikan nomormu padaku?"

"Huh?"

"Maksudku, bukankah ini agak privasi, kau tak boleh memberikan nomormu pada orang asing secara cuma cuma," jelas Tsukasa.

Hanami tertawa pelan. Tsukasa bingung dgn reaksi Hanami. Gadis itu memiringkan kepalanya sambil tersenyum, "aku sudah menganggapmu teman kok, jadi untuk apa aku takut memberikan nomorku sendiri."

Tsukasa terpaku. 

Gadis itu memeriksa jam tangannya dan menatap Tsukasa, "ini sudah waktunya aku mengambil shift malamku di cafe. Jadi, aku pergi dulu, ya?" Tanya Hanami.

"Iya...."

Hanami berjalan menjauh. Tsukasa menatap intens punggung Hanami yang perlahan menjauh.

Tsukasa tersenyum tipis, ia melihat kembali kartu nomor Hanami. "Teman, ya?"

[✓] Sympathy ; Tsukasa Shishio x Readers [Dr.stone Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang