Chp. 27

92 12 5
                                    

***

Jam 05:30 pagi. Tsukasa bangun. Ia terduduk untuk mengumpulkan energi. Ia melirik ke samping, ternyata futon tempat Hanami tidur sudah dilipat rapi.

Tsukasa tertegun, ia menoleh kesana kemari, tak kunjung menemukan Hanami. Ia pun langsung saja mandi, sekali lagi ia takut dimarahi.

Setelah mandi ia memakai seragamnya, lalu ke kamar Hanami. Setelah sampai disana, Tsukasa membuka pintu kamar Hanami.

Alangkah terkejutnya ia, melihat Taeru bertelanjang dada tengah duduk di lantai. T-tidak, ia tidak masalah dengsn itu tapi... H-Hanami.....

"SIALAN!!!! KAU INGIN MATI HUH!!!" teriak Hanami sembari menyemprotkan air panas ke Taeru, airnya di wadahi dengan botol kecil agar tak terciprat kemana mana.

"HEY HEY HANAMI!!! HENTIKAN HOI!!! A-AKU HANYA BERCANDA!!!!" Taeru juga berteriak.

Tsukasa memasang wajah pucat. Mungkin sewaktu waktu, ia akan mengalami hal yang sama.

"OH! TSUKASA!!! TOLONG AKU!!!" Taeru meminta tolong ke Tsukasa yang masih mematung di pintu.

Hanami refleks menoleh, "oh, sudah mandi? Bagus, sarapanmu ada di meja."

Tsukasa mengangguk patuh, ia langsung menuju meja. "OI OI!!! TSUKASA OI!!! TOLONGLAH AKU DULU!!!" Teriak Taeru sekali lagi.

"JANGAN LIBATKAN TSUKASA BAJINGAN!!!" Hanami menyemprotkan air panasnya lagi.

"HEY HANAMI MATAKU!!!!" Taeru menutupi matanya.

"Uh ... a-ada apa ini?" Tsukasa memberanikan diri untuk bertanya.

"DIA MENUMPAHKAN BIRNYA DI KASUR KU!!! KAU BISA BAYANGKAN ITU TSUKASA?! DIA KIRA MENCUCI KASUR ITU GAMPANG HAH?!?!" Hanami kini menjambak rambut Taeru.

"ACK-AW AW!!! HANAMI!!!"

"H-Hanami, lebih baik kita sarapan dulu. Lalu, tidak baik marah marah di pagi hari, itu tidak akan membuat kasurmu kering begitu saja," nasehat Tsukasa dengan wajah takut takut.

Hanami yang tengah menjambak Taeru terdiam. Kemudian, ia menghela napas. "Kau benar..."

Hanami pun menghempaskan kasar rambut Taeru sampai sampai pria bertato itu terjungkal ke belakang.

Hanami dgn wajah datar mendekati Tsukasa. "Kau juga! Makan!" teriak Hanami ke Taeru.

Taeru mengusap air matanya yang keluar dari ujung mata. "Hiks.. i-iya.."

Taeru pun mendekati mereka berdua. Mereka pun makan dlm diam. Tak selang 2 menit Hanami menghentikan makannya.

Ia pun berdiri. Tsukasa melirik piring milik Hanami. "Hanami, kenapa kau hanya makan sedikit?"

"Uhm. Aku lumayan buru buru hari ini. Aku akan ke kampusku," ucap Hanami lalu menyiapkan sebuah kotak bekal, ia jejer 4 kotak makan tersebut untuk diisi, 3 punya nya, dan 1 untuk Tsukasa.

"Hah? Untuk apa?" tanya Taeru.

"Entahlah. Mungkin adik tingkatku perlu bantuan," ucap Hanami.

Hanami dgn cepat mengisi 4 kotak makan tersebut. Setelah jadi satu, ia mengikatnya dengan kain hitam, lalu ia beri ke Tsukasa. "Ini, bekalmu."

"Bekalku?!" Taeru tersipu sembari menangkup wajah.

"Aku tendang juga wajahmu itu," gerutu Hanami.

Tsukasa mengangguk, "terimakasih."

"Enaknya dibuatkan bento, hiks...." cibir Taeru.

"Kau tidak berpergian. Untuk apa aku membuatkannya," tambah Hanami.

[✓] Sympathy ; Tsukasa Shishio x Readers [Dr.stone Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang