Chp. 13

179 20 12
                                    

ೋ❀❀ೋ

"Gaps!!"

Hanami terbangun secara tiba tiba setelah mendapat sebuah kenangan masa lakunya bersama Hyoga.

Ia berdecak, ia memijat pelan dahinya, namun jarinya terhalang sebuah kain.

Ia mengambil kain tersebut. "Huh? Kain? Masih hangat," gumam Hanami sembari menggenggam kain tersebut.

"Hanami."

Hanami menoleh. "Tsukasa?"

Tsukasa mendekat sembari membawa teh hitam hangat. "Ini untukmu."

Hanami masih mematung, tak bergerak. Tsukasa mengambil kain yang dipegang Hanami, ia menempelkan kain itu kembali ke dahi Hanami.

Hanami menunduk. Tsukasa sedikit bingung. "Hanami."

Hanami mendongak, "ya?"

"Kau menangis? Matamu sembab."

Hanami memegang kelopak matanya, iya kantung matanya sedikit menonjol. "Hm, m-mungkin karna aku demam."

Tsukasa mendengus, ia menawarkan kembali teh hitam yang ia bawa tdi ke Hanami. "Terimakasih," ucap Hanami.

Ia meminum teh tersebut. Tsukasa berdiri, dan berjalan ke area dapur. Ia membawa sebuah mangkok berisi air hangat.

Ia mengambil kembali kain yang menempel di dahi Hanami. Hanami terdiam, ja terus menatap Tsukasa yang tengah merendam kain tersebut lalu memerasnya, hal itu mengingatkannya pada adiknya, Senku, saat merawatnya.

Tsukasa hendak menempelkan kain tersebut ke dahi Hanami namun, Hanami mendorong pelan tangan Tsukasa.

"Ku rasa aku sudah membaik."

"Benarkah?"

Hanami mengangguk. Tsukasa merendam kain tersebut kembali, lalu ke nakas untuk mencari termometer.

Ia mengecek suhu Hanami. Setelah termometer menunjukan hasilnya, Tsukasa tersenyum tipis.

"Hm, demammu sudah reda."

Hanami meregangkan badan. "Kalau begitu aku bisa ke pelatihan militer lagi." Hanami hendak berdiri namun tangannya digenggam Tsukasa.

Hanami menoleh. "Eh?"

"Lebih baik kau beristirahat sehari dulu. Karna kau baru pulih, aku khawatir kau kembali sakit," ucap Tsukasa menatap langsung ke mata Hanami.

Hanami memberi sorot mata tajam. Tsukasa tampak tak terpengaruh oleh sorotan matanya. Hanami menghela napas lelah.

"Baik lah, kau benar juga."

Tsukasa melepaskan genggamannya. "Aku mandi dulu. Kau lebih baik mandi jg, nanti kita sarapan" perintah Hanami.

***

Tsukasa berdiri didepan cermin di kamarnya sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Tak sengaja, hidungnya menghirup bau enak. Bau ayam.

[✓] Sympathy ; Tsukasa Shishio x Readers [Dr.stone Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang