Matahari mulai naik, Baekhyun kini sedang memotong sayur sambil bersenandung ria. Pagi ini ia akan memasak sayur sop dan ayam goreng saja, karena anggota keluarganya ini rajin berangkat pagi, jadi makanan harus matang lebih cepat.
Di kamar Jisung, Chenle baru saja terbangun, ia mengeliatkan tubuhnya sambil menyibak selimut. Mengedipkan kedipkan matanya sejenak mencoba membiasakan matanya dengan cahaya lampu. Ia baru sadar kalau ini bukan kamarnya, Chenle memutuskan untuk keluar kamar berniat untuk membantu pekerjaan rumah sebagai imbalan karena mengizinkannya tidur disini.
“eh sudah bangun” ucap Baekhyun yang sibuk mencuci beras
Chenle mengangguk kemudian menghampiri Baekhyun di dapur, ia menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu yang bisa ia lakukan.
“Lele bantu cuci ayam ya” ucap Chenle diangguki oleh Baekhyun
Kini keduanya sedang sibuk berkutat didapur, lain dengan kedua lelaki yang sedang berebut kamar mandi ini.
“Jisung mau mandi dulu”
“gak, ayah dulu yang mandi”
“Jisung dulu, mau cepet ketemu Chenle awas”
“ayah juga mau ketemu bunda, mingir kamu”
Jisung berdiri didepan kamar mandi, ia tidak mau mengingkir.
“yaudah mandi bareng” final Chanyeol
“ogah, ntar ayah lihat punya Jisung”
Blamm
Pintu kamar mandi ditutup dengan keras oleh Jisung, Chanyeol memutuskan kembali merebahkan tubuhnya dikasur sembari menunggu sang anak selesai mandi.
10 menit
20 menit
Jisung keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit dipinggangnya, ia langsung saja keluar kamar tanpa memperdulikan sang ayah yang tengah memanggilnya.
Disis lain Chenle baru saja selesai membantu Baekhyun, sekarang ia sedang berada di kamar Jisung, membuka paket kantung plastik yang berisi seragam serta buku sekolahnya.
Grepp
Jisung memeluk tubuh Chenle dari belakang, Chenle tidak menolak karena ia juga senang dipeluk Jisung. Namun namja manis itu mendadak mematung saat ia merasakan tubuh bagian depan Jisung di punggungnya, kekasihnya itu belum memakai baju.
“Jisung lepas, Lele belum mandi” ucap Chenle sedikit gugup
Jisung sedikit melonggarkan pelukannya “biar aja yang penting bisa peluk Lele”
Chenle tidak ingin berlama lama seperti ini, jika orang tua Jisung melihat pasti mereka mengira hal yang tidak tidak padanya dan juga Jisung.
“Lele mau mandi” Chenle melepas pelukan Jisung lalu berlari ke kamar mandi sambil membawa kantung plastik yang berisi seragam sekolah.
Kini keempat orang itu sudah mandi, sudah rapi dan sudah siap berangkat setelah sarapan, Jisung Chenle berangkat sekolah, Chanyeol ke kantor, Baekhyun ada urusan dengan ibu ibu komplek.
“Chenle berangkat naik motor gpp?” tanya Baekhyun sambil menyendokkan nasi di piring Chenle
“gpp bunda, waktu kesini kan juga naik motor”
Makan pagi di rumah Jisung berlangsung dengan tenang, tidak ada keributan seperti dirumah Chenle.
Jisung berdiri mengambil tas sekolahnya “ayo berangkat”
Chenle mengangguk, ia mengambil tas sekolahnya. Setelah pamit pada orang tua Jisung keduanya pergi keluar rumah untuk pergi ke sekolah.
*
Chenle turun dari motor Jisung, ia terlihat kesusahan saat membuka pengait helmnya. Jisung terkekeh melihat sang kekasih kesusahan lalu membantunya.
“gitu aja ga bisa” ucap Jisung sambil melepas helm Chenle
“susah tau, itunya gak mau lepas” Chenle cemberut
Karena gemas, Jisung mengusak rambut Chenle, membuat rambut kekasih manisnya itu berantakan.
“JISUNG, KAN JADI KUSUT”Chenle merapikan rambutnya
Jisung tertawa, seru rasanya melihat Chenle seperti ini.
“Pwark Jisung” Jaemin dkk baru saja selesai memarkir motornya lalu menghampiri Jisung
“yo Jisung, pagi pagi udah kencan” sapa Mark memukul mukul pelan pundak Jisung
“manis bener, pinter Jisung nyarinya” Jeno mencubit pipi Chenle yang langsung ditepis tangannya oleh Jisung
Jisung menarik Chenle mendekat ke arahnya, ia memeluk pundak Chenle dari samping “punya Jisung, ga usah pegang pegang”
“buset posesif” Jeno pergi berlari kecil kebelakang Jaemin
“Le pinjam Jisung ya” ucap Mark yang dijawab anggukan oleh Chenle
Mereka berempat pergi entah kemana, Chenle tidak peduli yang penting Jisungnya itu tidak pergi berselingkuh. Chenle melangkahkan kakinya santai menuju ke kelas, sudah ada Haechan disana, ada Renjun juga dengan nasi uduknya.
“Lele utang cerita” oke Haechan merajuk
“hehe jadi gini” Chenle mendudukkan pantatnya ke kursi
Chenle menceritakan semuanya pada Haechan dan Renjun, meskipun kenal belum lama tapi kalau sudah baper ya begitulah, untung saja Jisung juga menyukai Chenle, jadi hasilnya tidak memalukan, malah menghadirkan status baru bagi mereka berdua.
“untung aja Jisungnya juga suka” Renjun melipat kertas bekas nasi uduknya yang sudah habis
“kalau gue ngomong gitu ke Mark, kira kira bakal jadi kayak Chenle Jisung gak ya” Haechan menidurkan kepalanya di meja Chenle.
“beda Chan, itukan Jisung yang memperlakukan Chenle secara khusus, kalau lu kan elo yang demen sama Mark” ucap Renjun lalu minum air dari botol minumnya
Chenle hanya diam, ia tidak memberi saran apa pun untuk Haechan karena dirinya sendiri juga baru pertama kali yang seperti ini.
“sabar ya Chan” Renjun mengelus kepala Haechan
Haechan masih menidurkan kepalanya dimeja Chenle, membiarkan Renjun mengelus rambutnya, mungkin tidak?
“YAK RENJUN KAU BELUM CUCI TANGAN TAPI MENYENTUH RAMBUTKU”
“HAHAHAHA BAU NASI UDUK RAMBUTNYA”
“AMPUN NYAI GUE SENGAJA”
“SIALAN SINI LU BERDUA”
Dan terjadilah aksi kejar kejaran oleh mereka bertiga, Haechan mengejar Chenle berlari mengelilingi kelas, untung saja kelas masih sepi, Renjun berniat keluar untuk membuang bungkus nasi uduknya.
Brakk
“eh sorry aduh maaf ya” Renjun meminta maaf
“gpp” Jaemin tersenyum cerah
“oh? Jaemin ada perlu apa” tanya Renjun selepas dari membuang bungkus nasi
“Mau balikin Jisung”
Chenle yang mendengar kata ‘Jisung’ langsung saja berlari keluar kelas menubruk sang kekasih dengan sebuah pelukan.
“pacaran terus” sindir Jeno
“sirik aja ini tibetan”
Jeno tersenyum masam, apa maksud dia dipanggil tibetan.
“ehehe hai, Mark”
‘Oh Haechan? Hai juga”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurir (chenji)
Teen FictionHanya kisah cinta seorang penerima paket dan sang kurir WARNING BXB