“BANGUN PAGI GOSOK GIGI CUCI MUKA TAK MANDI” Chenle turun tangga dengan riangnya
Iya benar tidak mandi, bahkan baba Lucas dan eomma Jungwoo juga tidak mandi. Ini adalah hari minggu yaitu hari mandi terlambat bagi keluarga Chenle, mungkin untuk keluarga yang lain juga.
Biasanya pagi hari mandi dulu baru sarapan, namun berbeda jika hari minggu, mereka akan makan terlebih dahulu, bermalas-malasan sampai siang, setelah itu barulah mereka mandi. Apa ini termasuk jorok? Sepertinya bukan, sebenarnya ada banyak keluarga yang begini namun kita saja yang tak tau.
“berisik, ayo makan” ucab baba Lucas yang dijawab cengiran khan dari Chenle
“woahh ayam goreng” Chenle sudah bersiap mengambil ayam
“permisi paket” terdengar suara kuriri paket dari luar rumah
“paket siapa” Jungwoo heran
“gatau, ambil sana Le”
Chenle memasang wajah masam, padahal ia sudah akan menyantap ayam goreng yang ia ambil, dengan berat hati Chenle berjalan gontai ke pintu rumah.
Ceklek
“ya, paket atas nama siapa” tanya Chenle malas tanpa melihat sang kurir
“paket cinta dari Park Jisung untuk Zhong Chenle”
Mata Chenle terbuka lebar ia mengenali suara ini, perlahan Chenle menatap kurir yang menyodorkan paper bag ke arahnya.
“Jisung” Chenle berseru riang lalu memeluk kekasihnya erat, membuat Jisung menjatuhkan paper bag dan membalas pelukannya.
Chenle rindu Jisung, memang mereka bertemu setiap hari di sekolah namun mereka lebih sering sibuk dengan urusan masing-masing, Jisung sibuk dengan ekskul dancenya yang sebentar lagi akan lomba, sedangkan Chenle sibuk dengan geng ukenya yang suka rumpi dah gibah setiap hari.
Mereka berangkat dan pulang sekolah bersama, namun saat jam istirahat mereka terpisah, bahkan saat pelajaran pun interaksi mereka sangat sedikit karena masing-masing lebih memilih fokus ke pelajaran.
Jika remaja normal lain akan mengahbiskan weekend bersama teman atau kekasih, lain dengan Jisung yang setiap weekend bekerja di JAC. Jika di tanya kenapa ia bekerja, pasti jawabannya ‘aku ingin punya uang sendiri, yang bukan dari appa Chanyeol’, alasannya sudah berubah, bukan lagi karena suka mengetuk pintu rumah orang.
Karena kesibukan sekolah dan bekerja Jisung, Chenle jadi jarang keluar rumah, bahkan jajan juga jarang karena sudah tidak mood duluan perihal Jisung yang lama membalas chat. Lihatlah badan namja manis ini, ia lebih kurus dari sebelumnya bahkan ia kehilangan banyak berat badan, untung saja pipinya masih tetap gembil meski tak segembil sebelumnya.
Chenle masuk ke dalam diikuti oleh Jisung di belakangnya sambil membawa paper bag tadi yang ia jatuhkan.
“Jisung mau ajak Chenle main?” tanya Jungwoo ramah
“iya tante, boleh kan?” tanya Jisung takut tidak diizinkan
“boleh boleh main yang lama ya” ini Lucas yang menjawab
Jisung hanya mengangguk dan tersenyum kikuk, tidak tau saja apa yang akan di lakukan pasusu ini saat anaknya keluar. Jujur ia masih belum bisa akrab dengan orang tua Chenle, sangat berbeda dengan Chenle yang langsung akrab dengan bunda Baekhyun.
“wahh ini sama kaya baju Jisung, oohh tunggu” Chenle melihat baju di tangannya dan baju Jisung bergantian “woahh baju couple” Chenle memekik senang
Lucas Jungwoo sebagai orang tua dari anak yang kasmaran ini hanya biasa saja, mereka pikir gaya pacaran mereka dulu lebih waw dari pada gaya pacaran anak mereka.
“tunggu ya Lele mandi dulu” ucap Chenle lalu berlari menaiki tangga ke kamarnya
Jisung duduk di samping lucas, mereka sedikit mengobrol sambil minum teh buatan eomma Jungwoo. Sebenarnya disini Lucas yang lebih banyak bicara, ia menceritakan tentang ia dan ayahnya Jisung saat di SMA dulu.
Lucas menoel telinga Jisung berkali kali, jujur Jisung sedikit gugup jika bersama Lucas, mungkin karena belum akrab.
“untung telinga kamu ga mirip si caplang” ucap Lucas lalu kembali meneguk tehnya
“Jisung tau gak Chenle kemarin Lusa ngompol” Jungwoo juga ingin menggosip
Jisung tertarik dengan topik ini, ia mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke Jungwoo
“malamnya seperti biasa Chenle gurau sama babanya sampai ngakak lompat-lompat, eomma udah bilang jangan lompat-lompat nanti ngompol eh ngompol beneran” Jungwoo terkekeh
Mereka sedikit tertawa membayangkan bagaimana ekspresi bangun tidur Chenle saat tau jika dia mengompol. Ketiga manusia ini masih asik tertawa sampai tidak sadar jika Chenle sudah ada di dekat mereka, Lucas tertawa paling keras.
“LELE PUNDUNG SAMA EOMMA” Chenle menatap kedua orang tuanya kesal “SAMA BABA JUGA”
“ayo pergi” Chenle keluar dari rumah tanpa pamit pada orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurir (chenji)
Teen FictionHanya kisah cinta seorang penerima paket dan sang kurir WARNING BXB