07: Benci

5 4 0
                                    

“Setelah lo pergi entah kemana, sekarang lo balik lagi dengan alasan mau memperbaiki hubungan kita? Sayangnya gue gak bisa, lebih baik lo pergi kalau gak mau buat gue hancur untuk yang kedua kali.”

Arabella.

🖤

“Seneng banget!” Arabella bersorak riang, gadis itu senyum-senyum sendiri ketika melihat gelang yang di pakainya. Tak lama setelah itu, ia lompat-lompat sambil tersenyum bahagia. Hari ini gadis itu terlihat sangat gembira.

Semua itu karena Arvian, pria itu memberikan gelang buatannya kepada Arabella, membuat gadis itu sangat bahagia.

“Ara, sini sebentar,” ucap Ibunda Ara dari luar. Gadis itu langsung keluar kamar dan mencari bundanya, ia begitu terkejut ketika melihat seorang pria yang sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya.

Revan.

Pria yang sudah meninggalkan tanpa kepastian, pria yang meninggalkannya di saat ia sedang merasa hancur, pria yang kembali secara tiba-tiba dan berkata ingin memperbaiki hubungan antara dirinya dan dia.

Menyebalkan.

Kenapa di saat ia sudah mencintai orang lain pria itu kembali? Ia tak mau hancur lagi.

“Ara, ngapain diem di situ? Sini dong duduk di samping bunda,” ucap Ibunda Ara. Gadis itu menurut, ia langsung duduk di samping bundanya.

“Mau apa lo? Pulang aja sana!” ucap Ara kepada Revan yang membuatnya langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang ayah.

“Ara, bicara yang sopan! Revan ini sudah jauh-jauh datang ke sini,” ucap ayah Ara sambil tersenyum ke arah Revan.

Ara mendengus sebal, melihat wajah Revan saja ia tidak ingin.

“Gak apa-apa om,” ucap Revan kepada ayah Ara.

“Mungkin Ara memang gak suka kalau saya ke sini,” lanjutnya sambil menunduk.

“Kalau lo tau gue gak suka lo di sini, mending lo gak usah ke sini lagi!” Tegasnya lalu pergi begitu saja.

🖤

“Sialan!” Revan melempar barang-barang yang ada di sekitarnya ke sembarang arah. Pria itu masih mengingat ucapan Ara beberapa hari yang lalu.

“Kenapa lo kembali di saat gue udah mencintai orang lain?”

Ucapan Ara beberapa hari yang lalu masih teringat jelas, melihat Ara bermesraan dengan pria lain membuat Revan takut jika ia tak bisa bersama Arabella lagi.

“Yang pasti dia pria yang jauh lebih baik dari pada lo.”

Revan penasaran, siapa pria yang berhasil menggantikan posisinya di hati Arabella? Pria seperti apa yang berhasil merebut Arabella darinya?

Mengingat perkataan Arabella membuatnya sadar, ia memang sudah terlambat untuk memperbaiki semuanya. Hanya saja, dirinya tak rela jika Arabella lebih memilih orang lain dari pada dirinya.

“Cari tau siapa pria yang Arabella suka!” suruh Revan kepada seorang pria yang berada di sampingnya.

Jikalau ia memang tak bisa memiliki Arabella lagi, orang lain juga tak bisa.

Sebelah MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang