Chapter - 22

737 107 27
                                    

Pemberitahuan Penting !!

Cerita ini akan dilanjutkan setelah Hiatus selama 1 Tahun! Tapi karena sudah kelamaan hiatus jadi Plot atau Alur cerita yang sudah dibayangkan Lupa...

Karena itu Author Membuat Alur yang Baru..... Jadi Maaf jika ada yang tidak nyambung dengan Cerita. Tapi meskipun ada juga tidak terlalu tidak nyambung.

Yang pasti masih bisa berada dalam satu Jalan Cerita... dan juga Akan selalu pakai 3rd POV ya, karena author sudah terbiasa memakai itu dalam 1 tahun ini...

Komen ingin Dilanjutkan atau Tidak...

Dahh...

..............

"Airien,Kau ini sebenarnya siapa?" Ucap Seorang Gadis Berambut Perak sambil tersenyum.

"Hmm?Apa Maksudmu, Edith?" Balas Ren yang tidak mengerti mengapa Gadis berambut Perak ini tiba tiba bertanya seperti itu.

"Kau tahu? Kau bisa melakukan apapun sendirian.....Itu seperti kau dibuat untuk suatu tujuan..." Ucap Edith dengan Ekspresi serius, ini adalah kesimpulan yang dia buat.

Airien yang dikenalnya adalah Seseorang yang sempurna, karena yang dilihatnya bahwa Airien itu tidak membutuhkan bantuan siapapun. Artinya dia sempurna karena bisa melakukan apapun dengan dirinya sendiri.

Dan pastinya ada sesuatu dibalik Sempurnanya Airien, Edith menebak bahwa Airien dibesarkan untuk suatu tujuan yang tidak akan dia mengerti.

Lagipula Tujuan macam apa yang mengharuskannya bisa dalam melakukan apapun?

"....Entahlah, Tapi jika itu memang benar apa yang ingin kau lakukan?" Ucap Ren sambil tersenyum main main, dia juga ingin tahu jawaban Edith.

Sudah 2 Tahun dia bersama dengan Edith dan selama itu Kepribadiannya agak berubah karena Gadis berambut Perak ini. Meskipun begitu Rencananya tidak terganggu karena Perasaan yang dia alami kepada Edith.

Ren Tahu apa yang akan terjadi kedepannya jika Rencananya berhasil, tapi dia masih melanjutkannya seakan dia tidak akan menyesalinya nanti.

"Jika itu tujuan baik maka aku akan membantumu. Tapi Jika tujuan itu Buruk maka aku akan menghentikanmu!" Balas Edith dengan Wajah yang serius.

Meskipun ini adalah 'Misalkan' tapi kalimat itu juga bisa menjadi 'Kenyataan' jadi dia membalasnya dengan serius.

"Heee, Bagaimana kau bisa menghentikanku?" Tanya Ren, selama ini Edith bahkan tidak bisa menghentikannya melakukan sesuatu.

"Aku akan selalu berada didekatmu dan mengawasimu! Jika kau melakukan kesalahan aku akan menegurmu! Airien juga pasti sudah sadar seberapa penting aku untuk melakukan itu!" Jelas Edith sambil tersenyum lembut kepada Ren disampingnya.

Ren yang melihat itu mengerutkan keningnya, Memang benar bahwa keberadaan Edith saat ini penting untuknya. Tapi itu hanya sebatas Rekan yang saling mengingatkan.

Tapi, Hanya Edith yang bisa melakukan itu dan dibiarkan Oleh Ren. Orang lain bahkan tidak berani membicarakan Ren dibelakang mereka.

"Hmmm, Kupikir itu baik baik saja" Balas Ren sambil tersenyum.

Lagipula dalam 2 Tahun ini Edith sudah sedikit merubahnya, bahkan dia merasa sedikit buruk dengan Rencana akhirnya. Ren Mengingat Mimpinya dan memutuskan untuk setuju dengan Edith.

Mimpi yang membuat seseorang seperti Ren ketakutan, dan untuk menghindari Mimpi itu menjadi kenyataan kehadiran Seseorang seperti Edith itu Penting.

.......

Kringgg!

Ren Terbangun dari tidurnya dan mematikan jam dimeja disebelah Tempat tidurnya. Dia langsung duduk ditempat tidur itu dengan kaki menampakkan kelantai.

Classroom Of The Elite : True Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang