Chapter - 04

1.5K 190 8
                                    

Aku sekarang ada dibarisan kelasku, lebih tepatnya dibarisan paling belakang. Beruntung bahwa acara belum dimulai saat aku masuk kedalam bangunan ini. Tapi tetap saja aku menjadi pusat perhatian karena aku datang paling terakhir yang berarti sudah ada banyak orang didalam bangunan itu.

Arisu ada dibangunan ini, aku melakukan kontak mata dengannya dan tersenyum, begitu pula dirinya. Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mengobrol bersamanya karena terdapat banyak orang disini dan acara juga akan dimulai. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya terdengar suara wanita yang mempersilahkan ketua OSIS untuk berbicara.

"Sekarang kita akan mendengar kata sambutan dari ketua OSIS"

Clap Clap Clap

Semua murid bertepuk tangan menyambut ketua OSIS yang akan berbicara. Dia adalah seorang pria dengan rambut hitam, memakai kacamata, menurutku dia adalah orang yang sangat disiplin dan juga tegas.

"Saya ketua OSIS, Horikita Manabu"

"Sebagai perwakilan para senior, saya mengucapkan selamat datang kepada para siswa baru. Seperti yang kalian ketahui, sekolah kita adalah sekolah yang unggul pada segala bidang, dan lulusanya mudah masuk ke perguruan tinggi atau dunia kerja. Itu adalah kebanggaan sekolah kita yang diraih melalui kerja keras, baik para alumni, maupun para siswa yang masih berada disini. Kami pun mengharapkan hal yang sama dari kalian, para siswa baru..... " Ketua OSIS berbicara panjang lebar untuk menyambut murid baru.

Sesudah acara selesai para murid pergi kekelas masing masing untuk memulai pembelajaran. Dihari pertama mungkin yang mengajar atau wali kelas akan menjelaskan tentang sekolah ini terlebih dahulu. Aku tidak pergi bersama teman sekelasku melainkan pergi sendiri.

Alasannya mudah karena aku tidak mengenal siapapun disini kecuali Ri-Chan, tapi aku dan dia berbeda kelas. Ri-Chan masuk kekelas A sementara aku masuk ke kelas D, kelas yang paling rendah peringkatnya. Ya aku tidak peduli tentang itu karena peringkat apapun kelasnya tidak akan mempengaruhi kegiatan yang akan aku lakukan.

Saat aku sedang mencari kelasku aku tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat dia terjatuh. Padahal hanya tertabrak pelan saja, tapi itu membuatnya jatuh yang berarti dia memiliki suatu hal yang membuatnya tidak seimbang. Saat aku lihat, seorang wanita yang aku kenal sedang terduduk karena aku tabrak tadi.

"Maaf" Ucap ku sambil tersenyum kepada wanita itu yang tidak lain adalah saudariku, Sakayanagi Arisu.

Aku mengulurkan tanganku untuk membantunya berdiri, dia menerima tanganku dan membuatnya bisa berdiri. Dia merapihkan bajunya terlebih dahulu sebelum akhirnya membalasku.

"Sudah lama ya..... Aku senang kita bisa bertemu lagi, Ren" Ucapnya sambil tersenyum. Dia sama sekali belum berubah dari dulu, dia adalah Arisu yang aku kenal.

"Aku juga senang, sudah 3 tahun kita tidak bertemu" Jujur aku senang bisa bertemu kembali dengan Ri-Chan. Setiap bersamanya maka aku tidak akan pernah merasa bosan.

"Fufu, mengapa kau bisa menabrakku, Ren?" Ri-Chan bertanya kepadaku. Alasannya sederhana yaitu karena aku sedang berpikir. Selain itu aku tidak melihat kehadiran Ri-Chan karena aku sedang fokus berpikir.

"Karena aku tidak melihatmu" Aku menjawab pertanyaan Ri-Chan dengan jujur. Aku mengetahui apa yang tidak dia sukai, jadi aku berusaha sebaik mungkin agar dia tidak marah meskipun aku berbicara tentang hal yang dia tidak sukai ini.

"Hoo.... Apa maksudnya kau tidak bisa melihatku, Ren?" Ri-Chan kembali bertanya tetapi kali ini dari nadanya aku tahu bahwa dia marah. Meskipun suaranya lembut tapi aku tahu bahwa dia sekarang sedang marah.

"Maksudnya adalah karena aku sedang berpikir mengenai sesuatu, maka dari itu aku tidak fokus" Jelasku kepadanya. Yang aku katakan adalah kejujuran, selagi mencari kelasku, aku berpikir tentang apa yang harus aku lakukan disini.

Classroom Of The Elite : True Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang