Chapter - 10

954 148 4
                                    

1 Mei

Sekarang aku sedang duduk dikelas sambil membaca buku seperti biasa. Kelasku dalam keadaan kebingungan karena mereka belum mendapatkan poin bulan ini. Sementara Horikita dan Ayanokouiji melihat kearahku yang tidak peduli dengan keadaan sekitar, mungkin mereka akan membicarakan masalah ini saat tidak ada orang.

"Eh? Ada apa ini?"

"Kau juga, ya?"

"Mengapa kita belum mendapatkan poin bulanan?"

Banyak suara yang memenuhi ruangan ini, karena belum ada guru jadi mereka bisa ribut. Seperti yang aku duga bahwa mereka akan menampilkan wajah seperti itu, aku merasakan sampai sekarang Horikita menatapku. Aku memang memperkirakan bahwa kelas ini akan mendapatkan poin kecil, tapi aku tidak menyangka bahwa yang kelas ini dapatkan adalah 0 poin.

Aku bisa tahu bahwa kelas ini menerima 0 poin karena Poin yang ada di hpku tidak bertambah. Inilah sebabnya aku tidak suka orang yang tidak berpikir dulu sebelum bertindak, perbuatan mereka akan mempengaruhi yang lainnya. Karena perilaku negatif mereka yang berbeda beda mengakibatkan kelas ini mendapatkan 0 poin. Meskipun aku tidak masalah, tapi bagaimana yang lain? Dan sejak kapan aku mementingkan orang lain? Tch kata kata darinya bahkan bisa sampai merubahku.

Tapi keputusan untuk tidak memberitahukan tentang sistem pada mereka adalah keputusan yang benar. Dari wajah mereka aku bisa tahu siapa saja yang masih memiliki poin banyak atau tidak. Tentu saja dua orang yaitu Horikita dan Ayanokouiji tidak mengecewakanku karena aku yakin poin mereka masih tersisa banyak.

"Lihat, Kejam bukan?" Ucapku yang dimaksudkan kepada dua orang disampingku.

"....." orang yang aku maksud tidak berkata apapun, mereka melihat reaksi orang orang yang bingung karena belum menerima poin.

Semakin banyak perdebatan terjadi dikelas ini, aku hanya diam saja sambil membaca buku karena tidak ada gunanya aku ikut campur. Terlebih lagi buku yang sedang aku baca ini memiliki cerita yang menarik, lebih menarik daripada perdebatan mereka, meskipun reaksi mereka saat awal juga sedikit menarik. Tidak lama kemudian Chabashira-Sensei masuk kekelas untuk memulai jam pelajaran.

"Cepat duduk. Pelajaran pagi akan dimulai" Ucap Chabashira-Sensei sambil berjalan menuju mejanya.

"Sensei, kami belum mendapat poin! Bukankah seharusnya dibagikan perbulan tiap tanggal satu, ya?" Ucap salah satu murid laki laki yang tidak aku ketahui namanya. Jika aku membuka data tentang murid dikelas ini tentu saja aku tahu.

Aku sudah tidak membaca buku lagi karena pelajaran pagi akan dimulai, terlebih lagi mengabaikan guru yang mengajar adalah pelanggaran. Aku sekarang fokus menghadap Chabashira-Sensei, menunggu ucapannya kepada para muridnya. Seperti kataku bahwa mereka tidak berpikir, mana mungkin pemerintah memberikan banyak uang kepada murid bermasalah seperti kelas ini.

"Tidak, poin kalian untuk bulan ini sudah dibagikan" Ucap Chabashira-Sensei sambil menyilangkan kedua tanganya.

"Tapi...." Balas pria yang tadi bertanya kepada Sensei dengan tatapan kebingungan, dia juga melirik kearah temannya yang sama bingungnya dengan dia.

"Poin kalian sudah dibagikan. Ibu yakin sekali. Mustahil juga hanya poin untuk kelas ini yang lupa dibagikan" Jelas Chabashira-Sensei kepada para muridnya yang seakan tidak terima sambil kebingungan menerima kenyataan.

"Tapi kami belum menerimanya"

"Iya"

"Itu benar"

Kebanyakan murid berpendapat tentang masalah ini yang membuat suasana dikelas menjadi sedikit ribut. Wajar jika mereka meributkan masalah ini, karena poin yang mereka miliki sangat penting untuk hidup disekolah ini. Tanpa poin maka mereka tidak bisa melakukan apapun seperti membeli makan, bersenang senang, dll.

Classroom Of The Elite : True Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang