Chapter 31'

113 12 1
                                    

Together he taught me, and called me by my stage name

Jam menunjukkan pukul 5 sore. Yoona keluar dari hotel seorang diri. Dia sekarang menjadi leader para staff. Entahlah dirinya heran sudah berangkat kerja telat alih alih dimarahi dia justru disambut dengan baik bahkan sekarang pangkat nya naik. Yoona mengaggap ini adalah keajaiban dunia yang pernah dirinya alami.

Diluar sudah ada laki laki dengan topi kacamata hitam dan masker nya menuggu Yoona. Yoona mengabaikan laki laki itu. Berjalan sendiri hingga beberapa langkah kemudian seseorang menyusul dari belakang.

"Yoona!" Sapa Ryeji

Yoona reflek menoleh "hmm..ryeji ngapain disini?"

"Besok datang yaa !"

"Kemana?"

"Baru gitu aja lupa hmm"

Yoona menatap langit berpikir sejenak "oh iyaa besok kamu merried" kata nya sambil tersenyum sinis.

"Mana undangan nya?"

"Ga ada undangan"

"Kok?"

"Ga pake undangan"

"Tapi kamu mau tau gak isi undangan nya kalau ada?"

"Mau dong"

Ryeji mendekatkan tubuh nya ke Yoona
"Isinya cuma selembar kertas berakhirlah bahagia " bisiknya

Yoona terkekeh pelan "berakhirlah bahagia,meski dipisahkan oleh kematian itu lebih bagus" usulnya

"Yeeeh...dipisahkan kematian" decih ryeji

"Ryeji, pernikahan itu akan bahagia jika akhirnya adalah kematian"

"Kok bisa?"

"Memang nya kalau kamu bercerai itu berakhir bahagia dalam hubungan kalian?"

"Tidak"

"Nah"

"Tapi juga ga gitu ah"

"Terserah kamu"

༆༆༆

Da ryeji sore itu pergi ke apartemen nya mengambil kertas dengan motif cantik berhiaskan bunga bunga. Bak kertas undangan. Menatap nya dengan nanar. Ryeji ingat persis yang dikatakan Rey Yoona itu. Menyakitkan sekali jika membayangkan dirinya akan berpisah dengan jaehyun karena masalah dan membuat nya bercerai. Ada benar nya juga perceraian adalah hal menyakitkan.Apalagi dirinya ini public Figure dan pernikahan ini sangat bertentangan.

Dirinya menikah secara tertulis dengan Suga sebelumnya tapi yang berada disana adalah Yoona bukan dirinya. Jika dipikirkan masalah ini akan runyam saja jika dia menikah dengan jaehyun.

Tiba tiba saja seseorang menepuk pundak ryeji dari belakang membuat ryeji menoleh dan disana ada laki laki dengan dua dimple nya tampak sangat manis.

"Jae"

"Ryeji aku mau bicara" ajaknya menarik tangan ryeji lalu duduk di sofa.

Jaehyun mengulum bibirnya berpikir tentang hal yang akan dia katakan "Kamu yakin mau menikah?" Tanya jaehyun

Ryeji membalas dengan anggukan pelan

"Gimana kalo fans kamu menantang hal ini?"

Ryeji terkekeh kecil. Melihat Jaehyun yang mencoba bersikap santai padahal dirinya sangat tahu kalau jaehyun sangat cemas Sekarang.

All Not Always||SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang